5 Karakteristik Mahasiswa yang Dicari Perusahaan
Oktober 7, 2022Pelatihan dan Pengembangan Budidaya Lobster Air Tawar Di Desa Binaan Universitas Multimedia Nusantara
Oktober 7, 2022Photo by MART Production From Pexels
Mendapatkan beasiswa dan berkesempatan untuk melanjutkan studi rasa-rasanya menjadi impian bagi sebagian mahasiswa. Apalagi dengan mendapatkan beasiswa sudah pasti biaya pendidikan ditanggung sepenuhnya oleh pihak pemberi beasiswa. Beasiswa studi lanjut biasanya diperuntukkan bagi mahasiswa lulusan sarjana yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang magister maupun jenjang doktor baik dalam negeri maupun luar negeri.
Biasanya penyelenggara beasiswa memberikan informasi pendaftaran beserta tahapan seleksi yang diinformasikan melalui panduan seleksi atau booklet yang disediakan oleh instansi penyedia beasiswa. Pemberi beasiswa juga sudah membangun kerjasama dengan berbagai universitas sebagai tempat studi calon awardee kelak ketika diterima nanti.
Ketika kamu ingin mendaftar program beasiswa untuk lanjut studi maka ada beberapa hal yang perlu kamu persiapkan kawan. Mulai dari berkas administrasi, universitas tujuan, rencana studi yang ditulis dalam bentuk esai, dokumen pendukung dan lain-lain. Tentu saja dalam mendapatkan beasiswa bukanlah proses yang mudah. Banyak tahapan yang harus kamu lalui ketika kamu mendaftarkan program beasiswa. Salah satu tahapan yang bisa dibilang paling mendebarkan bagi pejuang beasiswa adalah tahap wawancara beasiswa.
Tahapan ini bukanlah sebuah tahapan yang main-main kawan. Sebab, dalam tahap wawancara beasiswa, calon awardee harus bisa mencuri hati interviewer yang merupakan akademisi dan psikolog yang akan menggali ketertarikan dan keseriusan calon penerima beasiswa. Dari sini, diharapkan bagi pejuang beasiswa untuk mempersiapkan diri dengan mengantisipasi berbagai pertanyaan yang seringkali muncul dalam wawancara beasiswa.
Kira-kira pertanyaan apa saja yang berpotensi rentan untuk ditanyakan? Kita kupas selengkapnya melalui artikel berikut ini!
1. Silahkan Perkenalkan Diri Anda
Kita akan langsung bahas pertanyaan wawancara beasiswa ini dimulai dari pertanyaan pertama yaitu perkenalan diri. Bisa dibilang pertanyaan ini seringkali dikemas dalam berbagai versi. Tiap orang punya cara yang berbeda dalam menanyakan pertanyaan ini. Namun pada intinya, interviewer akan meminta kamu untuk melakukan perkenalan diri secara keseluruhan. Jadi, perkenalan diri disini tidak cukup menyebutkan nama, asal dan tujuan saja.
Disini kamu harus bisa menjelaskan lebih detail terkait siapa kamu, kamu adalah orang yang seperti apa, pencapaian yang selama ini kamu raih dan lain-lain. Apapun bentuk pertanyaan yang menyangkut soal diri kamu maka kamu harus memanfaatkan pertanyaan ini sebagai sarana menjual dirimu kepada pewawancara. Sampaikan hal-hal positif dan bangun kesan awal yang baik lewat pertanyaan ini. Terutama hal-hal yang berhubungan dengan kelebihan yang kamu punya. Jangan lupa sebelum menjawab pertanyaan ucapkan terima kasih terlebih dahulu ya.
“Sebelumnya terima kasih atas waktu dan kesempatan yang telah diberikan Bapak/Ibu interviewer. Perkenalkan saya Ayunia Kusumaniar. Saya memiliki minat yang tinggi dalam bidang penelitian khususnya di bidang studi ilmu lingkungan. Beberapa proyek penelitian sudah pernah saya ikuti dan terlibat langsung bersama dengan dosen untuk menggarap bersama hingga menghasilkan artikel ilmiah yang berhasil dipublikasi sama-sama dan mendapatkan ISSN dan predikat jurnal bereputasi nasional. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini saya sangat senang bisa bertemu Bapak/Ibu disini pada sesi wawancara”.
Baca Juga: Mau Dapat Potongan Biaya Kuliah S1? Yuk Simak Informasi Program Beasiswa UMN
2. Boleh Diceritakan Kenapa Kamu Memilih Beasiswa Ini?
Pertanyaan selanjutnya biasanya penguji atau pewawancara akan menanyakan soal alasan mengajukan beasiswa. Disini pewawancara ingin tahu sedalam apa sih pengetahuan calon awardee terkait dengan beasiswa yang sedang dia ikuti. Pastinya calon penerima beasiswa sudah bisa memperkirakan benefit atau manfaat yang diterima nantinya ketika ditetapkan sebagai penerima beasiswa. Dalam menjawab pertanyaan ini, pastikan kamu menyampaikan alasan yang rasional, logis dan masuk akal. Hindari jawaban yang terkesan mengada-ada, melebih-lebihkan bahkan tidak sesuai dengan fenomena yang ada sekarang ini.
“Saya memilih beasiswa ini karena semua biaya pendidikan sudah tercover langsung oleh pihak penyelenggara beasiswa. Mulai dari biaya uang kuliah yang dibayarkan setiap semesternya, biaya riset dan lain-lain sudah menjadi fokus perhatian untuk menciptakan generasi muda yang intelektual dan dapat berkontribusi sesuai dengan bidang keilmuan yang dipilih oleh calon penerima beasiswa. Saya merasa bahwa saya tidak akan menyesal untuk memilih beasiswa ini karena hal ini inline dengan tujuan penyelenggara yaitu mencetak pemimpin di masa depan”.
3. Apa yang Menjadi Strong Point dan Weak Point dalam Diri Anda?
Pertanyaan selanjutnya adalah seputar strong dan weak point dalam diri calon penerima beasiswa. Pertanyaan ini juga sama dengan pertanyaan di poin pertama tadi yang mana dikemas dalam berbagai versi. Setiap orang punya cara yang berbeda-beda dalam menanyakan pertanyaan ini. Inti dari pertanyaan tersebut adalah interviewer ingin tahu kira-kira apa yang menjadi kelemahan dan kekuatan kamu. Yang tahu jawabannya dari pertanyaan tersebut hanya diri kamu sendiri. Disini kamu harus bisa menjelaskan dengan menggunakan contoh atau studi kasus selama beberapa tahun belakangan ini. Hal ini dilakukan dengan harapan interviewer bisa paham terkait penjelasan kamu.
“Saya adalah seseorang yang selalu mengerjakan tugas-tugasnya dengan rapi dan terorganisir. Pekerjaan dalam bidang penelitian menuntut saya untuk selalu menjadi seorang yang terbiasa dengan tekanan. Mulai dari tekanan yang berasal dari waktu, beban kerja dan durasi pelaksanaan yang harus sesuai dengan estimasi waktu yang telah ditetapkan melalui proposal pengajuan. Namun saya memiliki kelemahan yaitu perfeksionis. Apabila saya mendapatkan tugas maka saya mengerjakan tugas-tugasnya lebih banyak membutuhkan waktu agar bisa menghasilkan output yang maksimal”.
4. Kenapa Kamu Memilih Jurusan ini Sebagai Tujuan Studi Anda?
Ketika ingin mendaftar beasiswa maka kamu juga harus menyiapkan alasan dan pertimbangan yang kuat terkait pemilihan jurusan sebagai tujuan studi kamu. Apakah jurusan yang kamu pilih memang sangat sesuai dengan jurusan sebelumnya? (apabila kamu mendaftar program beasiswa untuk magister dan doktor) Apakah justru jurusan yang kamu ambil ternyata tidak berhubungan dengan jurusan sebelumnya? Disini kamu harus bisa menjelaskan tentang argumentasi bahwa memang kamu berminat untuk memilih jurusan ini. Misalnya dari sisi mata kuliah yang ditawarkan, kesesuaian antara mata kuliah dengan rencana studi/rencana penelitian, akreditasi jurusan, tersedianya fasilitas pembelajaran dan banyak faktor yang bisa dipertimbangkan untuk menjawab soal ini. Sampaikan alasannya dengan jelas kepada interviewer.
“Saya memilih jurusan Ilmu Lingkungan karena keprihatinan saya melihat kasus yang berhubungan dengan lingkungan. Misalnya adanya pembuangan limbah yang mengakibatkan terancamnya biota perairan, deforestasi atau penggundulan hutan dan lain-lain. Disini saya merasa bahwa passion saya di bidang lingkungan terutama dalam melakukan kajian bidang lingkungan hidup sangat sesuai dengan jurusan yang saya ambil untuk keperluan studi lanjut. Menurut informasi yang saya dapatkan dari kampus terkait program studi ilmu lingkungan sudah mendapatkan akreditasi A dan mata kuliahnya yang ditawarkan juga beragam”.
5. Ceritakan Tantangan Terbesar yang Pernah Kamu Hadapi
Kita masuk ke pertanyaan yang sedikit menantang dan sering dianggap sebagai pertanyaan yang susah untuk dipecahkan. Disini interviewer mencoba untuk menggali sedikit kehidupan pribadi dari calon kandidat penerima beasiswa. Interviewer mencoba untuk flashback kira-kira apakah kamu pernah menghadapi tantangan terbesar dalam hidupmu? Silakan dipertimbangkan ketika kamu mendapatkan pertanyaan seperti ini. Paling tidak dengan adanya tantangan yang pernah kamu hadapi bisa jadi sebuah pelajaran berharga dalam hidup.
“Selama saya melakukan penelitian, ada di suatu waktu saya mendapatkan tawaran dari dosen pembimbing untuk meneliti tentang kualitas air yang dihubungkan dengan pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Hal ini menjadi tantangan sekaligus hal baru bagi saya karena saya belum terbiasa untuk melakukan penelitian terkait topik tersebut. Alhasil saya pun mulai untuk mempelajari topik ini yang kebetulan juga dilibatkan dalam payung penelitian dosen. Terlebih teori yang digunakan adalah teori baru dan adaptasi dari jurnal internasional sehingga saya perlu waktu untuk memahaminya. Dari tantangan ini saya belajar untuk keluar dari zona nyaman yang terbiasa membahas tentang konservasi lingkungan”.
6. Boleh Ceritakan Sedikit Tentang Rencana Penelitian Kamu
Ketika calon kandidat ingin mendaftar beasiswa lanjut studi ke jenjang magister ataupun doktor, interviewer seringkali menanyakan terkait apakah calon penerima beasiswa ini sudah ada bayangan tentang rencana penelitian yang ingin dikaji menjelang tesis/disertasi. Disini pewawancara hanya ingin tahu sejauh mana kesiapan calon mahasiswa, salah satunya rencana penelitian yang nantinya diteliti sesuai dengan bidang keilmuan yang akan diambil. Interviewer juga ingin melihat kesesuaian antara rencana studi dengan mata kuliah yang ditawarkan yang sudah dituliskan dalam essay. Pastikan jawaban yang kamu berikan adalah jawaban yang logis dan rasional sesuai dengan kondisi saat ini. Apabila perlu boleh juga didukung dengan data maupun fakta agar pewawancara bisa mengetahui gambaran jelasnya dari rencana penelitian kamu.
“Saya akan berencana untuk melakukan kajian terkait dengan hubungan antara kualitas air dengan pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Saya ingin menguji apakah ada atau tidak hubungan antara kualitas air dengan pertumbuhan ekonomi seperti dana desa dan izin mendirikan bangunan. Alasannya karena saya ingin menggabungkan teori yang saya dapatkan dalam studi ilmu lingkungan. Lebih lanjut saya juga akan mengambil mata kuliah sesuai dengan rencana penelitian saya kedepannya”.
7. Apakah ada Pertanyaan Untuk Kami?
Dalam sesi wawancara beasiswa, biasanya interviewer akan memberikan pertanyaan pamungkas sebelum nantinya pihak pewawancara mengakhiri sesi ini. Pertanyaan ini juga sekaligus memberikan kesempatan calon kandidat untuk bertanya terkait hal-hal yang kurang jelas seputar panduan penerimaan beasiswa. Di pertanyaan ini, kamu juga diberikan ruang untuk berbicara karena selama sesi wawancara pastinya akan timbul komunikasi dua arah antara penanya dengan calon kandidat.
Jangan sampai dalam pertanyaan ini, kamu diam dan tidak memberikan pertanyaan apapun. Pasti ada yang ingin kamu tanyakan lebih lanjut. Interviewer akan menganggap bahwa kamu tidak antusias hanya karena tidak ada pertanyaan yang ingin diajukan.
Kamu bisa menanyakan hal-hal seperti skema tahapan seleksi selanjutnya setelah wawancara seperti apa, kriteria calon penerima beasiswa seperti apa yang diinginkan oleh pihak penyelenggara dan lain-lain. Paling tidak siapkan list pertanyaan sebelum berangkat wawancara. Hal ini menunjukkan bahwa kamu adalah kandidat yang siap dan penuh dengan rasa penasaran.
Baca Juga: Dedikasi bagi Negeri, UMN Sediakan Beasiswa S1 Full Hingga Lulus
Nah, itu dia sekilas pertanyaan yang biasanya muncul dalam wawancara beasiswa. Terkadang dari pihak panitia penyelenggara beasiswa selalu memperbarui regulasi dan pertanyaan dari wawancara beasiswa. Pastikan bagi kamu agar tetap mengantisipasi pertanyaan lainnya.
Dalam artikel ini, kita hanya memberikan sedikit saja sebagai contoh dan referensi. Sebisa mungkin kamu bisa menjawab pertanyaan tersebut sesuai dengan kondisi dan pengalaman pribadi ya!
Jadi gimana nih, sudah siap belum untuk menghadapi wawancara beasiswa? Universitas Multimedia Nusantara (UMN) merupakan salah satu kampus swasta di Tangerang yang menawarkan berbagai macam jalur beasiswa kuliah bagi para calon mahasiswa dengan bermacam latar belakang. Beasiswa yang ditawarkan UMN juga tersedia untuk semua jurusan S1 yang ada di UMN, lho.
Tunggu apalagi segera bergabung yuk di UMN!
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika | Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id