Mahasiswa Wajib Tahu Bagaimana Hasilkan Insight Menarik Melalui Dashboard Excel
Februari 4, 2022Gali Kreativitas Mahasiswa, Program Studi Arsitektur Adakan Workshop Bambu
Februari 9, 2022Tangerang – Semakin berkembangnya teknologi, dunia digital juga mengalami perkembangan. Sebagai bentuk penyesuaian, alat digital marketing yang tepat untuk memasarkan produk adalah sosial media. Erat kaitannya digital marketing, data science, dan sosial media. Dengan ini, DQLab memperkenalkan data-driven melalui mini bootcamp berjudul Pemanfaatan Data-driven Digital Marketing untuk Social Media. Acara ini menghadirkan dua pembicara, yaitu Dimas Kurniantoro sebagai Performance Marketing Lead di SMART Telecom dan Kevin Stewart sebagai Senior Data Analyst serta mentor DQLab. Mini bootcamp ini dilaksanakan secara daring pada Jumat, 21 Desember 2022.
Membuka mini bootcamp kali ini, Dimas menyampaikan definisi digital marketing yaitu proses promosi baik itu produk maupun jasa menggunakan media digital, seperti sosial media. Dari sudut pandang data, Kevin menyampaikan peran data science dalam digital marketing atau sosial media. Menurut Kevin, data science dapat membantu digital marketing dalam optimalisasi biaya yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang maksimal. Selain itu, data science bisa digunakan untuk mengelompokkan customer lebih spesifik. Hal ini dapat membantu digital marketing dalam membuat segmentasi pasar yang maksimal.
Menyambung pembahasan data, Dimas menambahkan bahwa kebutuhan digital marketing akan data sangat banyak. Sosial media merekam aktivitas penggunanya, dari data tersebut akan diolah dan dianalisis oleh praktisi data. Yang mana nanti hasilnya akan berguna bagi digital marketing, agar mencapai target pasar yang tepat. Kegiatan itu disebut dengan data-driven.
Melanjutkan pembahasan, Dimas memberikan contoh tools gratis yang sering ia pakai, seperti Google Trends, Google Keyword Planner, Facebook Insight, dan Google Analytics. Google Trends digunakan untuk melihat hal apa yang sedang diminati berdasarkan keyword yang sering digunakan, selain itu juga dapat digunakan untuk melihat minat audiens secara musiman, lokasi geografis, dan topik terkait. Selanjutnya Google Keyword Planner, digunakan untuk membantu bisnis dalam menjangkau orang-orang yang tertarik dengan produk atau layanan perusahaan. Biasanya tools membantu dalam Google Ads dan riset keyword SEO. Kemudian Facebook Audience Insight digunakan untuk membantu perusahaan dalam mempelajari target market, berdasarkan informasi geografis, demografis, perilaku pembeli, dan lain sebagainya. Yang terakhir, Google Analytics berfungsi mengumpulkan informasi mengenai pengunjung website bisnis perusahaan, seperti identitas customer. Selain itu, juga bisa digunakan untuk membantu pengembangan bisnis melalui trafik pengunjung dan membantu dalam menganalisis kinerja SEO.
Baca juga Mengenal dan Memahami Seputar Data Science Melalui Mini Bootcamp DQLab
Selanjutnya, Kevin memberikan tahapan mengembangkan sosial media untuk bisnis bagi pemula. Dimulai dengan membuat orang aware terhadap produk yang akan dipasarkan, membuat orang mencari info produk yang dipasarkan, membuat orang berkunjung dan membeli produk yang dipasarkan, mempertahankan customer lama, dan membuat orang merekomendasikan produk yang dipasarkan ke orang lain. Semua itu dapat diraih dengan memahami data dan menggunakan tools yang sudah dijelaskan Dimas sebelumnya.
“Inilah pentingnya data dalam sosial media, dengan mengerti data kita bisa tahu dari masing-masing step ini, objektif apa yang harus kita capai dan matriks apa yang paling penting kita ukur,” ujar Kevin.
“Peran dan benefit dari penggunaan digital marketing untuk sosial media adalah lebih efisien, bisa menjangkau banyak tempat, dan lebih terukur,” tambah Dimas.
Menutup mini bootcamp, Kevin dan Dimas memberikan tips untuk generasi muda dalam memanfaatkan data dalam digital marketing untuk sosial media. Menurut Kevin, dimulai dengan belajar membaca grafik. cara mengimpretasikan data, dan menentukan matriks yang tepat untuk apa yang akan dicapai. Melengkapi tanggapan Kevin, Dimas memberikan satu tips untuk generasi muda yaitu mulai dengan memahami data-driven.
“Jangan takut untuk eksperimen kita tidak akan pernah tahu sebenarnya yang kita lakukan ini berhasil atau tidak. Dari eksperimen itu bisa kita ukur lagi dengan data dan mengulang eksperimen lain,” tambah Dimas.
“Dengan data semua effort kita akan lebih optimal dan efektif,” tutup Kevin.
Jadilah generasi muda yang siap hadapi era digital. Dengan memahami data melalui pembelajaran data science bersama DQLab.id.
*by Agnes Nurlisa – DQLab
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id