CONMEDIA 2017 & ICON-SONICS 2017: Berikan Kontribusi Bagi Perkembangan Pembangunan Indonesia
November 8, 2017Asah Kemampuan Akuntansi dalam Accounting Week Tingkat Universitas
November 13, 2017Banyak dari mahasiswa yang belum pernah mendengar konsep Native Advertising, sebuah konsep yang mendasarkan penampilan berita dalam bentuk iklan. Konsep itu dimunculkan oleh Camelia Catharina Pasandaran dan Adi Wibowo Octavianto selaku dosen Universitas Multimedia Nusantara program studi Jurnalistik dalam lomba Indonesia Media Research Awards and Summit (IMRAS) yang keempat di Surabaya, tanggal 1 November yang lalu. Paper berjudul Editorial Firewall pada Media Online dengan Native Advertising” berhasil meraih pemenang favorit dalam IMRAS 2017.
Native Advertising ini dipandang sebagai konsep yang baru dalam dunia media. “Ini adalah model iklan yang baru. Belum semua media menggunakannya,” ujar Camelia saat ditemui usai mengikuti acara Diskusi Publik di Lecture Hall New Media Tower UMN Senin, 6 November 2017 kemarin. “Tapi dalam penggunaannya, ini terbentur masalah etika karena dia tidak secara jelas menyatakan bahwa ini adalah iklan sehingga orang bisa salah mengartikan.”
Makalah ini menggunakan metode studi kasus dengan membandingkan kedua media online, yaitu Merdeka.com dan juga Republika. “Karena, ini menurut saya salah satu media yang paling banyak menggunakan native advertising,” ujarnya menyoal alasan dipilihnya Merdeka.com sebagai salah satu obyek penelitiannya.
Hasil penelitiannya kemudian menyatakan bahwa dulu ada istilah yang disebut editorial firewall. “Itu tembok pemisah antara redaksi dengan bagian iklan. Dengan adanya native advertising ini, editorial firewall makin lama makin menghilang,” katanya menyoroti editorial firewall dan native advertising ini. “Karena orang redaksi juga ikut serta mengerjakan iklan.” Dan kedua hal itulah yang menjadi konsep dalam melakukan penelitian ini.
Camelia pun sadar bahwa media sekarang sedang struggle untuk mencari model-model bisnis yang baru. Dia dan Adi Wibowo berharap dengan adanya publikasi ini, mahasiswa bisa melakukan penelitian yang berkaitan dengan model bisnis di media. “Mahasiswa kebanyakan ngomongin soal konten, tapi jarang melihat pada aspek bisnis medianya.” Selain itu, dia juga berharap para mahasiswa bisa meneruskan penelitian ini.(*)
by Kerfin Liong – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id