Metamorfosis pada UCIFEST ke-11
February 26, 2021Mengecek Kebenaran Fakta Dari Perspektif Indonesia dan Australia
February 26, 2021TANGERANG – Film pendek animasi 3 dimensi “Candy Monster” karya UMN Pictures berhasil tembus ke CHANIARTOON International Comic and Animation Festival 2020 sebagai official selection. Pengumuman ini dipublikasikan oleh UMN Pictures lewat akun Instragram @umn_pictures pada Jumat (04/9).
UMN Pictures merupakan unit produksi yang diinisiasi UMN selaku instansi perguruan tinggi. Saat ini Yayasan Multimedia Nusantara telah membentuk perusahaan yang bernama Multimedia Digital Nusantara dimana UMN Pictures menjadi salah satu bagiannya. Sebagai unit produksi, UMN Pictures memiliki usaha sebagai studio animasi, studio game, production house (rumah produksi), dan wahana permainan.
Candy Monster merupakan Intellectual Property (IP) yang dimiliki oleh UMN. Candy Monster sebagai film pendek animasi 3 dimensi inilah yang dikirim ke berbagai festival internasional dalam rangka memperkenalkan produk IP Candy Monster ke pasar internasional. Ini merupakan kali kedua Candy Monster lolos di 2 festival animasi internasional, setelah sebelumnya juga berhasil mendapat penghargaan CT: D Audience Award for the Best Short Animated Film dari 60th Zlin Film Festival 2020, yang merupakan film yang paling banyak dipilih penonton selama festival berlangsung di kota Zlin, Ceko pada 4-10 September 2020 lalu.
“Festival ini bukan festival sebesar Zlin Film Festival yang memang merupakan Festival Film untuk industri. CHANIARTOON adalah film festival untuk para pelaku/ penggemar komik dan animasi yang bersifat non- mainstream atau ‘indie’,” jelas Kemal Hasan selaku UMN Pictures Manager dalam kesempatan wawancara khusus dengan tim UMN News Service.
Beliau memaparkan bahwa setiap festival film pasti mempunyai ‘programmer’ yaitu orang/ pihak yang memilih film yang sesuai dengan karakteristik festival tersebut. Programmer festival-lah yang menjadi orang paling tahu mengapa Candy Monster dipilih sebagai official selection. Baginya pula, dengan mengikutkan Candy Monster ke festival internasional, maka semakin besar peluang agar film tersebut ditonton oleh orang dari berbagai belahan dunia sehingga dengan demikian hasil kerja keras mereka akan terbayarkan.
“Dan kalau menang, kita akan mendapatkan piala dan bisa menyematkan ‘Laurel’ pada film kita yang berarti memberikan tambahan kredibilitas terhadap film kita,” tambahnya.
Dengan mengikutkan Candy Monster ke CHANIARTOON, beliau juga berhadap supaya karya tersebut bisa mendapatkan ‘Best Short Animation Film’. Namun begitu, walaupun tidak menang pun mereka akan cukup senang karena film mereka telah diputar di tempat-tempat yang mungkin tidak pernah dapat mereka datangi di belahan dunia lain.
“Kita akan tetap mengikutkan Candy Monster ke berbagai festival di seluruh dunia sampai tahun 2021. Dan mulai memproduksi IP Candy Monster dalam bentuk film seri, game mobile, game interaktif, sticker Line, dan buku cerita anak.” pungkasnya sekaligus menutup sesi wawancara.
by Virino Miracle – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika | Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen | Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan | Program Internasional , di Universitas Multimedia Nusantara . www.umn.ac.id