Mahasiswa UMN Juarai Best Scriptwriter Dalam LSPR Film Festival 2023
Februari 20, 2024Dua Mahasiswa Arsitektur UMN Raih Juara Dua Design Challenge ROCA
Februari 20, 2024Tangerang – Universitas Multimedia Nusantara (UMN) menggelar seminar yang membahas mengenai langkah pencegahan kasus kekerasan seksual yaitu dengan menjalin relasi sehat. Seminar ini dilaksanakan di Lecture Hall UMN dengan menghadirkan Direktur Eksekutif Yayasan Pulih, Dian Indraswari sebagai pembicara.
Lingkungan kampus merupakan salah satu kawasan yang perlu diperhatikan secara serius, terutama dalam konteks kasus kekerasan seksual. Menurut data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), kasus kekerasan seksual paling banyak dilaporkan terjadi di lingkungan perguruan tinggi. Hal ini menyoroti pentingnya menciptakan ruang aman dan mendukung keamanan bagi semua penghuni kampus, baik mahasiswa maupun staf akademik.
Menyoroti hal ini, Student Support UMN bekerja sama dengan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) UMN mengambil langkah preventif dengan mengadakan seminar yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus. Seminar ini digelar dengan judul “Menciptakan Ruang Aman di Kampus dengan Relasi Sehat”.
Dalam seminar tersebut, Dian menegaskan bahwa penting untuk membangun relasi yang sehat dalam suatu hubungan. Ia menjelaskan indikator-indikator yang membedakan hubungan yang sehat dan yang tidak sehat, terutama dalam konteks hubungan pacaran. Upaya ini dilakukan agar para mahasiswa lebih sadar akan pentingnya mengenali dan memperjuangkan hubungan yang sehat, serta mampu menghindari hubungan yang berpotensi merugikan diri mereka.
Secara khusus seminar ini mengundang perwakilan dari berbagai organisasi kampus, termasuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), himpunan fakultas, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), serta beberapa organisasi kampus lainnya. Melalui seminar ini, pihak kampus ingin mengedukasi para aktivis kampus untuk sadar akan perilaku kekerasan seksual dan mencegah hal tersebut terjadi di dalam kegiatan organisasi dan lingkungan kampus.
“Tujuan kami mengadakan kegiatan seminar ini adalah kami ingin melibatkan para organisator, yaitu para pemimpin organisasi agar dapat menjadi agen perubahan,” ungkap Ketua Satgas PPKS UMN, Intan Primadini. Ia menambahkan bahwa dengan adanya seminar ini, diharapkan para pemimpin organisasi dapat mengambil tindakan nyata dalam mencegah kekerasan seksual.
“Pertama, mereka diharapkan tidak menjadi pelaku kekerasan seksual itu sendiri. Kedua, mereka dapat mengedukasi dan menyebarkan kesadaran akan pentingnya hubungan yang sehat di antara anggota organisasi mereka. Ketiga, para pemimpin organisasi diharapkan juga dapat menjadi pengingat prinsip-prinsip hubungan yang sehat dalam lingkup kerja mereka. Dengan melaksanakan ketiga langkah tersebut, diharapkan akan tercipta ruang yang aman dan nyaman di lingkungan UMN,” jelas Intan.
Hal tersebut juga selaras dengan yang dikatakan oleh salah satu staff student support, Yanuar Lurisa Aldio, ia berharap agar rekan-rekan organisator secara bersama-sama dapat menciptakan ruang aman di UMN sekaligus dapat lebih mengenai Satgas PPKS melalui acara ini. Dengan begitu para organisator secara lebih tanggap dapat berkoordinasi dengan satgas PPKS dalam melakukan tindakan pencegahan.
Melalui seminar tersebut dilakukan juga penandatanganan pakta integritas sebagai komitmen nyata dari para organisasi untuk turut serta dalam upaya pencegahan terhadap tindakan kekerasan seksual. Tindakan ini merupakan sikap tegas dalam memastikan bahwa setiap entitas di lingkungan kampus memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan seksual.
“Kami berharap dalam kepemimpinan mereka di periode yang baru ini, para perwakilan organisasi kampus dapat memasukkan program-program pencegahan kekerasan seksual ke dalam agenda kerja organisasi mereka,” lanjut Intan. Ia mengatakan saat ini Satgas PPKS sedang berunding bersama BEM untuk mengumpulkan saran dan masukan dari organisasi-organisasi dibawah naungan mereka untuk merencanakan program yang dapat dijalankan bersama-sama untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual.
“Pencegahan kekerasan seksual di lingkungan kampus merupakan tanggung jawab bersama. Kami membutuhkan bantuan sebanyak-banyaknya dari civitas akademika UMN untuk melakukan upaya-upaya dalam menciptakan save space di UMN.” tutup Intan.
By Ivana Auliya | UMN News Team
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id