Universitas Multimedia Nusantara (UMN) kembali menggelar acara Wisuda II sebagai bentuk selebrasi, penghargaan, dan pelepasan status mahasiswa menjadi sarjana yang siap menapaki kewajibannya di masyarakat. Dengan mengusung tema ‘Mewujudkan Martabat dan Masa Depan Indonesia dalam Peradaban New Media’, Universitas Multimedia Nusantara mengadakan Wisuda II yang dilaksanakan pada Sabtu, 24 November 2012. Acara Wisuda II UMN dihadiri oleh Wakil Presiden RI periode 2004-2009 Jusuf Kalla sebagai pembicara kunci, perintis Kompas Gramedia Dr (HC) Jakob Oetama, dan Ketua Yayasan Multimedia Nusantara, Ir. Teddy Surianto.
Pemilihan tema tersebut sesuai dengan cita-cita UMN yang mengarah pada era multimedia yang akan selalu berkembang dan melahirkan new media (media baru). Demikianlah penjelasan yang dinyatakan oleh Dr.re.nat P.Y Topo Suprihadi, Ketua Panitia Wisuda II UMN. Tema ini bukan hanya diharapkan membawa perubahan teknis tetapi juga sosial dan bukan hanya terpaku pada alat dan gadget saja tetapi termasuk pada budaya media baru itu sendiri.
Oleh karena itu, dengan 90% lulusan yang mendapatkan predikat sangat memuaskan dan 10% mendapatkan pujian, maka para lulusan telah telah memiliki bekal optimism untuk menghadapi tantangan era new media. “Sebagai lulusan, harus sadar akan new media dengan memahami kecerdasan dan pemahaman yang nantinya akan menjadikan lulusan yang ada tersebut sebagai manusia yang bermartabat,” ujar Dr.rer.nat P.Y Topo Suprihadi.
Wisuda II UMN ini juga dihadiri Prof. Lee Tien Rein dari Chinese Culture University, Taiwan, dan Mr. Tang Chong Ming, Vice President, Suzhou Galaxy Camphol Technology Co. Ltd, Shanghai, China sebagai pemberi beasiswa. Penerima beasiswa untuk melanjutkan studi S2 di Chinese Culture University, Taiwan. Lima alumnus UMN yang berhasil meraih beasiswa tersebut antara lain, Marcelli Indriana dari Program Studi Sistem Informasi UMN, Yustinus Widya Wiratama, Dennis Gunawan, Michael Setyawan, dari Program Studi Teknik Informatika, dan Andreas Kiki dari Program Studi Manajemen.
Sementara itu, Suzhou Galaxy Camphol Technology Co. Ltd, Shanghai, China menyerahkan beasiswa S2 dari Universiti Tunku Abdul Rahman (UTAR), Malaysia, kepada Felix Lakananta, dari Program Studi Sistem Komputer UMN.
Prosesi wisuda dibuka dengan upacara masuknya Senat atau jajaran rektorat Universitas Multimedia Nusantara diiringi nyanyian mars Universitas Multimedia Nusantara dengan lantang oleh Paduan Suara Ultima Sonora. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Dr. Ninok Leksono, selaku rektor Universitas Multimedia Nusantara.
Dengan tema ‘Mewujudkan Martabat dan Masa Depan Indonesia dalam Peradaban New Media’, Ninok Leksono menyampaikan kenyataan mulai bermunculannya isu-isu perang cyber yang saat ini beredar di Palestina. Oleh karena itu, generasi muda Indonesia harus menyiapkan diri di era digital yang semakin berkembang. “Saya yakin alumni UMN mampu menjawab tantangan di era ini” katanya di depan para wisudawan dan hadirin di Function Hall UMN.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Wakil Rektor Akademik Universitas Multimedia Nusantara, Dr.rer.nat P.Y Topo Suprihadi, yang juga bertindak sebagai ketua panitia pelaksana Wisuda II ini. Sejumlah 189 wisudawan dari total 192 lulusan menghadiri acara wisuda. Para wisudawan itu terdiri dari 13 wisudawan Program Studi Sistem Infromasi, 3 wisudawan dari Program Studi Sistem Komputer, 38 wisudawan dari Program Studi Teknik Informatika, 23 wisudawan dari Program Studi Manajemen, 11 wisudawan dari Program Studi Akuntansi, 54 wisudawan dari Program Studi Ilmu Komunikasi, 50 wisudawan dari Program Studi Desain Komunikasi Visual. Dari seluruh wisudawan-wisudawati, 13 lulus dengan predikat cum laude.
Perintis Kelompok Kompas Gramedia, Jakob Oetama memberikan pesan tentang bagaimana hidup bertanggung jawab. Suatu karunia yang Tuhan berikan itu membawa tanggung jawab. Karunia menjadi sarjana juga merupakan sebuah tanggung jawab.”Suatu karunia menjadi sarjana sangat logis dan masuk akal seharusnya semakin cepat kemiskinan lenyap” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Jusuf Kalla selaku Keynote Speakerhadir memberikan pesan-pesan kepada wisudawan-wisudawati. Ia menyatakan bahwa bangsa ini bermartabat apabila memiliki kemampuan, dan tidak bergantung pada kemampuan orang lain. “Walaupun kita mempunyai ilmu tetapi kita tidak memiliki semangat kemandirian, dan semangat kepercayaan diri, maka kita akan tetap bergantung kepada produk-produk lain,” tambahnya. Media massa kini diharapkan harus lebih produktif, menurut Keynote Speaker acara Wisuda II Universitas Multimedia Nusantara ini.
Jusuf Kalla juga mengatakan mulai saat ini hiduplah dengan pengalaman. Pengalaman sering dikatakan sebagai guru yang terbaik. “Apa yang membedakan pengalaman dengan guru? Di samping gunanya guru, tetapi guru mengajar dulu baru menguji, pengalaman menguji dulu baru mengajar. Dalam pengalaman Anda bisa berhasil dan bisa gagal. Keberhasilan dan kegagalan adalah guru Anda yang terbaik. Setiap kegagalan jadikanlah sebagai guru, bukan kesedihan. Karena itulah, Anda akan lebih maju lagi,” ujar Jusuf Kalla.
New Media yang tengah berjalan membawa dampak yang disebutkan Jusuf Kalla sebagai ‘mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat’.
“Apabila kita ingin meningkatkan peradaban bangsa di masa depan, disamping mengembangkan teknologi dan enterprenenurship haruslah disertai spirit saudagar. Apa itu spririt saudagar? Spirit saudagar artinya spirit seribu akal untuk menciptakan berbagai kemampuan inovasi baru.
Oleh sebab itu, Jusuf Kalla yang merupakan figur enterpreneur Indonesia yang terbilang sukses menitipkan pesan kepada wisudawan-wisudawati UMN, untuk mengembangkan teknologi yang tengah ada dalam bentuk inovasi-inovasi untuk meningkatkan kemampuan diri sendiri dan kemampuan bangsa dalam semua bidang.
Oleh sebab itu, inovasi memerlukan kreativitas dalam dunia perdagangan, karena bagi pria kelahiran 15 Mei 1942 ini, niscaya para wisudawan-wisudawati UMN inilah yang akan berhasil melakukan perubahan. “Pengetahuan yang anda dapat di universitas adalah dasar untuk anda belajar kembali, terus menerus. Tanpa anda belajar, anda akan terus ketinggalan dengan pihak lain.”
UMN kini semakin dipercaya sebagai kampus yang berhasil meluluskan 192 wisudawan dengan 86% yang telah bekerja. Tentu di balik kesuksesan para lulusan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) tak lepas dari peran orang-orang di sekitar mereka. Salah satunya adalah peran dari orang tua mereka sendiri.
“Puji Tuhan akhirnya Tasha bisa lulus dan diwisuda. Awalnya memang masih belum menyakinkan tapi di belakang UMN itu sendiri adalah Kompas Gramedia itu sendiri makanya saya melihat Kompas itu dapat memberikan apa yang terbaik,” ujar Natanael Hadiwinata, ayahanda dari Lydia Natasha Hadiwinata, S. I. Kom.
“Saya yakin Very dapat lebih bertanggung jawab kepada dirinya sendiri dan orang tua setelah wisuda ini dan harapannya UMN semakin dapat meningkatkan kualitas diri secara fisik, moril, mental dan kejujuran,” tutur Leonila Sri Udari, Ibunda Very Permana, S. Kom.
Wisudawan-wisudawati UMN yang merupakan mantan aktivis-aktivis kampus, mengungkapkan kesan dan pesannya selama menjalani perkuliahan di UMN. Bonaventura Aditya, mantan ketua BEM UMN generasi satu mengungkapkan kebahagiaannya kepada Ultimagz. “Iya, akhirnya sekarang nama lengkap saya Bonaventura Aditya Anton Prabowo, S.Kom. Yes!,” ungkap pria yang akrab disapa Adit ini penuh canda.
Adit memilih UMN mengingat kampus ini merupakan anak dari Kompas Gramedia. “Ya kala itu gue mikirnya, Kompas membuat UMN pasti bukan buat main-main. Apapun itu tujuannya, pasti UMN ini dibuat oleh Kompas dengan tujuan yang sangat baik dengan prospek yang Wednesday, Nov/28/2012
Lulusan UMN dan Peradaban Media Baru
Universitas Multimedia Nusantara (UMN) kembali menggelar acara Wisuda II sebagai bentuk selebrasi, penghargaan, dan pelepasan status mahasiswa menjadi sarjana yang siap menapaki kewajibannya di masyarakat. Dengan mengusung tema ‘Mewujudkan Martabat dan Masa Depan Indonesia dalam Peradaban New Media’, Universitas Multimedia Nusantara mengadakan Wisuda II yang dilaksanakan pada Sabtu, 24 November 2012. Acara Wisuda II UMN dihadiri oleh Wakil Presiden RI periode 2004-2009 Jusuf Kalla sebagai pembicara kunci, perintis Kompas Gramedia Dr (HC) Jakob Oetama, dan Ketua Yayasan Multimedia Nusantara, Ir. Teddy Surianto.
Pemilihan tema tersebut sesuai dengan cita-cita UMN yang mengarah pada era multimedia yang akan selalu berkembang dan melahirkan new media (media baru). Demikianlah penjelasan yang dinyatakan oleh Dr.re.nat P.Y Topo Suprihadi, Ketua Panitia Wisuda II UMN. Tema ini bukan hanya diharapkan membawa perubahan teknis tetapi juga sosial dan bukan hanya terpaku pada alat dan gadget saja tetapi termasuk pada budaya media baru itu sendiri.
Oleh karena itu, dengan 90% lulusan yang mendapatkan predikat sangat memuaskan dan 10% mendapatkan pujian, maka para lulusan telah telah memiliki bekal optimism untuk menghadapi tantangan era new media. “Sebagai lulusan, harus sadar akan new media dengan memahami kecerdasan dan pemahaman yang nantinya akan menjadikan lulusan yang ada tersebut sebagai manusia yang bermartabat,” ujar Dr.rer.nat P.Y Topo Suprihadi.
Wisuda II UMN ini juga dihadiri Prof. Lee Tien Rein dari Chinese Culture University, Taiwan, dan Mr. Tang Chong Ming, Vice President, Suzhou Galaxy Camphol Technology Co. Ltd, Shanghai, China sebagai pemberi beasiswa. Penerima beasiswa untuk melanjutkan studi S2 di Chinese Culture University, Taiwan. Lima alumnus UMN yang berhasil meraih beasiswa tersebut antara lain, Marcelli Indriana dari Program Studi Sistem Informasi UMN, Yustinus Widya Wiratama, Dennis Gunawan, Michael Setyawan, dari Program Studi Teknik Informatika, dan Andreas Kiki dari Program Studi Manajemen.
Sementara itu, Suzhou Galaxy Camphol Technology Co. Ltd, Shanghai, China menyerahkan beasiswa S2 dari Universiti Tunku Abdul Rahman (UTAR), Malaysia, kepada Felix Lakananta, dari Program Studi Sistem Komputer UMN.
Prosesi wisuda dibuka dengan upacara masuknya Senat atau jajaran rektorat Universitas Multimedia Nusantara diiringi nyanyian mars Universitas Multimedia Nusantara dengan lantang oleh Paduan Suara Ultima Sonora. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Dr. Ninok Leksono, selaku rektor Universitas Multimedia Nusantara.
Dengan tema ‘Mewujudkan Martabat dan Masa Depan Indonesia dalam Peradaban New Media’, Ninok Leksono menyampaikan kenyataan mulai bermunculannya isu-isu perang cyber yang saat ini beredar di Palestina. Oleh karena itu, generasi muda Indonesia harus menyiapkan diri di era digital yang semakin berkembang. “Saya yakin alumni UMN mampu menjawab tantangan di era ini” katanya di depan para wisudawan dan hadirin di Function Hall UMN.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Wakil Rektor Akademik Universitas Multimedia Nusantara, Dr.rer.nat P.Y Topo Suprihadi, yang juga bertindak sebagai ketua panitia pelaksana Wisuda II ini. Sejumlah 189 wisudawan dari total 192 lulusan menghadiri acara wisuda. Para wisudawan itu terdiri dari 13 wisudawan Program Studi Sistem Infromasi, 3 wisudawan dari Program Studi Sistem Komputer, 38 wisudawan dari Program Studi Teknik Informatika, 23 wisudawan dari Program Studi Manajemen, 11 wisudawan dari Program Studi Akuntansi, 54 wisudawan dari Program Studi Ilmu Komunikasi, 50 wisudawan dari Program Studi Desain Komunikasi Visual. Dari seluruh wisudawan-wisudawati, 13 lulus dengan predikat cum laude.
Perintis Kelompok Kompas Gramedia, Jakob Oetama memberikan pesan tentang bagaimana hidup bertanggung jawab. Suatu karunia yang Tuhan berikan itu membawa tanggung jawab. Karunia menjadi sarjana juga merupakan sebuah tanggung jawab.”Suatu karunia menjadi sarjana sangat logis dan masuk akal seharusnya semakin cepat kemiskinan lenyap” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Jusuf Kalla selaku Keynote Speakerhadir memberikan pesan-pesan kepada wisudawan-wisudawati. Ia menyatakan bahwa bangsa ini bermartabat apabila memiliki kemampuan, dan tidak bergantung pada kemampuan orang lain. “Walaupun kita mempunyai ilmu tetapi kita tidak memiliki semangat kemandirian, dan semangat kepercayaan diri, maka kita akan tetap bergantung kepada produk-produk lain,” tambahnya. Media massa kini diharapkan harus lebih produktif, menurut Keynote Speaker acara Wisuda II Universitas Multimedia Nusantara ini.
Jusuf Kalla juga mengatakan mulai saat ini hiduplah dengan pengalaman. Pengalaman sering dikatakan sebagai guru yang terbaik. “Apa yang membedakan pengalaman dengan guru? Di samping gunanya guru, tetapi guru mengajar dulu baru menguji, pengalaman menguji dulu baru mengajar. Dalam pengalaman Anda bisa berhasil dan bisa gagal. Keberhasilan dan kegagalan adalah guru Anda yang terbaik. Setiap kegagalan jadikanlah sebagai guru, bukan kesedihan. Karena itulah, Anda akan lebih maju lagi,” ujar Jusuf Kalla.
New Media yang tengah berjalan membawa dampak yang disebutkan Jusuf Kalla sebagai ‘mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat’.
“Apabila kita ingin meningkatkan peradaban bangsa di masa depan, disamping mengembangkan teknologi dan enterprenenurship haruslah disertai spirit saudagar. Apa itu spririt saudagar? Spirit saudagar artinya spirit seribu akal untuk menciptakan berbagai kemampuan inovasi baru.
Oleh sebab itu, Jusuf Kalla yang merupakan figur enterpreneur Indonesia yang terbilang sukses menitipkan pesan kepada wisudawan-wisudawati UMN, untuk mengembangkan teknologi yang tengah ada dalam bentuk inovasi-inovasi untuk meningkatkan kemampuan diri sendiri dan kemampuan bangsa dalam semua bidang.
Oleh sebab itu, inovasi memerlukan kreativitas dalam dunia perdagangan, karena bagi pria kelahiran 15 Mei 1942 ini, niscaya para wisudawan-wisudawati UMN inilah yang akan berhasil melakukan perubahan. “Pengetahuan yang anda dapat di universitas adalah dasar untuk anda belajar kembali, terus menerus. Tanpa anda belajar, anda akan terus ketinggalan dengan pihak lain.”
UMN kini semakin dipercaya sebagai kampus yang berhasil meluluskan 192 wisudawan dengan 86% yang telah bekerja. Tentu di balik kesuksesan para lulusan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) tak lepas dari peran orang-orang di sekitar mereka. Salah satunya adalah peran dari orang tua mereka sendiri.
“Puji Tuhan akhirnya Tasha bisa lulus dan diwisuda. Awalnya memang masih belum menyakinkan tapi di belakang UMN itu sendiri adalah Kompas Gramedia itu sendiri makanya saya melihat Kompas itu dapat memberikan apa yang terbaik,” ujar Natanael Hadiwinata, ayahanda dari Lydia Natasha Hadiwinata, S. I. Kom.
“Saya yakin Very dapat lebih bertanggung jawab kepada dirinya sendiri dan orang tua setelah wisuda ini dan harapannya UMN semakin dapat meningkatkan kualitas diri secara fisik, moril, mental dan kejujuran,” tutur Leonila Sri Udari, Ibunda Very Permana, S. Kom.
Wisudawan-wisudawati UMN yang merupakan mantan aktivis-aktivis kampus, mengungkapkan kesan dan pesannya selama menjalani perkuliahan di UMN. Bonaventura Aditya, mantan ketua BEM UMN generasi satu mengungkapkan kebahagiaannya kepada Ultimagz. “Iya, akhirnya sekarang nama lengkap saya Bonaventura Aditya Anton Prabowo, S.Kom. Yes!,” ungkap pria yang akrab disapa Adit ini penuh canda.
Adit memilih UMN mengingat kampus ini merupakan anak dari Kompas Gramedia. “Ya kala itu gue mikirnya, Kompas membuat UMN pasti bukan buat main-main. Apapun itu tujuannya, pasti UMN ini dibuat oleh Kompas dengan tujuan yang sangat baik dengan prospek yang besar, dan ternyata memang benar.”
Ditemui di tempat berbeda, ketika acara ramah tamah, salah seorang wisudawan, Benno Sanjaya, berkenan membagikan sedikit kesannya setelah mendapatkan gelar sarjana kepada Ultimagz. Alumni fakultas Desain Komunikasi Visual, angkatan 2008 ini mengaku berbangga hati karena bisa menyelesaikan studinya di UMN dalam kurun waktu empat tahun.
Mantan mahasiswa jurusan Animasi ini mengaku memilih UMN karena mengaku mendapatkan informasi tentang sekolah animasi di Indonesia hanya ada di dua tempat, yakni di UMN dan satu lagi sebuah universitas di Surabaya. Jarak yang terlalu jauh antara tempat tinggalnya di Batam ke Surabaya membuat Benno mengambil keputusan untuk masuk UMN.
Sama halnya dengan Benno, Maria Rosa Mystica, alumni DKV UMN angkatan 2008 ini mengungkapan alasannya mengapa memilih UMN. Kala itu, saat edufair di sekolahnya, konsep teknologi multimedia yang disandang UMN menarik perhatiannya untuk masuk universitas ini.
Kegemarannya terhadap film, membuat Ocha, sapaan akrab wisudawati bertubuh mungil ini memilih jurusan Cinematography sebagai bidang yang akan ditekuninya. “Empat tahun di UMN itu rasanya naik-turun buatku. Dari awalnya pindah-pindah gedung, lalu gedungnya belum ada, nah perjalanan ini seru banget dan luar biasa.”
Perasaan senang akan kesuksesan ini menyelimuti Rusti, S.E. yang berhasil mendapatkan predikat lulusan terbaik dalam wisuda II Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Wisudawati jurusan Akuntansi ini telah meraih IPK 4,0 stabil sejak semester 1 hingga semester 7.
“Senang pastinya karena bisa membanggakan orang tua,” ujar Rusti, alumni SMAK Penabur, Gading Serpong sambil mengulas senyum. Dengan semangat dan tekad yang tinggi, Rusti akan melanjutkan S2 di Central Queensland University, Australia dengan sebagian biaya ditanggung oleh Universitas tersebut.Penulis: Tim Redaksi Ultimagz