Seberapa Besar Peran Teknologi Digital dalam Desain Arsitektur Modern?
April 25, 2024Makin Mendunia, UMN Raih 4 Stars QS Stars University Rating
April 26, 2024Ilustrasi bermain game (Sumber Gambar: Unsplash/Glenn Carstens-Peters)
Siapa sih disini yang tidak suka bermain game? Semuanya pasti suka dong! Bicara soal bermain game tentunya tidak sesulit yang kamu kira, kalau kamu sudah tahu rules dan strategi yang nantinya diterapkan pada game yang akan kamu mainkan. Sepanjang permainan, awal-awal kamu merasakan kesulitan saat memainkannya. Tapi, lama-lama kamu bakal ketagihan. Nggak cuma lihai dalam bermain game, kamu juga bisa lho membuat game sendiri.
Belajar cara membuat game sederhana merupakan pengalaman yang patut kamu coba sekaligus menyelami karakteristik game yang ingin kamu mainkan. Tak heran, bila di era digitalisasi teknologi seperti sekarang, banyak orang mulai penasaran dan ingin tahu bagaimana belajar bahasa pemrograman game dari nol sesuai dengan karakter permainan yang mereka pilih dan bisa dimainkan oleh khalayak luas. Penasaran nggak gimana serunya belajar bahasa pemrograman game dari nol? Yuk, buat kamu para gamers pastikan untuk nggak skip artikel ini. Simak sampai habis, ya!
Harus Tahu Bahasa Pemrograman apa yang Biasanya Digunakan Pada Game
Sebelum kamu memulai untuk membuat game, kamu perlu tahu dulu bahasa pemrograman apa yang biasa digunakan untuk membuat game. Umumnya, bahasa pemrograman yang biasa digunakan dalam membuat game adalah JavaScript. Paling tidak, ketika kamu sudah menguasai bahasa pemrograman ini tentunya game idaman kamu siap di tangan. Selain JavaScript, kamu juga bisa mempelajari bahasa pemrograman lain seperti Java, Swift, dan paket bahasa C. Simak masing-masing keunggulan dari bahasa pemrograman tersebut untuk membuat game.
Baca juga: Istilah Penting dalam Bahasa Python yang Wajib Mahasiswa & Pemula Ketahui
1. Java
Java merupakan bahasa pemrograman yang populer untuk membuat game khususnya pada perangkat seluler dengan sistem operasi Android. Disini kamu bisa menggunakan bahasa pemrograman Java untuk membuat game yang bisa dikustomisasi tampilan dan mekanismenya dengan menggunakan Android Studio. Sebuah video game yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman Java juga sangat efisien dan sesuai dengan personalisasi pengguna. Dari bahasa pemrograman yang dipakai untuk bermain game, Java termasuk dalam bahasa pemrograman yang mudah dipelajari.
2. Swift
Kalau Java dikhususkan untuk membuat game yang dikhususkan untuk perangkat Android, Swift adalah bahasa pemrograman yang spesifik untuk pembuatan mobile apps maupun game khusus perangkat seluler dengan sistem operasi iOS. Swift merupakan bahasa pemrograman baru yang dirilis pada 2014 lalu. Berkat kemunculannya, Swift mulai digandrungi oleh game developer dan programmer pemula yang mempelajari bagaimana cara membuat game dari nol.
3. Bahasa C
Selanjutnya adalah bahasa C. Semua bahasa mulai dari C, C++, dan C# digunakan untuk membuat game. Dibandingkan dua bahasa pemrograman, bahasa C dikhususkan untuk game developer yang ingin membuat game yang lebih kompleks. Sebagian besar game yang dimainkan baik di perangkat komputer maupun console game ini dibuat dengan kombinasi bahasa C, C#, dan C++. Jika kamu memang berniat untuk berkarir menjadi seorang game developer, nampaknya bahasa C perlu kamu tekuni lebih dalam.
Mulai Melakukan Riset dan Konsep Game yang akan dibuat
Setelah paham soal bahasa pemrograman yang biasanya digunakan untuk membuat game, kini kamu mulai melakukan riset terhadap game yang akan kamu buat. Pikirkan dengan matang konsep game apa yang ingin kamu hadirkan kepada pemain. Apakah itu akan menjadi petualangan epik di dunia fantasi yang luas, pertempuran sengit di luar angkasa, atau mungkin sebuah simulasi kehidupan di kota metropolitan? Pilihan ada ditanganmu, dan inilah saat yang tepat untuk merencanakan visi dan misi dari game yang ingin kamu ciptakan.
Setelah memiliki gambaran tentang konsep game, langkah berikutnya adalah mengembangkan storyline atau alur cerita yang menarik. Cerita yang baik akan memberikan pemain motivasi untuk terus bermain dan menjelajahi dunia yang telah kamu ciptakan. Pikirkan karakter-karakter apa yang akan ada dalam game, apa tujuan utama mereka, dan bagaimana konflik-konflik dalam cerita akan dipecahkan.
Selain itu, penting juga untuk merencanakan mekanik gameplay yang menarik. Apakah game ini akan memiliki pertarungan sengit dengan sistem pertarungan yang kompleks, atau lebih fokus pada eksplorasi dan puzzle solving? Jangan lupakan juga untuk memikirkan fitur-fitur tambahan seperti kemampuan kustomisasi karakter, mode multiplayer, atau integrasi dengan platform lain seperti media sosial.
Membuat konsep desain dari game yang kamu inginkan
Konsep desain merupakan salah satu core dari membuat tampilan dan visualisasi game yang akan kamu buat. Konsep desain mencakup garis besar jalur navigasi pemain game secara sederhana. Misalnya konsep, tampilan, alur permainan, dan apakah ada gamifikasi di dalamnya. Konsep desain juga melibatkan pengaturan estetika visual game, termasuk pemilihan warna, jenis huruf, dan desain antarmuka yang memudahkan pemain berinteraksi dengan permainan. Desain yang menarik dan mudah dipahami akan membuat pengalaman bermain menjadi lebih menyenangkan dan mengundang pemain untuk terus bermain.
Selain itu, dalam konsep desain juga perlu dipertimbangkan aspek-aspek teknis seperti performa game dan kebutuhan perangkat keras. Pastikan bahwa game yang kamu buat dapat berjalan lancar di berbagai platform dan tidak membutuhkan spesifikasi perangkat yang terlalu tinggi. Selama proses pengembangan, penting untuk selalu menguji dan mendapatkan umpan balik dari pemain beta. Hal ini akan membantu kamu untuk memperbaiki bug-bug yang ada, serta membuat penyesuaian terhadap gameplay dan desain yang mungkin diperlukan.
Memilih software untuk membuat game
Kalau kita bicara soal memulai belajar pemrograman game, penentuan software merupakan hal yang kamu pertimbangkan. Untuk game sederhana yang dimainkan pada perangkat seluler, terkadang tidak membutuhkan software spesifik. Sedangkan, jika game kamu memiliki tingkat kerumitan yang sangat tinggi, tentunya kamu akan membutuhkan software yang lebih spesifik seperti software desain maupun berbasis 3D.
Salah satu software yang populer digunakan dalam pengembangan game adalah Unity. Unity merupakan platform pengembangan game yang menyediakan berbagai fitur dan alat yang powerful, serta mendukung multiple platform seperti PC, mobile, dan konsol. Unity juga dilengkapi dengan editor visual yang intuitif, sehingga cocok untuk pemula maupun pengembang yang sudah berpengalaman. Selain Unity, ada juga Unreal Engine yang merupakan platform pengembangan game yang sangat powerful, terutama dalam hal grafis dan visual. Unreal Engine juga dilengkapi dengan berbagai fitur seperti blueprints untuk pengembangan game tanpa coding, serta dukungan untuk VR dan AR.
Mulai dengan merancang sintaks coding
Jika sudah bulat dalam menentukan software yang kamu gunakan dalam membuat game, langkah selanjutnya adalah merancang sintaks coding. Beberapa game ada yang membutuhkan aplikasi pembuat game, ada juga yang tidak. Ada berbagai macam software yang dapat digunakan, tergantung pada jenis game yang ingin kamu buat dan preferensi pribadimu.
Pilihlah bahasa pemrograman yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat keahlianmu. Jika kamu masih pemula, mungkin lebih baik untuk memilih bahasa pemrograman yang lebih mudah dipelajari seperti C# atau GML. Namun, jika kamu sudah memiliki pengalaman dalam pemrograman, kamu bisa mencoba bahasa pemrograman yang lebih advanced seperti C++.
Setelah memilih bahasa pemrograman, mulailah merancang struktur coding dan logika game secara keseluruhan. Buatlah rencana yang jelas mengenai bagaimana game akan berfungsi, termasuk mekanik gameplay, interaksi pemain, dan alur cerita. Dengan merancang sintaks coding dengan baik, kamu akan dapat mengembangkan game dengan lebih efisien dan efektif.
Testing game yang sudah kamu buat dan siap untuk dipasarkan
Terakhir, kamu perlu melakukan pengujian atau testing pada game yang sudah kamu bangun. Pengujian ini sangat penting demi memeriksa kembali apakah terdapat bug atau masalah lain dalam game yang perlu diperbaiki sebelum game tersebut dirilis ke publik. Pengujian dapat dilakukan secara manual dengan memainkan game secara langsung dan mencatat setiap bug atau masalah yang muncul, atau dapat juga menggunakan tools atau software pengujian otomatis untuk mendeteksi bug secara lebih efisien.
Selama proses pengujian, pastikan untuk menguji berbagai aspek game, termasuk gameplay, grafis, suara, serta kinerja game pada berbagai platform atau perangkat. Jika game tersebut memiliki mode multiplayer, pastikan juga untuk menguji koneksi dan stabilitas jaringan.
Selain itu, jangan lupakan juga untuk mendapatkan umpan balik dari pemain beta atau tester eksternal. Umpan balik dari pemain yang sebenarnya akan membantu kamu untuk memperbaiki bug yang mungkin terlewatkan dan juga untuk membuat penyesuaian terhadap gameplay dan desain yang diperlukan.
Baca juga: 6 Bahasa Pemrograman Cocok untuk Pemula, Mana yang Dipelajari Dulu?
Gimana setelah kamu baca artikel di atas? Tentunya kamu tidak sabar untuk segera mencobanya, bukan? Well, kamu bisa langsung berkreasi dan berekspresi sesuai dengan karakter game yang ingin kamu ciptakan dan karakteristik game seperti apa yang ingin kamu sajikan kepada pencinta game di luar sana. Jadi tunggu apalagi? Langsung terapkan cara-cara di atas dan mulai rancang game buatan kamu sendiri!
Sumber:
By Reyvan Maulid | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id