Webinar FIKOM UMN: Kuatkan Tekad dan Komitmen, Menghalau Rintangan Menulis Buku
Juli 9, 2020KAMI UMN: Industrial Insight and Hospitality Update
Juli 9, 2020TANGERANG – Keluarga Alumni Universitas Multimedia Nusantara (KAMI UMN) kembali mengadakan acara secara daring melalui Instagram. Di seri yang keempat kali ini, KAMI UMN mengusung tema “KAMI Industrial Insight and IT Update” dengan mengundang Christian Wijasa – Assistant Engineering Manager, SIRCLO (Alumnus S1 Information Technology 2013) sebagai pembicara ditemani Martha Saphira – Lead Product Engineer, Mobilepulsa (Alumnus S1 Information Technology UMN 2015) sebagai moderator pada Selasa (07/7).
Christian membagikan pengalamannya mengenai situasi bekerja di perusahaan IT Services yang sebelumnya banyak diketahui masyarakat memiliki budaya bekerja yang santai dan fun.
“Aslinya sih tergantung dari culture perusahaannya sendiri, kebetulan kalau di SIRCLO kita udah implementasi remote working. Jadi di divisi tech, kita udah implementasi WFH satu kali dalam dua minggu. kalau dibilang santai sih, nggak juga ya karena pasti ada aja yang harus dikerjain,” ungkap Christian yang akrab disapa CW ini.
Menurutnya, jika bidang pekerjaan yang sedang dilakoni sesuai dengan passion, maka pekerjaan pun dapat dinikmati prosesnya sehingga bisa lebih terasa santai. Di tempatnya bekerja, perusahaannya telah lebih dulu menerapkan sistem bekerja dari rumah secara remote atau WFH bahkan sebelum pandemi Covid-19 melanda. Namun bagi Christian, ia dan timnya cenderung lebih menyukai bekerja secara langsung di kantor.
“Cuma actually tim aku sendiri pengennya ke kantor sih, karena ketemuan (langsung) lebih asik lah daripada ngomong sama layar komputer,” ungkapnya.
Christian juga turut memberikan tips bagi para mahasiswa mengenai bagaimana mempersiapkan diri untuk masuk ke dunia kerja. Menurutnya, ‘learning by doing’ dan beradaptasi dengan perubahan merupakan beberapa kuncinya. Hal ini juga sejalan dengan perkembangan dunia startup digital saat ini yang tiap harinya selalu berdinamika.
“Yang penting punya kemampuan untuk ‘mencari tahu’ aja sih. Kalau aku sendiri lebih ngelatihnya sih gimana nyari informasi, ga cuma googling aja tapi juga fasilitas perpustakaan atau mungkin temen-temen yang lebih tahu juga bisa dimanfaatkan,” jelas Christian yang juga merupakan Ketua BEM UMN tahun 2015.
Menurut Christian, berkuliah sambil mengambil pekerjaan sampingan (freelance) bukanlah satu-satunya cara untuk mencari pengalaman dan pengetahuan. Waktu sisa setelah berkuliah dapat juga dimanfaatkan untuk belajar dari sumber manapun selain di kampus. Baginya juga, pengalaman berorganisasi semasa berkuliah juga penting karena berperan untuk mengembangkan kemampuan berbicara, melatih decision making, dan kerja sama antar-organisasi.
“Jadi banyak belajar, ga spesifik, ga cuma koding. Jadi koding itu udah bukan lagi tentang gimana bikin front-end atau back-end, tapi koding itu suatu seni untuk membuat sistem yang sesuai dengan tujuan,” ungkapnya.
Menurutnya, bekal ilmu selama perkuliahan tidaklah cukup untuk dunia profesional. Namun, ia juga mengungkapkan bahwa perkuliahan juga turut mengasah kita untuk dapat terus belajar dan beradaptasi sehingga bisa bersaing dan menyesuaikan diri di dunia kerja.
“Untuk di bidang IT ini sekarang memang sangat high demand banget, apalagi semenjak Covid-19 ini pastinya. Mungkin sekarang kelihatannya banyak perusahaan yang lesu bahkan tumbang, tapi setelah ini akan banyak inovasi baru, perusahaan-perusahaan bakal bangkit lagi. Karena trend-nya juga mengarah ke online semua.” tutupnya. (VM)
* by Virino Miracle – Layanan Berita Universitas Multimedia Nusantara
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id