UMN Raih Peringkat ke-27 Kategori Liga B dan Peringkat ke-67 Nasional Versi SIMKATMAWA
Desember 13, 2021Tahu Kah Kamu? Mahasiswa NON IT juga Perlu Belajar Data Lho
Desember 16, 2021TANGERANG – Karya dua mahasiswa Prodi Arsitek UMN, yaitu Halim dan Michael Christian terpilih menjadi karya terbaik dalam acara Build It Green (BIG). BIG merupakan platform bagi pionir desain berkelanjutan untuk menginspirasi orang dengan konsep desain strategis dan kritis berspekulatif yang diselenggarakan oleh Klaster arsitektur & sustainabilitas, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik UI (Universitas Indonesia). Berlangsung sejak tanggal 2 Juli 2021 untuk submission project dan pengumuman karya karya terbaik Collective Sustainable and Advanced Projects pada November 2021.
Dalam karyanya, Halim mengambil konsep “Centro Green Economic Local” yang memiliki tujuan untuk memperbaiki siklus perekonomian warga lokal agar terkoneksi dengan pendatang luar melalui pendekatan Sustainable, green dan walkability TOD (Transit Oriented Development). Centro berarti pusat dan green ekonomi lokal merupakan penekanan ekonomi lokal berbasis hijau. Ciri khas karya karya ini terletak pada rain harvesting, yakni menciptakan keberlanjutan penggunaan air dari hujan yang diolah kembali untuk kebutuhan warga.
Ide Halim muncul dari keinginan untuk mengatasi permasalahan keberlanjutan terutama dari ekonomi dan ekologi di kawasan yang cenderung terus bertumbuh di Kawasan Kalianyar. Ditambah di tempat ini belum ada pengembangan dalam menjaga siklus untuk memenuhi kebutuhan warga, terutama dalam aspek ekonomi, adaptasi lokalitas, dan citra kawasan.
“Place marketing atau place branding yang minim menciptakan area cenderung kurang dikembangkan, karena warga yang hanya memikirkan cara untuk bertahan hidup dari waktu ke waktu karena terdesak, sehingga ekonomi kawasan luar ke dalam kampung Kalianyar menjadi kurang,” ungkap Halim menjelaskan karyanya.
Baca juga Menjadi Pertama Kali, Mahasiswa Arsitektur UMN Raih Dana Hibah Kemendikbud
Sedangkan Michael dalam karyanya memiliki tujuan membangun kawasan Transit Oriented Development (TOD). Karyanya merepresentasikan kembali “Kampung Kota Kalianyar” sebagai citra kawasan yang memiliki nilai lokalitas dan keberlanjutan pada kawasan. Karya ini memiliki ciri khas pada konsep bentang lebar yang menggunakan material bambu dan memiliki sistem water saving.
“Semakin banyak desain-desain rancangan yang memiliki nilai keberlanjutan yang dapat beradaptasi dengan lokalitas sebagai salah satu strategi dalam penyelesaian masalah lingkungan,” ungkap Michael.
Michael menjelaskan bahawa Kampung Kota Kalianyar merupakan kawasan padat yang memiliki kemampuan untuk menghidupi kawasannya melalui kegiatan interaksi sosial sebagai cara melaksanakan kegiatan ekonomi mereka. Kawasan ini didominasi dengan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh warga lokal seperti jual beli bahan pokok makanan buah dan sayur pada pasar tradisional maupun berdagang keliling. Namun, siklus perekonomian tersebut terbatas karena terdapat pembatas fisik antara akses kawasan Kalianyar dengan kawasan Stasiun Duri sehingga potensi untuk mengembangkan perekonomian warga lokal tidak maksimal.
“Harapan saya, Prodi Arsitektur UMN terus mengakomodasi perkembangan dan melestarikan pendekatan arsitektur berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan dapat mengatasi permasalahan dalam kehidupan warga,” tutup Halim.
By Stepanie Silvia | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id