Skill-skill yang Harus Dimiliki Data Scientist
September 8, 2021Siap Beroperasi, Multimedia Nusantara Polytechnic Adakan Syukuran Gedung
September 9, 2021Setiap tahun angka pengguna motor selalu meningkat dan bertambah, hal ini menambah peluang untuk membuka usaha bengkel. Banyaknya jenis bahan dan peralatan otomotif, seringkali menimbulkan kebingungan bagi para pemilik bengkel sehingga tidak menutup kemungkinan adanya salah perhitungan.
Permasalahan yang sama juga dialami oleh salah satu mahasiswa jurusan Informatika Universitas Multimedia Nusantara angkatan 2017, Andreas. Ia melihat ayahnya, yang merupakan pemilik sebuah bengkel, kesulitan dalam mendata stok barang yang ada di bengkelnya.
Setelah mengalami problem seperti ini, akhirnya Andreas mengajak ketiga temannya untuk membuat sebuah startup yang bernama Dongkrak.
Dongkrak menciptakan solusi berbentuk aplikasi Point of Sales untuk bengkel. Dengan menggunakan aplikasi ini, pemantauan transaksi keluar masuk barang dan pembukuan bengkel menjadi lebih jelas, sehingga tidak perlu lagi menggunakan nota kontan untuk pengaturan stok barang.
Baca juga 5 Ide Bisnis UMN Menangkan Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia
Dongkrak sendiri memutuskan untuk mengikuti inkubator bisnis Skystar Ventures karena ingin meningkatkan wawasan sekaligus mendapatkan akselerasi di tahap awal perjalanannya. Selain itu, mereka juga ingin memperluas network dengan para mentor dan founder-founder startup yang sudah berpengalaman. Sebelumnya, Andreas pernah mengikuti salah satu program Skystar Ventures UMN, Skystar Innovation Challenge (SIC), di tahun 2019.
Selama menjalani rangkaian acara inkubasi, Dongkrak banyak mendapatkan insight baru dari para mentor, khususnya dalam sesi mentoring yang dibawakan oleh Ivan Chen, direktur Anantarupa Studio, pada topik Revenue Model & Pricing Strategy. Dalam sesi mentoring tersebut, Dongkrak mendapatkan saran untuk membenahi business model mereka.
Sebelumnya, revenue model Dongkrak menggunakan sistem subscription fee, lalu mereka mendapatkan saran untuk menggantinya dengan sistem fee per transaction karena lebih menguntungkan bagi pihak bengkel, mereka tidak perlu membayar jika bengkel sedang sepi. Tentunya saran ini berguna bagi Dongkrak supaya bisa lebih improve lagi, ya!
Saat ini, Dongkrak sedang dalam progres untuk mengembangkan aplikasi mobile. Sebelumnya Dongkrak sudah melakukan market validation kepada 50 bengkel, tetapi hanya sekitar tujuh bengkel yang mau diajak bekerja sama. Namun, tim Dongkrak tidak berhenti sampai situ saja. Mereka tetap berusaha dan pantang menyerah dengan membuat aplikasi mobile Dongkrak terlebih dahulu, baru kemudian akan dilakukan user testing ke bengkel-bengkel lainnya. Jangan lupa terus support Dongkrak ya, langsung follow Instagram mereka di @dongkrak.id.
By Natalia Maria Josephine | Skystar Ventures
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id