Dua Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara Menjadi Bagian dari Indian Ocean Tsunami Ready Workshop
November 28, 2022Seminar CEO Talks UMN: Manajemen Akuntansi Memegang Kunci untuk Menentukan Langkah Selanjutnya
November 29, 2022JAKARTA – Ide liputan yang dibuat oleh 5 mahasiswa Jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara (UMN) yang tergabung dalam satu kelompok berhasil menang, pada sesi workshop “DW Goes to Campus” yang diadakan oleh Deutsche Welle (DW). Kegiatan ini diadakan di Senayan Jakarta Pusat, pada Kamis (17/11/2022).
DW merupakan lembaga layanan penyiaran milik Jerman yang menyediakan konten jurnalistik dalam 32 bahasa dan memberikan kesempatan kepada orang-orang di seluruh dunia untuk membentuk opini mereka sendiri.
Terdapat berbagai rangkaian acara pada acara ini, salah satunya pada sesi lokakarya (workshop) sebagai sesi utama dari kegiatan ini. Para peserta diarahkan untuk membentuk sebuah kelompok. Terdapat juga sepuluh mentor yang siap mendampingi setiap kelompok yang beranggotakan 4 sampai 5 orang. UMN mengirimkan 15 mahasiswa jurusan Jurnalistik untuk mengikuti acara lokakarya ini.
Sesi workshop cukup menegangkan bagi para peserta, karena dengan waktu terbatas setiap kelompok harus mengajukan sebuah ide liputan yang menarik. Topik liputan harus berdasarkan dari salah satu dari pilihan yang sudah ditentukan, seperti politik, sosial, remaja, lingkungan, dan gender.
Setiap kelompok diminta untuk menuliskan ide liputan di kertas dan dikumpulkan untuk dinilai oleh tim juri yang diumumkan pemenangnya di akhir acara.
Salah satu kelompok dari mahasiswa UMN yang beranggotakan 5 orang, yakni Alya Felicia Syahputri, Bernadetta Katrinka Tabiat, Cicilia Sidarta, Disya Shaliha, dan Priskila Graceana berhasil meraih kemenangan dari ide liputan yang mereka ajukan.
Bernadetta sebagai perwakilan kelompok tersebut menjelaskan, bahwa kelompoknya mengajukan topik tentang Neurodiversity yang sebenarnya masih merupakan topik yang agak asing di Indonesia. Jadi, Neurodiversity adalah suatu keberagaman fungsi otak manusia yang berbeda dengan orang lain. Sama seperti ADHD, autisme, dan disleksia, masyarakat cenderung berpikir bahwa itu merupakan penyakit yang bisa disembuhkan.
“Padahal, hal-hal tersebut merupakan wujud keberagaman yang dimiliki oleh suatu individu ataupun kelompok. Oleh karena itu, solusi yang kami ajukan untuk meningkatkan awareness dengan membuat berbagai kampanye di media sosial,” lanjutnya.
Topik tersebut nantinya akan diwujudkan oleh DW menjadi proyek nyata dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap Neurodiversity.
Selain itu, acara ini menghadirkan Aida Sofic dan Peter Limbourg sebagai narasumber yang sangat menarik dan berpengalaman di dunia jurnalistik. Keduanya membahas tentang sudut pandang dunia jurnalistik yang penting pada masa kini, yaitu “Solution Journalism” dan “Constructive Journalism”.
Aida mengatakan, bahwa Solution Journalism is important because people are more often avoiding news and it’s rising. Kekhawatiran tersebut membuatnya semakin merasa adanya urgensi untuk meningkatkan “Solution Journalism”.
Oleh sebab itu, Aida merangkum beberapa komponen yang penting untuk diperhatikan dalam menuliskan artikel, yaitu dengan merespons sebuah permasalahan dengan tujuan memberikan solusi, menjelaskan secara mendetail, berikan bukti nyata (faktual), dan jangan terlalu berlebihan dalam memberikan solusi (limitations).
Dilanjutkan dengan sesi sharing pengalaman Peter Limbourg, mengenai pengalamannya selama menjadi jurnalis dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan para peserta.
Salah satu peserta, Salsabilla Rahmadhan mengungkapkan rasa antusiasnya selama mengikuti rangkaian acara lokakarya DW ini. Menurutnya, acaranya seru, sangat bermanfaat, dan membuka wawasan khususnya untuk mahasiswa jurusan Jurnalistik.
“Aku ingat, paling berkesan adalah saat Peter Limbourg berkata bahwa tidak peduli Anda ingin menjadi seorang Content Creator atau Jurnalis media apapun, asalkan Anda melakukan dengan serius dan giat maka Anda akan bermanfaat bagi publik,” ungkap Salsa.
Terdapat di sekitar ruangan workshop terdapat berbagai macam stan. Terdapat stan DW yang turut meramaikan, dengan menampilkan hasil karya dari liputan yang telah mereka buat.
By Annisa Maulida | UMN News Service & Kelly Stefany | Mahasiswa Jurnalistik UMN
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id