Indonesia terancam mengalami krisis energi dalam beberapa tahun mendatang. Hal ini dibenarkan oleh data Indonesian Petroleum Association yang menyebutkan bahwa terjadi kesenjangan antara permintaan energi yang tinggi dan pasokan produksi minyak di dalam negeri yang kian menipis. Selain itu, menurut data Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, penggunaan energi fosil hingga tahun 2015 mencapai 94% dari total konsumsi energi nasional. Alhasil, pemerintah menghimbau agar masyarakat Indonesia melakukan penghematan energi setiap harinya.
Universitas Multimedia Nusantara (UMN) sebagai universitas yang peduli akan ketersediaan pasokan energi nasional dalam hal ini ingin memberikan kontribusi bagi Indonesia. Salah satunya adalah melalui pembangunan Tower 3 UMN yang kembali mengusung konsep hemat energi.
Andrey Andoko, Wakil Rektor UMN menjelaskan bahwa pembangunan Tower 3 UMN dibuat sedemikian rupa agar penggunaan energi di dalam bangunan tidak boros. “Semua arsitektur yang ada dalam Tower 3 ini mendukung agar penggunaan energi menjadi lebih hemat. Tower 3 memiliki banyak ruang terbuka yang menggunakan ventilasi udara alam yang masih sejuk. Dengan demikian, gedung menjadi cukup nyaman digunakan untuk perkuliahan dan bekerja. Penggunaan AC pun dapat dikurangi sehingga energi yang digunakan untuk mendinginkan ruangan bisa berkurang banyak,” kata Andrey.
Hal senada dikatakan oleh Budiman, arsitek utama dari pembangunan Tower 3. Selain karena gedungnya yang lagi-lagi mengusung tema hemat energi, ia mengapresiasi UMN dalam memberikan area konektivitas yang luas dalam gedung terbaru ini. “Tidak banyak kampus yang melakukan hal tersebut. Padahal ruang konektivitas menjadi tempat bagi mahasiswa untuk bertemu dan berinteraksi jauh lebih banyak ketimbang di kelas. Di Tower 3, terdapat 2 lantai, yaitu lantai 1 dan 2 yang dijadikan area konektivitas,” jelasnya lebih lanjut. Budiman juga menambahkan
Selain itu, Teddy Surianto, Ketua Yayasan Multimedia Nusantara mengatakan tujuan pembangunan Tower 3 ini adalah untuk mengakomodir kegiatan belajar mengajar mahasiswa UMN. “Jumlah mahasiswa yang meningkat membuat kebutuhan akan kapasitas ruangan yang lebih turut bertambah. Hal ini juga guna memberikan akomodasi kegiatan belajar mengajar bagi mereka seperti yang sudah diamanatkan oleh pendiri Kompas Gramedia, Dr. (HC) Jakob Oetama. Hari ini lewat pembangunan Tower 3 yang mengusung tea ramah lingkungan, kita semua menjalankan visi misi Kompas Gramedia Group,” ungkapnya.
Seperti Gedung New Media Tower, Tower 3 juga menggunakan double skin yang memungkinkan untuk mengontrol intensitas cahaya dan panas matahari yang masuk kedalam ruangan sehingga ruangan cukup dingin dan terang. Keberadaan roof garden di beberapa lokasi tidak hanya membuat Tower 3 menjadi lebih asri tetapi juga membuat udara mejadi lebih sejuk. Lalu, cerobong-cerobong udara yang memanfaatkan perbedaan tekanan udara membuat basement nantinya tidak perlu menggunakan kipas listrik.
Untuk merealisasikan pembangunan Tower 3, UMN kembali menggandeng arsitek PT Duta Cermat Mandiri. Nantinya gedung baru ini akan memiliki 18 lantai dengan total ketinggian gedung yang mencapai 80 meter dan dapat menampung lebih dari 5 ribu mahasiswa. Selain kelas, akan ada pula beragam fasilitas lain guna menunjang mahasiswa dalam menimba ilmu di UMN. Beberapa fasilitas tersebut antara lain adalah laboratorium untuk Program Studi Teknik Fisika, Teknik Elektro, dan Arsitektur; Lecture Theater yang mampu menampung hingga 500 orang; dan sarana olahraga indoor seperti lapangan basket, futsal, dan badminton. Diperkirakan gedung ini akan selesai pada Agustus 2017.