Teknik Fisika UMN Terima Kunjungan Studi dari ITB
Februari 25, 2020Melalui GOWES, UMN Lakukan Gebrakan Kurangi Emisi Karbon
Februari 25, 2020TANGERANG – Universitas Mutimedia Nusantara (UMN) resmi menjalin kerjasama dengan perusahaan Indonesia Soken terkait pengadaan kolaborasi di bidang pendidikan, penelitian dan ketenagakerjaan. Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Wakil Rektor Bidang Hubungan dan Kerjasama UMN Muliawati Siswanto dengan Pimpinan Indonesia Soken Albertus Prasetyo di Ruang Alor UMN pada Kamis (20/2).
Albertus memaparkan hubungan kerjasama antara UMN dengan Indonesia Soken merupakan kesempatan yang bagus, mengingat industri di Indonesia dan di Jepang saat ini memiliki kekurangannya masing-masing sehingga saling membutuhkan.
“Keadaan di Indonesia kan kelebihan orang, terus untuk barang juga berlebihan, tapi uang kurang. Akan tetapi, kalau kita melihat Jepang, berada di sisi sebaliknya. Mereka kelebihan uang, likuiditasnya sangat besar, tetapi tenaga kerjanya kurang. Jadi, artinya Indonesia dan Jepang bisa saling mengisi,” papar Albertus.
Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan industri Jepang mampu menutupi kekurangannya dengan menyerap sumber daya manusia dari UMN sebagai insitusi pendidikan dengan kualitas lulusan yang tinggi.
“Dari Jepang yang kita harapkan sebenarnya bukan teknologinya, melainkan attitude-nya. Mungkin dengan adanya excellent talent dari UMN ini kita kirim ke Jepang, nanti kita akan belajar banyak tentang attitude mereka, sehingga saat kembali ke Indonesia bisa menciptakan sesuatu,” lanjutnya.
Mengingat Indonesia Soken adalah perusahaan yang bergerak di bidang riset pengembangan bisnis, maka kerjasama yang paling mungkin untuk diwujudkan akan berkaitan dengan dunia riset.
“Selama ini kami menjadi supporter untuk beberapa innovation lab di perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di Jerman. Jadi, diharapkan nanti ada semacam sinergi antara corporate kami dengan UMN dalam hal kerjasama riset,” terangnya.
“Namun, sebenarnya kami juga terbuka bagi segala bidang lain, asalkan itu berhubungan dengan Indonesia. Contohnya yang pernah kami kerjakan adalah renewable energy, kemudian education system, IT, dan pengolahan sampah,” lanjutnya.
Baca juga : Viral Perpustakaan Kampus UMN Buka Layanan Nonton Netflix, Tuai Sorotan
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Hubungan dan Kerjasama UMN Muliawati Siswanto menilai hubungan kerjasama ini mampu membuka peluang lebih besar bagi mahasiswa dan lulusan UMN yang hendak melanjutkan pendidikan dan memulai karier di Jepang. Hal tersebut, didukung oleh perubahan baru dalam sistem pendidikan tinggi di Indonesia.
“Kalau dulu delapan semester lalu lulus dan bekerja, sekarang lima semester aja, lalu tiga semester mahasiswa dilepas ke industri. Jadi, internship bisa setengah tahun sampai satu setengah tahun. Saya pikir itu juga akan lebih mempermudah angkatan muda kita untuk bekerja, mendapatkan kesempatan internship atau kerja pendek, termasuk di perusahaan-perusahaan Jepang,” kata Muliawati.
Lebih lanjut, Dosen Sistem Informasi UMN Johan Setiawan menambahkan, selain peluang karier, kerjasama ini juga akan memberikan keuntungan bagi prodi tersebut dalam hal pengembangan penelitian.
“Perusahaan-perusahaan di Jepang sebenarnya sangat tertarik dengan hasil penelitian milik universitas di Indonesia. Nah untuk menghasilkan penelitian itu, biasanya satu kendalanya adalah terkait dengan dana. Perusahaan-perusahaan Jepang bisa mendanai research dari perguruan tinggi di Indonesia, termasuk UMN,” tambah Johan.
Baca juga : Kementan Ajak UMN ‘Bertani Jarak Jauh’
Corporate Culture in Japan
Penandatangan MoU sendiri juga disertai dengan penyelenggaraan seminar bertajuk Corporate Culture in Japan yang dibawakan langsung oleh Wakil Presiden Indonesia Soken Dendi Muhamad. Dalam seminar tersebut, para mahasiswa memperoleh informasi seputar peluang pendidikan di Jepang.
Dendi memaparkan, terdapat banyak kelebihan yang dapat diperoleh jika mahasiswa melanjutkan pendidikan di Jepang daripada di negara lain. Misalnya, biaya kuliah tahun pertama di Jepang terhitung relatif lebih murah ketimbang di Amerika dan Eropa, tepatnya antara 820.000yen (7.200 USD) sampai dengan 1.650.000 yen (14.500 USD). Selain itu, mahasiswa warga negara asing yang bersekolah di Jepang juga akan mendapatkan lebih banyak intensif dan keringanan.
Bahkan, menurut data milik Japan Student Sservices Organization (JASSO) tahun 2015, sebagian besar mahasiswa asing -termasuk dari Indonesia- memberikan kesan yang baik terhadap sistem pendidikan di Jepang (90,8 persen). Data ini menunjukkan bahwa Jepang merupakan negara yang cukup nyaman untuk melanjutkan pendidikan.
Rangkaian acara ditutup dengan latihan praktik memperkenalkan diri dan berkomunikasi dalam budaya Jepang yang diarahkan langsung oleh Albertus Prasetyo.
Indonesia Soken merupakan perusahaan asal Shibuya-Tokyo yang bergerak di bidang riset pengembangan bisnis untuk membantu perusahaan Jepang yang hendak memasuki pasar Indonesia. Di Indonesia sendiri, perusahaan ini beroperasi dengan nama PT Research Indonesia Institute Japan. (MB/CRA)
*By Mario Baskoro – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id