MAXIMA 2021: Dream Big, Build Enormous!
September 20, 20213 Bahasa Pemrgoraman Wajib Kamu Ketahui dan Pelajari
September 23, 2021Sampah yang berserakan di lingkungan rumah pastinya sudah jadi pemandangan yang biasa ya bagi masyarakat Indonesia. Coba deh sekarang kamu lihat saluran pembuangan atau sungai di dekat rumah kamu, pastinya ada sampah yang menumpuk kan?
Rasa prihatin terhadap kerusakan lingkungan ini membuat seorang mahasiswa lulusan Universitas Multimedia Nusantara jurusan DKV bernama Tommy Andrea memberikan sebuah solusi yang direalisasikan dalam sebuah startup digital platform. Startup ini menjadi salah satu peserta Skystar Ventures batch 8 yang diprakarsai oleh empat sahabat (Tommy, Ferdie, Shierly, Gunadi) yang dipertemukan di Taiwan saat menempuh program studi pascasarjana di NCKU (National Cheng Kung University).
Setelah keempat sahabat ini menonton serial Netflix yang berjudul “Startup” pada Januari 2021, mereka tertarik untuk mendirikan sebuah Startup di Indonesia. Setelah melalui proses brainstorming yang cukup panjang, lahirlah Library of Things Indonesia.
Startup ini merupakan platform digital berbasis peer-to-peer yang memiliki konsep circular economy untuk menciptakan zero waste melalui budaya sharing, yang harapannya dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat untuk lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Library of Things melihat adanya potensi dari program inkubasi batch 8 dari Skystar Ventures. Program ini mampu memberikan arahan, motivasi, support, dan mentoring untuk perkembangan startup. Termasuk di dalam nya pengembangan pribadi setiap anggota tim untuk menjadi young entrepreneur yang kompeten.
Pembelajaran untuk menjadi seorang entrepreneur bukan merupakan suatu hal yang mudah untuk dilakukan sendiri, tanpa bimbingan dan ilmu dari orang yang berpengalaman. Tidak hanya itu, program inkubasi Skystar Ventures batch 8 juga dapat membantu menentukan value dari sebuah product yang diberikan kepada customer, marketing and pricing strategies.
“Memang bukan sesuatu yang mudah bagi kami untuk sampai ke tahap ini. Kami juga masih memiliki banyak permasalahan yang mungkin akan dilalui demi terwujudnya salah satu goals kami yaitu pilot scale dari Library of Things! Namun,kami menikmati keseluruhan prosesnya dan melakukan yang terbaik,” tutur Tommy Andrea selaku CEO Library of Things.
Library of Things akan terus berkembang dengan memberikan inovasi-inovasi baru terhadap layanannya. Saat ini, Library of Things dalam tahap research and development, bersamaan dengan pengenalan (raise brand awareness) tentang Library of Things indonesia, circular economy and sharing economy concept, dan dampak terhadap lingkungan dan masyarakat.
Selain itu, Library of Things juga dalam tahap pembuatan TVC (TV commercial / video advertising) mengenai konsep dari Library of Things Indonesia itu sendiri dan bagaimana Library of Things indonesia mampu memberikan dampak terhadap lingkungan dan masyarakat. Library of Things juga memutuskan untuk me-redesign logo agar terlihat lebih simpel dan mampu memberikan makna dari konsep dasar. Jangan lupa cek Instagram @libraryofthings.id untuk info lebih lanjut ya!
By Natalia Maria Josephine | Skystar Ventures
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id