UMN dan Silla University Bekerja Sama untuk Mengembangkan Tangerang Network of Living Lab dan Smart Village
Agustus 16, 2022OMB UMN 2022 Turut Ciptakan Kampus Bebas Narkoba, Perundungan, dan Kekerasan Seksual
Agustus 18, 2022Tangerang – Dukung percepatan vaksinasi di daerah-daerah paling rentan, Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) bersama Universitas Multimedia Nusantara (UMN) menginisiasi proyek kerja sama yang melibatkan mahasiswa Ilmu Komunikasi dari Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN. Kerja sama antara kedua instansi ini melahirkan proyek bertajuk Nusantara Health Security Project (NHSP) yang telah dideklarasikan Februari 2022 lalu.
Setelah melalui fase kick-off di Februari 2022, proyek kerja sama AIHSP dan UMN ini telah diimplementasi sejak Maret 2022 secara langsung oleh 18 mahasiswa magang dari FIKOM UMN. Adapun proyek ini dieksekusi dalam format kampanye komunikasi yang menggunakan pendekatan ‘komunikasi risiko’ berbasis media sosial. Kampanye komunikasi ini memiliki tujuan akhir yaitu mencapai perubahan perilaku dari target khalayaknya yang adalah kelompok lansia dan juga orang dengan disabilitas/difabel terkait pandemi dan Vaksinasi COVID-19.
Proyek magang NHSP ini kemudian muncul di media sosial dengan nama merek “Heltikom”. Kampanye dilakukan secara efektif dan intens menggunakan 2 platform utama yaitu Instagram dan Facebook dengan nama akun “Heltikom”. Nama Heltikom sendiri merupakan padu-padan dari kata dalam bahasa Inggris ‘healthy’ yang bermakna ‘kesehatan’ serta kata ‘komunikasi’. Dua kata yang dilebur jadi satu tersebut kemudian secara bersama-sama mencerminkan semangat proyek magang ini yaitu “berusaha dalam mewujudkan perubahan perilaku khalayak lewatk komunikasi risiko demi terwujudnya kesehatan bersama.” Praktis, media sosial Heltikom kemudian hadir di tengah netizen sebagai media informasi dan komunikasi mengenai Vaksinasi COVID-19 bagi lansia dan disabilitas di Indonesia.
Untuk implementasi proyeknya, NHSP membagi para mahasiswa magang menjadi tiga tim untuk masing-masing menggarap tiga area kerja yang menjadi fokus utama dari AIHSP di Indonesia. Area yang dimaksud yaitu Provinsi Bali, Provinsi Sulawesi Selatan, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Secara khusus, selanjutnya dalam artikel ini akan dibahas mengenai kampanye yang dijalankan oleh Tim Heltikom Jogja yang menggarap area kerja DIY.
“Kampanye #KanggoWongKinasih dijalankan dengan tujuan agar kelompok lansia dan difabel provinsi Yogyakarta mau melaksanakan vaksinasi serta protokol kesehatan COVID-19. Dalam pelaksanaannya kami berfokus pada kelompok lansia dikarenakan Yogyakarta adalah wilayah dengan (jumlah) lansia tertinggi di Indonesia. Pendekatannya kami lakukan dengan menyasar masyarakat gen X untuk (selanjutnya) melakukan edukasi kepada lansia,” ungkap Kevin Hernando selaku Campaign Planner dari Tim Heltikom Jogja.
Kampanye yang diimplementasi oleh Tim Heltikom Jogja ini ingin menyampaikan pesan intinya yaitu “yakinkan lansia dan difabel untuk lakukan vaksinasi dan buat mereka siap kembali berkumpul bersama keluarga.” Pesan inti ini kemudian diwujudkan dalam berbagai konten-konten multimedia yang didistribusi lewat kanal utamanya yaitu media sosial Heltikom di Instagram dan Facebook. Hadir sebagai elemen penting, Tim Heltikom Jogja memunculkan tagar #KanggoWongKinasih yang digunakan terus-menerus dalam kampanye komunikasi ini. Tagar ini dibalut menggunakan kosakata dalam Bahasa Jawa, yang apabila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, maka bermakna “demi yang tersayang”. Ini sejalan dengan tujuan awal kampanye yang ingin agar program vaksinasi dapat tuntas dilakukan agar kita semua tanpa terkecuali dapat kembali berkumpul dengan aman dan tenang bersama keluarga masing-masing.
Berupaya untuk lebih lekat secara emosional dengan para target khalayaknya yang merupakan masyarakat Jawa, kampanye juga turut dilengkapi dengan slogan berbunyi “eling karo Gusti, lan waspodo karo penyakit” yang diadaptasi dari falsafah Jawa populer yang berbunyi “eling lan waspodo”. Praktis, slogan ini ingin menyampaikan agar kita semua senantiasa untuk ingat dan takwa pada Tuhan, namun juga selalu waspada akan penyakit yang dalam konteks ini yaitu COVID-19.
Tak hanya fokus pada produksi dan pengembangan konten di media sosial, kampanye juga turut melibatkan peran pihak eksternal untuk makin memperluas ruang geraknya sekaligus mengakselerasi dampak yang dihasilkan. Untuk itu, Tim Heltikom Jogja menggandeng komunitas lokal di DIY yaitu Alumni SMA Stella Duce Yogyakarta yang notabene mayoritas diisi oleh para Gen X dan juga lansia. Ini menjadi upaya sinergis dari kampanye komunikasi ini yang ingin menargetkan para lansia sebagai target khalayaknya. Para alumnus SMA Stella Duce Yogyakarta yang tergabung dalam komunitas diberikan arahan perihal pentingnya vaksinasi bagi usia lansia demi mendorong perubahan perilaku bagi para lansia agar pada akhirnya mau mendapatkan vaksinasi COVID-19 secara sukarela.
Tim Heltikom Jogja diisi oleh 6 mahasiswa magang dari FIKOM UMN. Masing-masingnya bertanggungjawab atas peran-peran sebagai berikut: Campaign Planner, Community and Media Relations, Copywriter & Contentwriter, Social Media Strategist, Visual Designer, dan Videographer. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Heltikom, kamu dapat mengaksesnya melalui tautan ini. (VME/GTP).
By Virino Miracle (Intern Heltikom/Mahasiswa UMN) & Gabriella Titania (Intern Heltikom/Mahasiswa UMN)
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id