Tim Akuntansi Harumkan Nama UMN di Accounting Fair Bakrie 2016
Maret 8, 2016Pemenang BBC Future Journalist Award Kunjungi BBC Newsroom di London
Maret 10, 2016Annisa Mediana (Jurnalistik 2013), Jennifer Sidharta (Jurnalistik 2013), Narendra Hutomo (Jurnalistik 2014) dan Jessica Damiana (Jurnalistik 2014) akan menjadi perwakilan UMN untuk ikut serta dalam event World Press Freedom Day di Helsinki, Finlandia pada tanggal 2-4 Mei 2016. Nantinya, mereka akan bekerja di newsroom milik negara dengan the most freedom of press tersebut bersama mahasiswa dari negara lainnya.
Setiap tahunnya, tanggal 3 Mei diperingati sebagai hari kebebasan pers dunia (World Press Freedom Day) di mana diadakan sejumlah agenda seperti mengevaluasi penerapan kebebasan pers di dunia, melindungi media dari hal-hal yang dapat mengganggu kebebasannya serta memperingati dan mengenang para wartawan yang telah gugur dalam menjalankan profesinya.
Sebagai sebuah bentuk perayaan tersebut di tahun ini, UNESCO menyelenggarakan World Press Freedom Day 2016 (WPFD) yang mengambil tempat di Helsinki, Finlandia. Para jurnalis muda dunia diundang untuk mengikuti event yang telah dikoordinasi oleh beberapa mahasiswa dari The Finnish Haaga-Hella School—salah satu perguruan tinggi di Finlandia yang menjadi “ancor school” tahun ini.
Universitas Multimedia Nusantara menjadi salah satu institusi yang diharapkan dapat mengirimkan wakilnya untuk event tersebut. Sebanyak 18 mahasiswa-mahasiswi dari peminatan Jurnalistik angkatan 2013 dan 2014 menunjukkan minatnya untuk mengikuti ajang bergengsi ini. Mereka diharuskan untuk mengikuti proses seleksi yang cukup ketat.
FX Lilik Dwi Mardjianto selaku ketua peminatan Jurnalistik UMN menjelaskan adanya empat tahapan awal dalam seleksi. Yang pertama, seleksi administratif. Tim penyeleksi memastikan bahwa mahasiswa yang melamar adalah mahasiswa peminatan jurnalistik dan memenuhi kriteria akademik yang ditentukan. Selain itu, tim juga memilih mahasiswa berdasarkan keahlian yang mereka uraikan di dalam resume.
“Ada 15 kriteria keahlian yang diuraikan dari 4 bidang pokok, yaitu kemampuan menulis berita dalam bahasa inggris, kemampuan reportase dan editing video/audio, kemampuan fotografi dan kemampuan interaksi melalui social media. Tim meloloskan 8 mahasiswa di tahap pertama ini,” jelas Lilik.
Selanjutnya, mahasiswa yang lolos diminta untuk menyimak pidato Sekretaris Jenderal UNESCO dan kemudian membuat berita dalam bahasa inggris. Kemudian, diadakan pula wawancara teknis jurnalistik. “Indikator penilaian dalam wawancara tersebut adalah kemampuan berbahasa inggris, kemampuan menulis berita dalam bahasa inggris, kemampuan fotografi, kemampuan videografi dan radio,” tutur Lilik.
Dan tahap terakhir yang harus dilakukan kandidat adalah wawancara karakter oleh Kaprodi Ilmu Komunikasi Dr. Bertha Sri Eko dan Lindy, psikolog dari Student Service. Penilaian untuk tahap tersebut ialah kemampuan bekerja di bawah tekanan (deadline), kemampuan beradaptasi, kemampuan bekerja dalam tim yang multikultur serta kemampuan bekerja secara detail.
“Ketika tahapan itu selesai, prodi merekomendasikan empat mahasiswa untuk diloloskan dan dua mahasiswa cadangan. Hasil ini kemudian dilaporkan kepada rektorat. Setelah itu, rektorat mengundang keempat mahasiswa yang direkomendasikan oleh prodi dalam sebuah wawancara tingkat lanjut, diwawancarai dalam bahasa inggris mengenai isu global dan isu jurnalistik,” ungkap Lilik.
Dari proses yang panjang tersebut akhirnya terpilih empat mahasiswa yang akan berangkat pada bulan Mei. Mereka nantinya akan bekerja di Youth Newsroom bersama 30 wartawan/mahasiswa lain dari berbagai negara dan meliput event yang akan dihadiri oleh presiden Finlandia dan undangan dari 12 negara.
Kelak, di tahun 2017, WPFD akan berlangsung di Indonesia dan UMN akan menjadi “ancor school”. Empat mahasiswa tersebut akan menjadi pemimpin dari Youth Newsroomnya.
Dari kandidat yang telah dipilih, Lilik berharap mereka dapat bekerja dengan maksimal. “ Mereka bisa menjadi duta bangsa yang baik dan akan mengharumkan nama almamater, persada dan sesama.”
Selamat kepada Annisa, Jennifer, Narendra dan Jessica! Semoga memperoleh pengalaman yang berharga. (*)