Tips Hadapi Kuliah Hybrid Bagi Calon Mahasiswa
Oktober 18, 2022UMN Gelar Diskusi Rektorat dan Kuliah Tamu Bersama Teesside University
Oktober 18, 2022Tangerang – Pada era digital seperti sekarang, data menjadi bahan bakar penting dalam kelangsungan semua industri, termasuk karena kemudahan dalam mengaksesnya. Dalam menyampaikan hasil data yang telah diolah, data storytelling menjadi salah satu hal penting untuk mengomunikasikannya. Hal itu dilakukan agar data tersebut dapat dipahami oleh pengguna dalam pengambilan keputusan.
Berbicara mengenai data, tujuan akhir dari pengolahan data adalah menghasilkan informasi yang berguna. Oleh karena itu, informasi yang kita terima harus didasari oleh data yang valid dan teruji kebenarannya. Melalui live session bersama DQLab, Kamis, 15 September 2022 lalu, Gifa Delyani Nursyafitri selaku narasumber mengajak para peserta untuk mengenal lebih dalam mengenai Data Storytelling, khususnya di era serba teknologi seperti sekarang.
Apakah kamu pernah membuat materi presentasi? Umumnya, materi tersebut akan bersifat lebih ringkas dan disertai oleh gambar maupun chart dengan tujuan mempermudah orang dalam memahaminya. Sama halnya dengan data yang telah diolah, tidak semua orang dapat memahami hasil data tersebut. Inilah peran dari data storytelling.
Menurut Gifa, data storytelling merupakan kemampuan dari suatu presentasi data, baik itu dalam bentuk visual grafik maupun tabel dalam menyampaikan pesan atau informasi yang memiliki fokus dan jelas. Jumlah data yang sangat banyak menyebabkan data storytelling menjadi jembatan antara perspektif manusia dengan big data.
“Kita pasti sering merasa kalo suatu hal itu lebih mudah melekat, jika disampaikan dalam bentuk cerita. Nah, Data storytelling ini digunakan dengan harapan bisa membuat sesuatu yang kompleks, seperti hasil analisis data jadi lebih sederhana dalam bentuk cerita ke pengguna” Ujar Gifa
Dengan data storytelling, pengguna dengan cepat menggunakan pesan atau informasi yang disampaikan sebagai bahan diskusi atau mengambil keputusan. Gifa kemudian menjelaskan, untuk dapat membuat data storytelling, kita dapat memulainya dengan pertanyaan dari sisi manajemen. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat berupa, keadaan bisnis secara umum, peluang hingga ancaman.
“Temen-temen bisa mulai buat pertanyaan, misalnya dari segi peluang, cabang mana yang sering mencapai target? Atau cabang mana yang penjualannya paling signifikan? Dengan pertanyaan-pertanyaan seperti ini, kita bisa mulai inovasi baru untuk terus mengembangkan keberadaan perusahaan kita” Ucap Gifa
Data storytelling dapat dilakukan dengan menggabungkan data, narasi dan visualisasi sebagai komponen penting. Praktisi data harus terampil dalam mengumpulkan dan menganalisis data, kemudian menggunakan visualisasi untuk menggambarkannya. Perkembangan teknologi juga menghasilkan beragam tools untuk menunjang visualisasi data. Dengan visualisasi tersebut, diharapkan dapat menjadi pendukung dalam menyederhanakan serta membuat hasil data semakin menarik. Terakhir, narasi menjadi bagian terpenting dalam melakukan data storytelling. Penggunaan bahasa yang mudah dipahami oleh pengguna akan memaksimalkan insight baru yang juga dihasilkan. Oleh karena itu, narasi menjadi jembatan antara data dan visualisasi yang digunakan.
Mahasiswa, yuk asah skill Data Storytelling dengan real case industry untuk berkarir di bidang Data Science. Kamu bisa belajar Data Science mulai dari dasar dengan lebih mudah bersama program DQLab Live Class, khusus untuk mahasiswa UMN, DQLab memberikan special diskon 90% + 50% pakai kode voucher “UMNDA” lho! Selamat belajar bersama DQLab Sahabat UMN!
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id