Ketika Lulusan SMA Turun ke Jalan Bergabung dengan Perayaan “May Day”
Mei 2, 2016Donat Negara Seribu Danau Untuk Hari Buruh
Mei 2, 2016HELSINKI, KOMPAS.com – Bagaimana jika buruh dan pelajar turun ke jalan secara serentak? Gabungan antara solidaritas dan pesta adalah jawabannya.
Setidaknya itulah yang terjadi di suatu malam di Helsinki, Finlandia. Malam itu, Sabtu (30/4/2016) waktu setempat, menjelang perayaan Hari Buruh Internasional, menjadi malam yg meriah bagi kota yang tak terlalu ramai tersbut.
Sekitar pukul sepuluh malam waktu setempat, suasana mulai gelap. Remaja-remaja membanjiri jalanan Rautatientorin, sebuah daerah di kota Helsinki.
Mereka berjalan bergerombol, mengenakan atribut-atribut tidak biasa dan membawa aneka perlengkapan. Para pelajar itu sedang merayakan Vappu.
Vappu merupakan perayaan kelulusan, bukan hanya bagi para remaja Helsinki, namun juga bagi seluruh pelajar SMA di Finlandia.
Selain itu, kegiatan itu juga mereka maknai sebagai bentuk solidaritas bagi para kelas pekerja. Itu mengapa Vappu dirayakan semalam sebelum May Day.
“Acara ini pada dasarnya untuk merayakan kelulusan para remaja dari sekolah, dan juga sebagai hari raya para kelas pekerja dari seluruh Finlandia,” kata Yoanna (23), seorang remaja Helsinki yang sudah lama lulus namun masih ikut merayakan Vappu di keramaian Rautatientorin.
Acara ini dimulai pada pukul enam sore tanggal 30 April setiap tahunnya yang ditandai dengan peletakan topi putih di atas patung Havis Amanda di Helsinki. Setelah itu, acara pun berlanjut ke agenda utama, yaitu malam Vappu.
Pada malam Vappu, semua aktivitas yang dilakukan oleh para remaja yang merayakannya memiliki satu prinsip, yaitu sukacita. Mereka biasanya melakukannya dengan berpesta di jalanan, atau bahkan menghadari perayaan yang digelar oleh pemerintah setempat pagi para remaja di daerah tersebut.
Salah satu tradisi dari Vappu adalah meminum sima, sebuah minuman tradisional berkadar alkohol rendah yang merupakan fermentasi dari air dan madu. Walaupun mudah ditemukan dalam kemasan di banyak toko sekitar Finlandia, sima biasanya hanya dikonsumsi saat perayaan Vappu saja.
“Apa yang kita lakukan di sini adalah untuk bersenang-senang. Tidak ada alasan untuk tidak melakukan itu,” jelas Yoanna sambil tertawa.
Selain itu, tradisi kuat yang tidak bisa lepas dari sejarah Vappu adalah atribut yang biasa dipakai. Saat merayakan Vappu, para remaja biasanya mengenakan topi putih serta celana berwarna yang berbeda-beda.
Topi putih tersebut merupakan bagian dari seragam sekolah menengah yang menandakan kelulusan mereka dari SMA. Topi putih juga menjadi simbol kelas pekerja karena hanya dikenakan oleh pelajar SMA negeri.
Sedangkan sekolah swasta yang cenderung berisi siswa dangan tingkat ekonomi yang lebih tinggi tidak mengenakan topi tersebut sebagai bagian dari seragam mereka.
Kemudian, warna celana yang berbeda satu dengan yang lain melambangkan jurusan yang hendak ambil di universitas.
Hal ini melambangkan kebanggaan mereka terhadap fakultas atau jurusan yang mereka ambil, dengan setiap daerah memiliki kode warna yang berbeda-beda.
Di Helsinki, misalnya, warna merah menandakan jurusan matematika, sedangkan biru berarti jurusan ilmu pengetahuan alam.
Pada puncaknya, yaitu tanggal 1 Mei yang juga bertepatan dengan May Day atau Hari Buruh Internasional, para remaja khususnya di Helsinki mengadakan piknik massal di taman Kaivopuisto.
Di situ, mereka menggelar tatakan untuk makan dan minum, dan biasanya ditambah lagu klasik untuk melanjutkan perayaan kelulusan mereka. Tanpa corat-coret baju seragam dan juga tanpa konvoi di jalan raya, mereka bisa bahagia merayakan kelulusan.
(Narendra Hutomo, mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara, melaporkan dari Helsinki untuk Kompas.com)