Wisuda XXIV UMN: Ajak Wisudawan Menelisik Peran AI dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja
Juni 26, 2023UMN Beri Pelatihan Personal Branding ke Finalis Abang None Jakarta Barat 2023
Juni 27, 2023TANGERANG – Dua mahasiswa Arsitektur UMN berhasil menjuarai sejumlah kompetisi di Festival Desain Internasional VII “Red Prospec” 2023 yang digelar oleh Novosibirsk State University, Rusia.
Festival internasional ini mempertemukan para profesional muda dari lembaga pendidikan terkemuka di Rusia dan luar negeri. Mulai dari Rusia, Indonesia, China, Jepang, Kairo, Kazakstan, Uzbekistan, hingga Armenia.
Ketua Prodi Arsitektur UMN Irma Desiyana, S.Ars., M.Arch mengaku bangga sekaligus terkejut atas pencapaian mahasiswa Arsitektur UMN di sayembara itu. Terlebih lagi, kompetisi ini mempertemukan peserta dari berbagai latar belakang yang berbeda. Ia mengatakan Prodi Arsitektur akan terus berkomitmen menyokong mahasiswa lainnya di berbagai kompetisi.
“Prodi Arsitektur senantiasa mendorong mahasiswa untuk aktif dan percaya diri mengikuti lomba. UMN juga senantiasa mendukung, mulai dari biaya pendaftaran lomba sampai penghargaan bagi yang berhasil memenangkan lomba,” ujar Irma.
Terdapat beberapa kompetisi dalam festival internasional ini, seperti desain grafis, desain lingkungan arsitektur, proyek estetika dan desain teknis, desain aksesoris dan alas kaki, dan desain kostum.
Mahasiswa Arsitektur UMN 2020, Jason Alif Purnawan 2020 merupakan satu dari dua mahasiswa UMN yang berhasil menorehkan juara pertama di kategori lomba desain lingkungan arsitektur. Ia berhasil masuk nominasi “Light Design in the Urban Environment”.
Di lomba ini, Jason membawakan rancangan arsitektur yang berasal dari proyek mata kuliah “Perancangan Arsitektur 4” di Prodi Arsitektur UMN pada semester ke-5. Rancangan arsitekturnya ini fokus pada pengemangan kawasan yang terintegrasi, khususnya pada aspek komersial. Tak hanya mengusung konsep pengembangan tata kota yang terintegrasi dengan sistem transportasi, karya Jason juga menawarkan keunikan lainnya.
“[Karya ini] juga mencoba membuat kawasan menjadi kawasan transisi antara kawasan residensial dan komersial dengan tidak melupakan aspek-aspek sustainibilitas didalamnya,” jelas Jason.
Selain Jason, Jesse Jane juga menang di kategori lomba desain grafis dan komunikasi “Cultdigital”. Mahasiswa Arsitektur 2020 itu berhasil menyabet juara 3.
Jesse mangaku karya yang diserahkan dalam kompetisi ini sebenarnya bukanlah produk yang sudah selesai. Ia telah mengerjakan karya bertajuk “To be Continued” itu sejak September 2018 dan sempat membuatnya frustasi. Ia pun mengaku kaget, ternyata karya yang masih belum selesai juga bisa diapresiasi menjadi sebuah karya seni.
“Bagi orang lain mungkin sudah selesai, tapi buat aku masih ada yang perlu ditambah lagi. Tadinya aku pikir karya ini enggak bakalan aku publish soalnya belum selesai-selesai, makanya namanya ‘To be continued’,” ungkap Jesse.
Karya yang termasuk dalam jenis fine art alias seni yang mengekspresikan nilai estetika ini fokus pada tekstur dan nilai. Jesse menggunakan konsep hitam dan putih menggunakan pena di atas kertas watercolour. Teknik ini sangat jarang digunakan oleh banyak orang.
by Melinda Chang | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id