UMN Jalin Kerjasama Dengan PT. Jasa Teknologi Informasi IBM
Juni 27, 2019Pertama di Indonesia, Konferensi ‘Moving Image’
Juli 2, 2019TANGERANG, 29/06/2019 – Maha data membutuhkan kecakapan baru untuk mengolah dan menafsirkannya menjadi informasi yang bermanfaat. Pemahaman pengetahuan seperti Internet of Things (IoT) tentu akan sangat membantu. Untuk itu, Universitas Multimedia Nusantara (UMN) terus berupaya membentuk lulusan yang memiliki jiwa pembelajar sepanjang hayat (long life learner) agar lulusannya cakap di dunia kerja. Hal tersebut disampaikan oleh Rektor Universitas Multimedia Nusantara Ninok Leksono saat memberikan sambutan dalam acara Wisuda XV UMN di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD-Tangerang pada Sabtu (29/6).
Ninok menjelaskan bahwa UMN sudah menerapkan metode pembelajaran yang kolaboratif.
“Pengetahuan yang diperoleh di kampus sebagai pijakan atau modal untuk menguasai pengetahuan dan kecakapan yang dibutuhkan di dunia kerja. UMN sudah menerapkan metode pembelajaran yang kolaboratif untuk membiasakan calon lulusan bekerja dalam tim, menyelesaikan problem bersama dengan jiwa trouble shooter dan problem solver yang inovatif,” jelas Ninok.
Pada kesempatan yang sama, Staff Ahli bidang Organisasi, Birokrasi dan Teknologi Informasi Kementerian Keuangan Republik Indonesia Sudarto menerangkan bahwa dunia sudah mengarah ke digital dan mendisrupsi berbagai aspek kehidupan kita.
“Sekarang semuanya sudah terhubung dalam ruang lingkup industry 4.0 dan sedikit demi sedikit sudah mendisrupsi berbagai aspek kehidupan kita. Ingat ABCDSMI (Artificial Intelligence, Block Chain, Cloud Computing, Data Mining, Social Media, Mobile, dan Internet of Things),” terang Sudarto.
Sudarto menegaskan kita harus bisa mengoptimalkan dunia digital dan big data untuk mendorong kemajuan ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja untuk tenaga kerja Indonesia. Ia juga berharap para lulusan UMN dapat melakukan kontribusi nyata untuk negeri ini.
“Kami harap lulusan-lulusan UMN saat memasuki dunia kerja dapat melakukan kontribusi nyata untuk negeri ini,” lanjut Sudarto.
Sebanyak 381 mahasiswa diluluskan pada seremoni Wisuda XV UMN. Sebagian besar dari mereka sudah bekerja dan berwirausaha sebelum diwisuda.
Sementara itu, wisudawan terbaik UMN Martha Saphira mengungkapkan bahwa generasi muda saat ini secara tidak langsung telah berkontribusi dalam era maha data.
“Sebagai generasi muda yang merasakan kemajuan teknologi yang sangat cepat, secara tidak langsung kita telah berkontribusi dalam era maha data. Namun, sebagai seseorang di bidang IT tentu penting untuk berkontribusi dan tetap up-to-date dengan isu terbaru di bidang teknologi,” ungkap Martha lulusan program studi (prodi) Informatika UMN yang kini sudah bekerja sebagai software engineer di start-up Mobilepulsa.
Semasa kuliah, Martha aktif mengikuti berbagai kepanitiaan dan organisasi untuk mengembangkan soft skill. Ia juga menjadi asisten laboratorium Informatika UMN. Menurutnya, mahasiswa UMN perlu memanfaatkan berbagai kegiatan untuk mengembangkan soft skill yang nantinya bermanfaat di dunia kerja.
Selain itu, lulusan prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) UMN Ryan Sucipto lulus dengan predikat Cendekia Oetama. Selama berkuliah, Ryan sangat aktif mengikuti berbagai kegiatan. Ia menggunakan desain untuk berkontribusi pada masyarakat dengan menginisiasi gerakan non-profit, ‘Social Designee’. Kini, ia memiliki dua bisnis yang bergerak di isu lingkungan sosial, yaitu ‘Social Storee’ dan ‘Wilah’ yang diinkubasi oleh Skystar Ventures. Motivasinya mengembangkan bisnis di bidang sosial adalah untuk memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
“Menurut saya, ketika sudah masuk usia kerja (17 tahun ke atas), maka setiap orang baik lulusan SD, SMP, SMA, atau pun Sarjana pasti akan bekerja. Rasanya tidak adil kalau saya yang bisa berkesempatan mengemban gelar Sarjana bersaing mencari kerja dengan teman-teman yang belum berkesempatan. Saya berharap dengan gelar Sarjana ini, saya bisa mengembangkan kewirausahaan sosial (sociopreneur) dan membuka lapangan pekerjaan untuk setidaknya 20 orang. Nanti kalau bisa dapat gelar Magister atau Doktor, jumlah lapangan pekerjaannya bisa ditingkatkan,” tutup Ryan.
Pada Wisuda XV UMN, terpilih 8 wisudawan terbaik. Mereka adalah Martha Saphira dari prodi Informatika, Abraham Galih Prakosa dari prodi Sistem Informasi, Jong Yodananta dari prodi Manajemen, Halina Balkis dari prodi Akuntantsi, Audrey dari prodi Film, Veronica Dian Sari dari prodi Teknik Komputer, Achelia Setiani dari prodi Desain Komunikasi Visual, dan Jesslyn Tanmas dari prodi Ilmu Komunikasi. Martha Saphira terpilih menjadi wisudawan terbaik universitas dengan IPK 3.99.
Merupakan tradisi bagi UMN untuk mengangkat tema kedaerahan dalam kegiatan wisudanya. Wisuda XV kali ini bertemakan adat daerah Yogyakarta. Tata panggung dan seluruh dekorasi area kegiatan dibuat dalam nuansa daerah Yogyakarta. Tak hanya itu, UMN juga menampilkan tari-tarian dan lagu-lagu daerah Yogyakarta untuk menyemarakkan nuansa kedaerahan pada Wisuda XV UMN. (CRA/RK)