Siap Beroperasi, Multimedia Nusantara Polytechnic Adakan Syukuran Gedung
September 9, 2021PARAS 2.0, Pameran Virtual Karya Mahasiswa Arsitektur UMN
September 10, 2021TANGERANG – Selain menjadi tempat untuk penghiburan, Instagram Reels dan TikTok juga dapat dimanfaatkan untuk digital marketing. Keluarga Alumni Universitas Multimedia Nusantara (KAMI UMN) pun mengadakan siaran langsung KAMISharing di Instagram @kami_umn yang bertajuk “Digital Marketing Hacks 4.0: Through the Reels & TikTok” pada Kamis malam (09/09/21). Dalam KAMISharing episode ke-3 ini, KAMI UMN mengundang Moses Natadirja yang merupakan alumni Manajemen UMN 2013 dan Digital Strategist di Nufolder Creative and Digital Agency.
Secara garis besar, Moses mengartikan digital marketing sebagai kegiatan untuk menciptakan demand and interest through digital. Ia mengatakan terdapat banyak sekali alat untuk melakukan digital marketing, seperti Search Engine Optimization (SEO), Search Engine Marketing (SEM), paid media, social media marketing. Pada kesempatan kali ini, Moses memaparkan lebih banyak tentang social media marketing, khususnya Instagram Reels dan TikTok dengan karakteristik video pendeknya.
Moses mengungkapkan bahwa peminat platform video pendek saat ini memang sedang menjamur. Oleh karena itu, ia mengatakan hal ini dapat menjadi peluang bisnis untuk menjangkau khalayak lebih banyak. Meskipun demikian, Moses juga menekankan untuk selalu mengenali target khalayaknya terlebih dahulu. Hal ini supaya media yang digunakan untuk menjangkau khalayak menjadi tepat sasaran.
Baca juga KAMI UMN: Pengalaman Bekerja di Perusahaan Layanan Teknologi Informasi
“Target audiens ini core dari semua aktivitas yang lo lakukan. Kalau misalkan gue di kerjaan, pertanyaan utamanya, ‘Ini target audiensnya siapa?’ Karena enggak semua target audiens itu mempunyai behavior yang sama. Semua media tepat, tapi tergantung seberapa dalam kalian lakukan research tentang behavior audiens lo,” ungkap Moses.
Untuk pemanfaatan Reels dan TikTok, Moses pun membagikan beberapa tips. Tips pertama adalah memberikan daya pikat pada 3-5 detik pertama di video sebagai pemancing supaya audiens menonton video lebih lanjut. Kedua, memotong video berdurasi panjang menjadi beberapa video supaya audiens ingin terus mengikuti kelanjutan kontennya. Ketiga, menentukan target durasi minimal audiens dalam menonton video, yaitu 25-50% dari total durasi video. Moses menjelaskan hal ini bertujuan untuk memberikan sinyal ke TikTok dan Reels bahwa konten yang diunggah berkualitas karena audiens ingin menonton hingga setengah dari total durasi video. Tips terakhir, Moses pun mengatakan untuk terus mengikuti tren terbaru di Instagram Reels dan TikTok. Ia juga mengingatkan untuk selalu konsisten dan sabar dalam membangun eksposur konten di kedua platform ini.
“Ketika lu cherish your moment, building your brand, [kamu akan] semakin kenal dengan produk lu, semakin kenal dengan audiens lu, problem mereka seperti apa, dan produk apa yang bisa nge-solve problem mereka. Itu lu akan bisa menikmati gitu journey building brand ataupun product kalian,” pungkas Moses.
by Melinda Chang | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id