Dosen FIKOM UMN Presentasikan Riset terkait Laporan Keberlanjutan di 11th International Conference on Social Responsibility and Sustainable Business
Oktober 28, 2024Ekonomi Siap Digerakkan: Masyarakat Dukung Revitalisasi Hutan Dungus Ki Haji
Oktober 29, 2024TANGERANG – “Dari kecil salah satu impian aku adalah untuk kuliah di luar negeri,” ujar mahasiswa Prodi Strategic Communication UMN 2022, Stefanny Chandra. Ia merupakan salah satu mahasiswa UMN yang mengikuti program pertukaran pelajar di universitas swasta bergengsi di Malaysia bernama Multimedia University (MMU) mulai dari Oktober 2024 – Maret 2025.
Kesempatan itu ditorehkan Stefanny usai lolos seleksi program International Credit Transfer (ICT) UMN 2024. Program ini membuka kesempatan bagi mahasiswa UMN untuk merasakan suasana belajar di luar negeri. Tahun ini, setidaknya ada sekitar lima mahasiswa UMN yang lolos seleksi ICT UMN 2024, termasuk Stefanny.
“Awalnya, S-1 aku mau di luar negeri, tapi karena waktu itu Covid-19 border masih tutup. Alhasil, aku tidak bisa kuliah di luar negeri. Kemudian, aku coba daftar IISMA 2024, tapi gagal. Awalnya, aku sedih dan berpikir keras kenapa gagal. Tapi, aku tidak mau menyerah dan tetap percaya bahwa yang lebih baik pasti akan datang. Lalu, tiba-tiba muncul info mengenai program ini [ICT UMN 2024] dan rasanya di hati ada yang menyuruh untuk coba daftar. Akhirnya, aku coba daftar dan puji Tuhan keterima!” kata Stefanny.
Terdapat dua tahapan dalam Program International Credit Transfer (ICT) UMN 2024. Pertama adalah tahap dokumen, seperti sertifikat resmi bahasa Inggris, transkrip akademik, Curriculum Vitae (CV), dan motivational essay. Tahap kedua adalah wawancara. Seluruh seleksi hingga pembiayaan program ini dilakukan oleh UMN bersama Kemendikbudristekdikti RI.
“Tips dari aku, untuk seleksi dokumen itu kamu siapin segala dokumen keperluan untuk exchange dari jauh hari kalau memang tertarik untuk daftar program ini. Bisa coba tanya-tanya pihak Global Office UMN terkait kapan pendaftaran selanjutnya akan dibuka. Soalnya, kalau mau pakai IELTS untuk sertifikat bahasa Inggris, maka perlu waktu untuk ujian dan menerima sertifikatnya. Jadi, persiapan dari jauh hari itu penting,” ungkap Stefanny.
Ia juga membeberkan bahwa penulisan motivational essay yang baik dan benar juga akan membantu, baik untuk lolos di program ini maupun program bergengsi lainnya. Stefanny juga menjelaskan pentingnya untuk mengetahui alasan di balik mendaftarkan diri di suatu program. Tak kalah pentingnya, ia juga menekankan pentingnya penampilan diri yang rapi dan formal untuk menunjukkan kesiapan diri.
“Yang terakhir jangan lupa untuk lakukan yang terbaik dan sisanya serahkan pada Tuhan. Berdoa dan biarlah kehendak Tuhan yang terjadi!” jelas Stefanny.
Di MMU, Stefanny berkesempatan mengambil mata kuliah yang berbeda dari jurusannya di UMN, yaitu bisnis dan manajemen. Tidak hanya memperdalam ilmu bisnis dan manajemen secara akademis, Stefanny mengungkapkan program ini juga mengembangkan keterampilan lainnya. Mulai dari memperluas jejaring sosial lintas negara, mempelajari tempat-tempat baru, hingga mengenal budaya baru di Malaysia.
“Selama hampir satu bulan di Malaysia, pengalaman yang aku dapat itu menemukan perbedaan budaya antara Malaysia-Indonesia, perbedaan jam, mencoba eksplor tempat dan hal-hal baru yang tentunya perlu beradaptasi dengan hal-hal tersebut. Contohnya, makan ‘Nasi Kandar’, yang mana aku baru tahu ternyata ada namanya ‘Nasi Kandar’. Kalau di Indonesia sih sebenarnya bisa dibilang seperti nasi campur, nasi putih lalu kamu bisa pilih lauk dan daging yang kamu mau,” kata Stefanny.
Melinda Chang | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id