Inilah Serunya Pertukaran Pelajar ke Negeri Tirai Bambu
September 16, 2016Jakarta World Forum for Media Development 2016
September 16, 2016Kuliah adalah saatnya kita mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Tentu saja, ilmu tidak melulu didapatkan dari duduk di bangku kuliah dan belajar. Mengikuti berbagai kegiatan di kampus bisa jadi salah satu cara yang membuat wawasan kita bertambah luas. Dan, jika kita adalah orang yang suka tantangan dan belajar hal baru, mengikuti program pertukaran pelajar bisa jadi salah satu cara yang cocok bagi kita untuk mendapatkan ilmu tersebut.
Renata Krisnanti, mahasiswa Ilmu Komunikasi UMN mengikuti program pertukaran pelajar di Tiongkok. Di bawah ini adalah cerita Renata mengenai keseruan yang ia rasakan selama magang dan menjadi guru di sana.
—
“Bukan taksi yang memberikanku banyak pelajaran kehidupan, namun bus yang salah arah dan membuatku tersesat berkali-kali-lah yang mengajarkanku untuk menjadi aku yang tegar dan mandiri.”
Berbekal keberanian, rasa ingin belajar, dan rasa melihat dunia, aku mengisi liburan semester genapku dengan mengikuti program exchange dari AIESEC yang disebut Global Citizen. Program ini memungkinkanku untuk menjadi bagian dari masyarakat dunia dengan bekerja sebagai relawan bersama perwakilan-perwakilan dari berbagai negara selama satu setengah bulan. Negari panda menjadi negeri tempatku mengukir pengalaman yang menakjubkan.
“Dare to dream, touch the sky,” kalimat yang sering aku lantunkan bersama 19 Exchange Participant (EP) dari berbagai negara.
Pada projekku, aku mengajar bahasa Inggris kepada anak-anak di Tiongkok dan mengajak mereka untuk bercita-cita setinggi langit. Aku juga berkesempatan belajar banyak budaya Tiongkok selama exchange dan menunjukkan keindahan budaya Indonesia di mata dunia.
Global Village adalah ajang pementasan budaya internasional yang kuikuti. Sebanyak 49 negara berpartisipasi dalam ajang tersebut. Hari itu, aku bersama teman-teman pulang membawa penghargaan sebagai entitas terbaik. Hari itu menjadi hari yang tidak akan pernah aku lupakan dalam hidupku. Masih kuingat betapa tersentuhnya aku saat kami mengibarkan merah putih diiringi senyuman dari perwakilan berbagai negara. Bukan hanya badanku yang bergetar saat itu, melainkan mataku juga berair. Namun yang membuat hari itu benar-benar tak terlupakan adalah saat 200 perwakilan dari berbagai negara yang ada berdiri bersama, bergandengan tangan dan menyanyikan, “We are the world, we are the champion…”
Ceritaku tak berhenti sampai di sana. Aku tinggal bersama keluarga Korea di puncak gunung. Setelah melalui 45 hari naik turun 200 anak tangga, berjalan kaki kemanapun tidak lagi terasa sulit. Bahkan, menu kimchi (sawi putih yang difermentasikan) di setiap pagi siang malamku selama di sana menjadi kenangan tersendiri. Bukan hanya kimchi, lagu Korea yang sering kami nyanyikan bersama membuatku tersenyum sekaligus menangis kalau aku putar sekarang. Ada bagian dari hatiku yang rasanya tertinggal di rumah mereka.
Selain keluarga Korea, aku juga memiliki keluarga Cina, Rusia, Mesir, Mongolia, Georgia, Iran, Hongkong, Oman, Bahrain, India, Spanyol, dan masih banyak lagi. Mereka yang kumaksud adalah aku dan EP dari bebagai negara. Kami melakukan projek bersama-sama, berbagi kesenangan dan kesulitan bersama; tersenyum, menangis, dan saling menguatkan. Sekarang, setelah kembali ke Indonesia, setiap kali melakukan sesuatu yang pernah kami lakukan bersama-sama, ada bagian hatiku yang rasanya terikat kuat dan menyebar di berbagai belahan dunia. Bahkan kami masih sering bertukar kabar di grup maya, menyampaikan betapa kami saling merindukan satu sama lain.
Masih ada begitu banyak hal yang aku alami selama exchange. Tapi kalau ditanya, bagaimana rasanya exchange selama satu setengah bulan di negeri asing?
Rasanya gado-gado. Seneng, sedih, marah, kecewa, kagum, bingung, kesel, tersentuh, terharu, semuanya ada. Pernah rasanya apes banget di pagi hari, tapi ga tau kalo ternyata di malam hari dapet kebahagiaan yang berlimpah. Itu semua ada. Dan kalau ditanya apakah mau lagi ikut exchange? Aku akan bilang, mau banget!
Ini adalah video sebagian kecil keseruanku selama exchange:
by Renata Krisnanti – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Teknik Informatika | Sistem Informasi | Sistem Komputer|Akuntansi|Manajemen|Ilmu Komunikasi | Desain Komunikasi Visual, di Universitas Multimedia