Universitas Multimedia Nusantara Gandeng BCA Buka Pilar Pengembangan Bisnis Nasabah Solitaire dan Prioritas
Juli 28, 2023Prodi Perhotelan UMN Mengadakan Cooking Class Bersama Chef Yongki Gunawan
Juli 31, 2023TANGERANG – Keterampilan menulis merupakan hal yang selalu berkaitan dengan dunia Public Relations (PR). Keterampilan menulis dalam PR atau sering disebut dengan PR Writing menjadi taktik dalam perencanaan membangun hubungan antara organisasi dan stakeholders-nya. Hal tersebut disampaikan oleh Dosen Ilmu Komunikasi London School of Public Relations (LSPR) Jakarta, Sophia Bernadette, dalam perkuliahan tamu Universitas Multimedia Nusantara Digital Learning (UDL) pada Selasa (30/05) secara online.
Sophia Bernadette atau yang akrab disapa Detty memaparkan bahwa penulisan PR akan merujuk pada publisitas, yaitu kegiatan mengenalkan perusahaan kepada masyarakat luas melalui media massa. Secara umum publisitas dinilai lebih efektif daripada kegiatan marketing. Adapun bentuknya dapat berupa press release, media sosial, product placement, melakukan partnership, dan lainnya.
“Publisitas lebih efisien dari segi biaya daripada kegiatan marketing seperti beriklan, karena perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya kepada media. Informasi yang disajikan melalui publisitas juga lebih dipercaya karena disajikan dalam bentuk berita serta tidak berisi pesan yang menjual suatu produk dan jasa,” jelas Detty.
Lebih lanjut terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan oleh PR dalam penulisannya, yaitu tujuan, audiens dan channel. “PR harus menentukan tujuan dari penulisan tersebut, siapa audiensnya, apa karakteristik pesan kuncinya, lalu menentukan mau menulis apa; press release, artikel features, atau lainnya. Kemudian mau didistribusikan melalui saluran apa,” jelas Detty.
PR juga harus menghindari kesalahan-kesalahan dalam penulisan, seperti ejaan yang salah, pengulangan kata, terlalu banyak kata, bias, hiperbola, stereotip, dan lainnya. “Dalam penulisan konten PR, konsep 5 W (Who, What, Where, When, Why) dan 1 H (How) itulah yang menjadi patokannya,” tambah Detty.
Menanggapi hal tersebut, salah satu mahasiswa UMN Digital Learning, Nicholas Marthin Taihuttu, bertanya terkait bagaimana cara mengetahui publisitas perusahaan.
Detty menyampaikan bahwa publisitas dapat diukur dengan melakukan media monitoring. “Setelah konten tulisan tersebut didistribusikan, misalnya PR menyebarkan ke rekan-rekan media atau mengunggahnya ke website dan media sosial perusahaan, lakukan monitoring. Lihat berapa banyak pemberitaan tentang perusahaan kita, baca apakah pemberitaannya positif, negatif, atau netral. PR juga bisa melakukan social media monitoring untuk melihat bagaimana respon, komentar, cuitan netizen terhadap perusahaan kita. PR dapat membuat laporan dari hasil monitoring tersebut sebagai bahan evaluasi,” kata Detty.
Pada kesempatan yang sama, Dosen UMN Digital Learning, Chininta Rizka Angelia menyampaikan bahwa pembahasan dalam kuliah tamu ini dapat mendorong mahasiswa yang tertarik terjun di dunia PR untuk terus mengasah keterampilan menulisnya. Selain itu, kuliah tamu ini juga merupakan implementasi kerjasama antara UDL dan LSPR.
“UDL bekerja sama dengan LSPR untuk mengimplementasikan kuliah tamu hari ini. Terlihat responnya positif ya baik dari Dosen tamu maupun mahasiswa UDL. Selain itu, kami menghadirkan dosen tamu juga sebagai penyegaran pembelajaran untuk mahasiswa dengan membahas studi kasus yang aktual dan praktis,” tutup Chininta.
Nah, itulah secuplik aktivitas perkuliahan di UDL yang harus kamu ketahui! Asyik kan kuliah online?
Informasi lebih lanjut tentang UDL silahkan klik website udl.umn.ac.id atau follow akun Instagram @digitallearning.umn.
By UMN Digital Learning Team
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id