UMN Library Adakan Lokakarya Kewirausahaan dan Hibah Buku di Lapas Narkotika Jakarta
November 11, 2024Komitmen UMN untuk Memberdayakan Mahasiswa Berpenghasilan Rendah: Target Pendaftaran 15% untuk Inklusivitas
November 12, 2024Tangerang – Pada (7/11/2024), DKV UMN baru saja mengadakan kelas umum bersama Joshua Raphael. Joshua merupakan mahasiswa alumni UMN, yang saat ini bekerja di industri illustrator, kini Joshua bekerja sebagai freelance art director untuk Polar Engine Studio. Pada kesempatan ini Joshua berkesempatan untuk membagikan ceritanya pada mahasiswa DKV UMN.
Joshua telah memulai karirnya sebagai ilustrator pada 2018, hobi menggambarnya menjadikan Joshua menata karir dibidang illustrator. Joshua mengatakan dulunya Ia sangat suka menggambar, dan terinspirasi dari beberapa ilustrator yang mengangkat gambar semi-realistic.
“Aku suka sama gambar-gambar seperti ini karena dalam gambar punya kesan volume yang ada aspek-aspek realistis dunia nyata. Bahkan aku sama temen-temen aku bisa breakdown dan diskusi gambar-gambar yang ada”, tutur Joshua.
Selama perjalanannya Joshua merasa frustasi karena dirinya cukup bingung dengan permainan warna yang ada. Ia juga telah melakukan banyak eksperimen dari tools dan mulai belajar dari objek-objek kecil seperti mata, hidung, ataupun rambut.
“Setelah aku belajar-belajar terus ternyata warna itu sangat penting, kita sebutnya cinematic color. Jadi ada kualitas visual seperti film, nah kita menggunakan warna sebagai properti untuk membuat cerita visual yang indah seperti di motion picture”, lanjut Joshua.
Menurut Joshua warna memiliki peran penting dan dari warna-warna ini bisa memberi konteks atau menekankan cerita yang ingin diberikan kepada masyarakat. Joshua berpendapat believability juga tidak kalah penting, seberapa gambar kita di percaya dan konsisten dengan dunia nyata, sehingga warna benar-benar digunakan untuk menyampaikan cerita pada gambar.
“Warna itu punya beberapa fungsi, seperti memberi feel yang ingin disampaikan, membantu kita di tahap berikutnya yaitu rendering, memberi informasi tentang cerita yang ada di gambar, memberi informasi objek mana yang paling penting”, lanjut Joshua.
Joshua juga menjelaskan tentang psikologis warna yang sangat penting, terdapat lima color harmony yakni Analogous warna yang bersebelahan dan mudah untuk mencapai warna yang tepat, Triadic berbentuk segitiga sama sisi yang menghasilkan balance, tidak gampang goyah. Chromatic hanya berdiri satu warna dan dikaitkan dengan dominasi. Complementary memiliki kegunaan untuk memperjelas konflik internal dan eksternal. Split complementary berbentuk segitiga sama kaki digunakan untuk build up. Tetradic memunculkan semua saturasi warna dan bersifat childish, fun, dan light hearted.
“Selama aku menjadi ilustrator, aku paling suka sama color harmony chromatic, karena menggunakan satu warna untuk menjadi dominasi. Benar-benar bisa menunjukan dominasi karakter dan dominasi pada musuh”, lanjut Joshua.
Color harmony yang terakhir dan cocok untuk semua warna adalah aksen. Walaupun bisa digunakan pada semua color harmony, pemilihan warna untuk aksen hanya bisa satu warna untuk menekankan fokus pada gambar.
“Tips dari aku kalau kalian mau magang atau bekerja itu punya portofolio yang kredibilitas sesuai perusahaan yang kalian pilih, align sama perusahaan dan konsisten dengan kualitas gambar”, tutup Joshua.
Joshua juga memberi tips time management kepada mahasiswa agar bisa membagi waktu dengan baik, mengerjakan tanggung jawab pekerjaan-pekerjaan dan menyisihkan waktu untuk istirahat.
By Rachel Tiffany Tanukusuma | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id