Workshop Ultigraph UMN 2021: How to Make an Impactful Digital Product
Oktober 29, 2021Seminar Ultigraph UMN 2021: Good Design is More Than Aesthetics
Oktober 29, 2021TANGERANG – Apakah kamu sudah atau baru ingin memulai investasi? Investasi kini pun menjadi salah satu tren di masyarakat. Kelompok Studi Pasar Modal Universitas Multimedia Nusantara (KSPM UMN) bersama Fakultas Bisnis Universitas Multimedia Nusantara menggelar webinar bertajuk ”Financial Planning vs Reality, What Could Go Wrong?” secara daring pada Kamis pagi (28/10/21). Webinar ini pun dibagi menjadi tiga sesi dengan tiga pembicara berpengalaman di setiap sesinya.
Sesi pertama diisi oleh Ririh Asih selaku Representative of SIPF Indonesia. Di sesi ini, Ririh membagikan pemahaman seputar Dana Perlindungan Pemodal (DPP) dalam pasar modal. Dilansir dari Indonesia SIPF, Dana Perlindungan Pemodal (DPP) adalah kumpulan dana yang dibentuk untuk melindungi Pemodal dari hilangnya Aset Pemodal. Dalam kesempatan ini, Ririh pun membagikan beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait perlindungan dana investasi.
Pertama, Ririh mengatakan kita perlu memastikan untuk memiliki idle money. Adapun idle money ini tidak berasal dari dana alokasi, dana darurat, dan dana pendidikan. Kedua, melakukan check and re-check. Ririh mengingatkan bahwa tidak ada yang namanya “uang mudah” sehingga jangan tergiur dengan keuntungan yang tinggi. Ketiga, ia menganjurkan untuk melakukan pemantauan (monitoring) antara Account Statement dan portofolio di akses.ksei.co.id. Terakhir adalah melakukan perlindungan terhadap data pribadi dan terus mempelajari pasar modal.
Kemudian, sesi kedua dilanjutkan oleh Gerhard Van De Venter selaku Profesor di University of Technology Sydney. Di sini, ia lebih spesifik memperkenalkan tentang mata uang kripto (cryptocurrencies). Terdapat jenis mata uang kripto yang dipaparkan oleh Gerhard, seperti bitcoin dan ethereum (ETH).
Lebih lanjut, Gerhard pun mengatakan terdapat beberapa keuntungan dan kekurangan di dalam investasi mata uang kripto ini. Untuk itu, Gerhard menekankan tentang pentingnya memahami berbagai jenis instrumen investasi dan risikonya sebelum memulai investasi. Ia pun mengingatkan untuk tidak berinvestasi hanya karena ketakutan akan tertinggal (fear of missing out) dan ketamakan yang fana.
Baca juga Kenali dan Pahami Sebelum Berinvenstasi
“Sebelum kamu berinvestasi dalam apa pun di pasar modal, kamu harus memahami dengan jelas tentang apa yang kamu investasikan. Jika memilih bitcoin, kamu harus pahami apa itu bitcoin,” jelas Gerhard.
Terakhir, sesi ketiga dalam webinar ini ditutup oleh Gema Merdeka Goeyardi sebagai Investment Influencer dan Founder Astronacci. Di sesi ini, Gema menjelaskan secara mendalam pemahaman tentang perencanaan keuangan. Menurut Gema, perencanaan keuangan ini menjadi penting untuk membantu kita menerima risiko dari berinvestasi. Karena itu, ia juga mengingatkan bahwa perencanaan keuangan ini tidak akan selalu terjadi sesuai dengan apa yang diekspektasikan.
Gema pun memercayai bahwa bahwa pasar modal adalah tempat untuk mendapatkan uang. Di sini, Gema menjelaskan lebih spesifik terkait saham. Ia mengatakan masih terdapat banyak kesalahan yang dibuat trader. Kesalahan ini, terdiri dari kurangnya pengetahuan tentang harga beli (entry price), kurangnya pengetahuan tentang waktu terbaik untuk membeli, dan tidak adanya perencanaan mengenai trading. Untuk memecahkan permasalahan ini, Gema pun menjelaskan beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk melakukan perencanaan keuangan yang lebih matang.
By Melinda Chang | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id