Bukan Hanya Skill, Etika Profesional Jadi Aspek Penentu Kesuksesan di Dunia Kerja
November 15, 2021DQLab UMN x Kominfo : Mengenal Pentingnya Portfolio Project Data Sebagai Persiapan Karir Bagi Data Analyst
November 17, 2021TANGERANG – Sempat diadakan secara online karena pandemi Covid-19, kini pameran tugas akhir mahasiswa Program Studi (Prodi) Perhotelan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) kembali diadakan lagi secara offline di tahun ketiganya dengan tema Entrée. Turut mengundang sebagai juri dari dosen UMN, praktisi industri perhotelan di sekitar UMN, dan praktisi UMKM di sekitar Gading Serpong. Pameran ini diselenggarakan di Lobby P.K. Ojong-Jakob Oetama Tower (gedung D) UMN, Jumat (12/11/2021).
Entrée berasal dari bahasa Perancis yang memiliki arti yang biasa digunakan untuk appetizer atau makanan pembuka. Pada pameran ini, mahasiswa menyajikan produk tugas akhir berupa berbagai jenis makanan dan minuman pembuka dengan konsep penyajian yang menarik.
Adestya Ayu Armielia, S.ST.M.Si.Par. Sekretaris Prodi Perhotelan UMN sekaligus sebagai Koordinator pameran tugas akhir mahasiswa Perhotelan UMN memaparkan, Prodi mengambil falsafah dari Entrée yaitu salah satu jalan pembuka atau langkah pertama untuk mahasiswa saat berwirausaha.
“Jadi, makanan pembuka sekaligus step pertama bagi mahasiswa misalnya nanti mau memulai usaha. Harus melakukan hal seperti ini ada uji coba produk, presentasi bisnis plan, dan seminar produk. Lalu juga akan ada tim penilai yang akan memberikan feedback kepada mahasiswa apakah produk ini layak jual atau tidak,” lanjutnya.
Pameran yang sudah ada sejak tahun 2019 lalu ini, pada mulanya melibatkan dosen UMN dari prodi perhotelan, manajemen, akuntansi, dkv untuk menilai dari sisi packaging, branding, dan bisnisnya. Hingga pada pameran tahun ini selain dosen UMN, Entrée mengundang juri dari industri dan praktisi untuk menilai langsung produk yang dibuat para mahasiswa Perhotelan UMN. Mahasiswa peserta pameran memberikan presentasi dan menjawab pertanyaan dari para juri yang mengunjungi stand mereka.
“Seperti konsep awal D3 Perhotelan ini berdiri di UMN, yaitu menciptakan insan-insan perhotelan yang siap kerja. Siap kerja sekarang nggak hanya di industri saja, siap kerja ini harus siap juga membuka lapangan pekerjaan,” ungkap Ades.
Ades berharap dengan adanya proyek akhir yang bernama Entrée ini, mahasiswa Perhotelan UMN selain mampu untuk bekerja secara profesional di industri bisa juga untuk mencoba sesuatu yang baru seperti menjadi wirausaha.
“Mereka sudah bisa memulainya dari sekarang di Perhotelan UMN dengan uji coba produk-produk ini semuanya bisa menggunakan Lab yang diperbolehkan secara free untuk melakukan uji coba produknya,” tutup Ades.
Also read UMN Luluskan Wisudawan Pertama Program Studi Perhotelan dan Arsitektur
Gabrielle Eka Putri mahasiswi Perhotelan UMN angkatan 2019 dan sebagai peserta pameran tugas akhir membagikan penjelasan tentang produk makanan yang dibuatnya. ResTu Anda singkatan dari Rendang Sosis ‘Tuk Anda dipilih sebagai bentuk deskripsi singkat tentang makanan sosis berbahan dasar saus rendang. Ide brandnya berasal dari pencampuran antara makanan tradisional khas Padang Sumatera Barat (Rendang) dengan makanan khas Korea Selatan bernama Sundae (sosis darah).
“Kalau Sundae itu biasanya di dalamnya ada bihun dan pengerasnya pakai darah babi atau darah sapi. Nah kalau ini (ResTu Anda) aku ganti darah sapi atau babinya jadi cita rasa Indonesia, yaitu Rendang. Jadi di dalamnya itu ada bihun, daging cincang, saus rendang dicampur lalu dimasukkan ke dalam usus dan di kukus,” ungkapnya.
Menurut Gabrielle, proses pembuatan sosis rendang ini cukup memakan waktu banyak di pembuatan saus rendang. Karena untuk mendapatkan saus rendang yang enak dibutuhkan waktu 3 jam. Sedangkan untuk mengukus sosisnya dilakukan selama 30 menit.
Gabrielle berharap, tugas akhirnya bisa lulus dan bisa menyelesaikan kuliah secepatnya. Setelah itu lanjut berkarier di dunia perhotelan.
Berbeda dengan Hugo Juan Christianto mahasiswa Perhotelan UMN angkatan 2019 peserta pameran tugas akhir, tugas akhirnya memiliki konsep tea house yang bernama Hypno Tea. Selain menyajikan teh Hypno Tea juga mempunyai makanan ringan dalam bentuk mini berbahan dasar pastry dan mini sandwich untuk menemani minum teh.
Also read Mempersiapkan Generasi Baru Hotelier
“Dengan meng-create ‘I’m Beyond Relax’, seperti terhipnotis ruang bawah dalam agar lebih intimate lagi dan orang lebih bisa relax dari kehidupan sehari-harinya,” ungkapnya.
Hugo menjelaskan, tujuan dari brand tugas akhirnya adalah ingin memperkenalkan jenis-jenis teh yang belum banyak orang tahu dan Indonesia juga negara yang memproduksi teh. Sehingga dalam brandnya ini Hugo menggunakan salah produk teh dari Indonesia.
“Setelah kuliah ia ingin memulai karier di dunia perhotelan, mempelajari jenis-jenis teh tradisional dari berbagai negara, dan juga melanjutkan membuka tea house dari proyek tugas akhirnya.
“Kedepannya aku mau bikin tea house base on this project, tapi dalam jangka waktu yang cukup panjang karena aku harus kumpulin modal dan research lagi. Untuk kedepannya aku ingin memulai karier di dunia perhotelan dan ingin keluar negeri untuk mempelajari hal-hal yang baru dan jenis-jenis teh tradisional yang berasal dari negara itu karena masih banyak jenis teh,” tutupnya.
By Annisa Maulida & Patricia Valencia | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan | International Program, di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id