KSPM UMN Menang Phillip Investment Gallery Award 2023
Februari 22, 2024KAMI UMN Berkontribusi dalam Pengadaan Barang Kebutuhan UKM
Februari 26, 2024Tangerang – Kepala Program Studi Digital Jurnalisme UMN, Samiaji Bintang dan dosen mata kuliah Media and Environment, Aditya Heru Wardhana menghadiri pertemuan yang berlangsung di Gedung Nusantara II, FISIP Universitas Indonesia pada Senin (20/2). Pertemuan ini juga dihadiri oleh Jon Sawyer, Presiden Pulitzer Center, Grenti Paramita, Southeast Asia Education Manager Pulitzer Center serta beberapa dosen dan mahasiswa dari Program Studi Hubungan Internasional UI, Research Center for Climate Change (RCCC UI).
Bintang memaparkan pencapaian program Reporting Climate and Labor for Journalism Students yang mendapatkan hibah Impact Seed Fund (ISF) 2023 Pulitzer Center. Beberapa karya jurnalistik yang dihasilkan oleh Pulitzer Center Grantee digunakan sebagai bahan ajar di perkuliahan In Depth Reporting. Tidak hanya berkutat di dalam kelas, para mahasiswa juga mengadakan kunjungan lapangan ke Kebun Raya Bogor untuk mempelajari kekayaan biodiversitas. Mahasiswa juga belajar keterkaitan hutan kota dengan krisis iklim yang terjadi.
“Mereka senang sekali karena tahu banyak tumbuhan baru yang selama tidak pernah dilihat,” jelas Bintang.
Dari materi kelas dan kunjungan lapangan, mahasiswa lalu mengusulkan proposal liputan jurnalistik. Para mentor memberikan arahan dan bimbingan agar liputan bisa lebih akurat, mendalam dan menarik untuk pembaca.
Liputan terbaik mengangkat mengenai fenomena kawin muda di kalangan nelayan akibat kesulitan ekonomi sebagai dampak krisis iklim yang menyebabkan jumlah tangkapan ikan menurun dan wilayah tangkapan semakin jauh. Liputan tersebut dimuat di Ekuatorial.com media yang khusus mengangkat permasalahan lingkungan dan krisis iklim.
Paparan selanjutnya oleh Aditya yang menjelaskan berjalannya program ISF 2022. Sudah dua tahun berturut-turut, UMN mendapat hibah dari Pulitzer Center. Program yang dilakukan adalah menyusun silabus Komunikasi dan Jurnalisme Lingkungan yang melibatkan dosen dari tujuh universitas yaitu Samiaji Bintang Nusantara, ST., M.A (Universitas Multimedia Nusantara), Gregoria Arum Yudarwati, S.I.P,. M.Mktg.Comm, Ph.D (Universitas Atma Jaya Yogyakarta), Herri Novealdi, S.H., M.H. (UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi), Putri Nurdiana Jailan (Universitas Bumi Hijrah, Tidore), Dr. Indah Sulistiani, M.I.Kom (Universitas Muhammadiyah Papua) ,Dr. Eli Jamilah (Universitas Bakrie) ,Ayi Jufridar, SE., MSD (Universitas Malikussaleh), Aditya Wardhana, STP., MA (Universitas Multimedia Nusantara).
Penyusunan silabus melalui tiga kali Focus Group Discussion (FGD). Yang pertama para dosen saling berbagi pengalaman dan kondisi di kampus. Di universitas Bakrie ada mata kuliah Komunikas Lingkungan sedangkan di UMN sudah cukup lama menawarkan mata kuliah Media and Environment. Sedangkan di kampus lain, secara umum belum ada mata kuliah yang khusus membahas mengenai lingkungan dan krisis iklim.
FGD kedua menghadirkan beberapa narasumber seperti Dhana Kencana, jurnalis IDN Times yang juga RFJ Pulitzer Center Grantee, Helena Rea BBC Media Action ,Anna Agustina Ph.D Dekan FIKOM Universitas Pancasila Arfan Azis, Ph.D akademisi UIN Jambidan Harry Surjadi, RFJ Southeast Asia coordinator.
Hasil diskusi tersebut lalu dimatangkan pada FGD 3 yang menghasilkan silabus Komunikasi dan Jurnalisme Lingkungan. Silabus bisa menjadi panduan bagi universitas untuk menyusun materi pengajaran.
Program yang lain melibatkan aktif para mahasiswa dari mata kuliah Media and Environment. Para mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok mempelajari karya-karya jurnalistik para jurnalis yang mendapat hibah dari Rainforest Journalism Fund (RFJ) Pulitzer Center. Setelah membedah karya tersebut, para mahasiswa mewawancarai jurnalis lalu memproduksi multimedia reporting yang terdiri dari podcast, artikel dan foto.
Hasil karya para mahasiswa dipublikasi di Greenesia.id platform yang dibangun sebagai wadah karya yang mengulas permasalahan lingkungan dan krisis iklim.
“Mahasiswa tidak saja belajar skill jurnalistik tapi mereka terinspirasi oleh para jurnalis yang begitu bersemangat menyuarakan isu lingkungan dan krisis iklim,” jelas Aditya.
Dari pihak Universitas Indonesia juga memaparkan program yang dijalankan yaitu studi lapangan mengenai kehidupan masyarakat adat Dayak di Ensaid Panjang, Sintang, Kalimantan Barat. Masyarakat disana mengalami tekanan akibat deforestasi dan lahan sawit yang mengepung mereka.
Jon Sawyer mengapresiasi berbagai capaian program ISF. Kedepan, Jon berharap bisa terjalin kolaborasi antar universitas, tidak saja di Indonesia namun juga dengan universitas di Amerika Serikat. “Pulitzer Center memiliki jaringan banyak kampus terkemuka di Amerika, dan pasti sangat berguna jika kita bisa mengadakan kegiatan bersama.”
Jon juga menekankan pentingnya peran jurnalis yang menjadi penyambung informasi antara para ilmuwan dengan masyarakat mengenai krisis iklim.
By Fikom UMN
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id