Lakuna Kemas Budaya Indonesia dalam Versi Modern
Oktober 13, 2016Mahasiswa, Jangan Remehkan Tugas Kuliah
Oktober 14, 2016Berbekal keinginan membuat karya idealis terakhir semasa kuliah dan keinginan untuk membuktikan bahwa budaya Indonesia bisa diramu kemballi menjadi bentuk yang modern, Lakuna pun lahir dari tangan dingin 4 mahasiswa peminatan Animasi Universitas Multimedia Nusantara. Yulio Darmawan, Dennis Reynaldo, Kharis Herbowo, dan Aaron Budiman menggarap sebuah kisah mengenai iri hati yang akhirnya merusak persahabatan.
Mengambil latar kebudayaan Mentawai, film Lakuna menceritakan kisah dua pemburu yang bersahabat. Namun sayang, persahabatan itu hancur karena salah satu dari mereka, Siberut begitu diagung-agungkan oleh orang-orang desa.
Film berlatar kebudayaan Mentawai ini bercerita mengenai persahabatan dua orang pemburu, Sipora dan Siberut yang hancur karena kompetisi dan iri hati. Obsesi untuk mendapatkan tato mistik, telah membutakan mata hati Sipora. Ia pun merenggut nyawa Siberut untuk mendapatkan tato tersebut dan mengorbankan persahabatan yang selama ini telah terjalin.
Cerita dan visual yang diramu dengan apik ini tak hanya membawa tim Lakuna menjadi nominator dalam ajang seperti Hellofest 2016 dan ISSF 2016 saja. Pada Sabtu (8/10) lalu, mereka berhasil mendapatkan Piala Dewantara di ajang Apresiasi Film Indonesia 2016 kategori Apresiasi Animasi Mahasiswa dan Pelajar.
Yulio mengaku kaget, senang sekaligus bangga dengan penghargaan tersebut. “Usaha kami untuk membuat film animasi ini akhirnya terbayarkan. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih karena banyak orang yang memberikan support, terutama para dosen,” ungkap sutradara Lakuna ini.
Film Lakuna memakan waktu pembuatan yang cukup lama sekitar 8-9 bulan. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat Yulio dan teman-teman untuk kembali membuat karya yang jauh lebih baik.
“Saat ini kami sedang membuat sebuah film animasi lagi. Kami ingin membuat film untuk memperbaiki apa yang sebelumnya kami nilai belum terlalu bagus. Kami yakin dengan berbekal hasrat untuk berkarya akan menjadi bensin sendiri bagi kami untuk menggarap karya-karya film animasi di waktu-waktu mendatang,” kata Yulio menutup wawancara.
Selamat Yulio, Dennis, Kharis, dan Aaron. Semoga dari tangan kalian akan terus lahir karya-karya animasi yang bisa membanggakan UMN dan bangsa Indonesia.(*)
Trailer Lakuna
by Grace Natali – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Teknik Informatika | Sistem Informasi | Sistem Komputer|Akuntansi|Manajemen|Ilmu Komunikasi | Desain Komunikasi Visual, di Universitas Multimedia