Inovasi perpustakaan menjadi pusat dari pengetahuan (Library as knowledge center) menghantarkan Orisa Mahardhini, Library Superintendent UMN, menjadi pemenang ke-II dalam lomba pemilihan pustakawan berprestasi tingkat provinsi Banten yang diselenggarakan oleh Badan Perpustakaan Arsip Daerah (BPAD) Banten, Rabu (9/8). Inovasi ini ditujukkan untuk pengembangan perpustakaan UMN menuju konsep digital library.
Berbagai inovasi telah dilakukan oleh Orisa selama Ia berkarya di UMN, salah satunya mengenai proyek library as knowledge center. Proyek ini bertujuan untuk mengelola pengetahuan yang masih ada di dalam pikiran untuk dapat dituangkan ke dalam berbagai media yang dapat diakses oleh kalangan luas. “Kita punya banyak konten knowledge yang tidak terdokumentasi dengan baik dan belum terpusat pengelolannya. Konten tersebut bisa berasal dari materi kuliah dari dosen atau kuliah umum dari pembicara tamu seperti menteri atau kalangan profesional, hasil konferensi, dan lainnya,” tutur Orisa.
Orisa Mahardhini – Library Superintendent UMN
Konten-konten itu nantinya perlu didokumentasikan dalam berbagai bentuk seperti video, audio, paper, artikel hingga jurnal, kemudian diunggah di sistem repository UMN di mana publik dapat mengakses dari sana. “Hal ini juga bisa berguna untuk kebutuhan akreditasi, semua data bisa diakses dengan mudah di sana,” tambah Orisa.
Konsep library as knowledge tersebut dituangkannya ke dalam artikel dengan menggunakan knowledge management sebagai dasar dari teorinya, yakni bagaimana mengaplikasikannya ke lingkungan perpustakaan. Artikel tersebut yang dipresentasikan di depan dewan juri pada lomba yang diselenggarakan oleh BPADB tersebut. Terdapat sembilan belas peserta lainnya yang berasal dari berbagai instansi pendidikan di Banten (seperti perguruan tinggi, sekolah dan dinas) yang turut berpartisipasi.
Selain mempresentasikan artikel, Orisa juga harus melalui tes kognitif dan wawancara, hingga akhirnya memperoleh juara II. Penghargaannya sendiri akan diberikan pada tanggal 22 Agustus 2017 di Gebyar Banten, Rangkas Bitung.
Ke depannya, Orisa ingin kembali mengembangkan perpustakaan UMN menjadi digital library dengan koleksi digital yang lebih banyak. “Kami ingin mengaplikasikan code reader pada buku-buku yang ada agar dapat diupload pada ePerpus. Selama ini buku yang ada itu dikembangkan oleh orang lain, maka dari itu kita harapannya ingin memiliki aplikasi sendiri untuk code reader,” jelasnya. (*)