Sosialisasi Sirene Mandiri Desa: Kolaborasi Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) untuk Meningkatkan Kesadaran Kesiapsiagaan di Kampung Cisiih
November 20, 2024Patriot Siaga: Meningkatkan Kesiapsiagaan Bencana melalui Workshop 3S di SDN 1 Situregen
November 22, 2024Tangerang – Pada (13/11/2024), FIKOM UMN Menyelenggarakan seminar Media Relations G20 dengan Widiarsi Agustina selaku Senior Advisor at The Executive Office of The President of Indonesia (2019 – 2024). Seminar ini membahas secara garis besar bagaimana komunikasi strategis berjalan di G20. Seminar ini dipandu oleh Celixa Amenity Yovanka selaku Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi UMN.
G20 merupakan forum kerjasama yang melibatkan 20 negara, Indonesia merupakan salah satu negara yang masuk pada G20. G20 Indonesia diadakan pada November 2022, kegiatan ini berhasil mengundang 20 pimpinan negara.
“Dulunya saya adalah seorang wartawan perempuan dan itu adalah cita-cita saya dari dulu, saya juga menjadi redaktur perempuan hingga saya ditawarkan untuk bekerja di pemerintahan. Indonesia pada saat itu sibuk dengan banyaknya hoax dan adanya konflik horizontal kondisi itu yang mendorong saya untuk berhenti menjadi wartawan dan masuk ke pemerintahan. Saya belajar manajemen konflik agar bisa membangun ruang publik yang damai”, tutur Widiarsi
Widiarsi menggunakan formula untuk menciptakan ruang publik yang damai dalam keberlangsungan G20. Widiarsi mengatakan G20 bercerita tentang ‘harmony in diversity’, bagaimana keharmonisan dipersatukan dengan Bhineka Tunggal Ika.
“Saat pelaksanaan G20 ini terjadi beberapa konflik seperti COVID dan juga perang Ukraina – Rusia, permasalahannya saat itu adalah bagaimana kita membangun keyakinan dunia karena pada saat itu ada krisis kepercayaan terhadap lembaga seperti PBB. Kami ingin membangun kepuasan kepada orang-orang yang hadir di G20”, lanjut Widiarsi
Widiarsi mengatakan pertama harus membuat goals komunikasi strategis terlebih dahulu, bagaimana G20 membangun spill offer untuk semua bidang pariwisata dan ekonomi. Widiarsi menambahkan juga bahwa branding sangat penting untuk dibangun untuk kesuksesan acara dan membangun impresi baik.
“Kekuatan utama adalah narasi, setelah membuat narasi kita turunkan menjadi storytelling. Kami memikirkan hal-hal narasi kecil seperti desain souvenir, kopi sambutan, baju panitia, kita harus tahu kenapa kita memilih itu dan alasannya apa”, lanjut Widiarsi
Widiarsi mengatakan antusias G20 dari para media cukup tinggi, sehingga Widiarsi dan tim membuat media center dan melakukan roadshow ke media-media. Selain itu Widiarsi juga membuat newsroom nasional untuk mempermudah pertemuan, sehingga semua agenda dan isu bisa didiskusikan bersama untuk membuat agenda liputan.
“Semua aset yang ada di Indonesia kita gunakan untuk bisa berkomunikasi dengan media-media BUMN, Bank Indonesia, sampai kita bisa menembus ke media lokal negara-negara yang ada. Kita ingin wartawan terlibat dan memfasilitasi pertemuan para jurnalis”, lanjut Widiarsi
Widiarsi juga menambahkan selama berjalannya G20 ini tidak hanya mementingkan komunikasi publik saja tetapi ada juga kinetik dari komunikasi sosial dan komunikasi politik, sehingga banyak yang terlibat dalam kegiatan G20.
“Saya berpesan kepada para generasi muda untuk membuat branding yang bagus untuk Indonesia, Indonesia belum memiliki branding yang kuat. Kalian harus siap menjadi pakar komunikasi, dan saya memberikan kalian tantangan untuk membuat Indonesia lebih hebat”, tutup Widiarsi.
By Rachel Tiffany Tanukusuma | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id