Mengecek Kebenaran Fakta Dari Perspektif Indonesia dan Australia
February 26, 2021Webinar Teknik Fisika UMN: Implementasi Sistem Manajemen Energi di Industri
March 4, 2021TANGERANG – Disrupsi teknologi dan pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang besar di berbagai industri, termasuk perhotelan. Lantas, bagaimana cara generasi muda untuk bertahan dan beradaptasi di era yang tidak menentu ini? Terkait itu, Program Studi Perhotelan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) menyelenggarakan webinar bertajuk “Hospitality Career Kick Start: The Resilient Strategy to Prepare Future Hotelier” secara virtual melalui Zoom, Jumat (26/2).
Webinar ini mengundang beberapa narasumber, yakni Koordinator Bidang Kemitraan dan Penyelarasan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) dengan PTVP (Perguruan Tinggi Vokasi dan Profesi), Agus Susilohadi; HR Talent Manager Gran Melia Hotel Jakarta Chairman of HMPPI, Prabu M. A. Sartono; General Manager The Grove Suite by Grand Aston, Freddy Triono; dan Director of Food and Beverage Padma Hotel Bandung, Anung Prihastomo. Acara ini juga dipandu oleh Dosen Perhotelan UMN, Septi Fahmi Choirisa.
Dalam kesempatan pertama, Koordinator Bidang Kemitraan dan Penyelaras DUDI dan PTVP, Agus Susilohadi mengungkapkan salah satu hal terpenting yang dapat dimiliki adalah keterampilan lunak (soft skills). Menurutnya, hal utama yang bisa dilakukan untuk menghadirkan soft skills adalah dengan membangun kecerdasan kolektif (collective intelligence).
“Ternyata kumpulan orang pintar itu bisa dikalahkan dengan kumpulan orang-orang yang kompak, yang berpikir secara bersama. Collective intelligence inilah yang nantinya akan meningkatkan kesadaran kita untuk terus belajar, baik belajar memahami kondisi keilmuan yang berkembang saat ini hingga belajar membaca kondisi keilmuan yang berkembang di masa depan,” jelas Agus.
Selain collective intelligence, General Manager The Grove Suite by Grand Aston, Freddy Triono juga menekankan tentang pentingnya memiliki kecerdasan emosi. Dengan memiliki kecerdasan emosi, Freddy mengatakan kita bisa lebih berkomunikasi secara lebih baik. Beberapa komponen kecerdasan emosi, antara lain manajemen diri, pemahaman diri, pemahaman sosial, dan keterampilan sosial.
“Kecerdasan emosi adalah bagaimana kita bisa mengendalikan amarah kita dan mengeluarkannya dalam bentuk positif. Di hotel harus senyum. Atur emosi Anda supaya tidak meluap-luap dan bisa dikendalikan. Karena itu faktor kesuksesan,” papar Freddy.
Tidak hanya kecerdasan emosi dan kecerdasan kolektif, HR Talent Manager Gran Melia Hotel Jakarta Chairman of HMPPI, Prabu M. A. Sartono juga mengungkapkan empat hal lainnya yang dapat menjadi strategi beradaptasi di industri perhotelan. Empat unsur yang harus dipersiapkan dan dikembangkan, antara lain meningkatkan kemampuan berbahasa, mengasah berbagai keterampilan, meningkatkan kemampuan komunikasi, mengolah keterampilan psikologis dan emosional. Adapun keterampilan psikologis dan emosional yang dimaksud oleh Prabu adalah kemampuan untuk berinisiatif dan tidak mudah baper.
“Jadi, kalau kalian baru satu kali sudah patah arang, dua kali patah arang. Dimarahin sudah baper. Sukses itu enggak datang langsung di depan mata. Ada orang yang rezekinya sudah di depan mata. Tapi, juga ada orang yang harus berusaha untuk sukses,” tutup Prabu.
Senada dengan itu, Director of Food and Beverage Padma Hotel Bandung, Anung Prihastomo juga menekankan sikap untuk tidak mudah baper dan berkecil hati. Menurutnya, dunia perhotelan adalah industri yang dinamis dan banyak “drama”. Sebagai penutup webinar ini, Anung menyarankan untuk tidak fokus ke masalah tetapi fokus ke solusi untuk mengatasi masalah tersebut. (MA/RK)
Oleh Melinda Chang – Layanan Berita Universitas Multimedia Nusantara