5 Tips Study Life Balance Untuk Mahasiswa Kuliah
September 19, 20245 Peluang Magang Internasional yang Bisa Diakses oleh Mahasiswa, Yuk Manfaatkan!
September 19, 2024Study-Life Balance bagi Mahasiswa. Sumber Gambar: Pexels.com/LinkedIn Sales Navigator
Memasuki masa tahun ajaran baru, mahasiswa baru maupun mahasiswa lama tentu melewati proses adaptasi yang tidak sebentar. Tantangan yang dipikul tiap semester demi semesternya tentunya semakin berat. Maka dari itu, sebagai mahasiswa yang bijak dan cerdas tentu harus pintar-pintar dalam menyeimbangkan aspek akademis maupun diluar akademis. Tuntutan akademik yang membayangi mahasiswa mulai dari tugas kuliah yang menumpuk, ujian yang berbeda-beda pada masing-masing mata kuliah yang diambil pada setiap semesternya, belum lagi jika ada praktikum atau proyek kelompok yang membutuhkan waktu ekstra, sering kali membuat mahasiswa merasa kewalahan.
Di tengah kesibukan ini, mahasiswa juga perlu mengelola waktu untuk kegiatan non-akademis seperti organisasi, pekerjaan paruh waktu, atau bahkan menjaga hubungan sosial dengan teman dan keluarga. Oleh karena itu, kemampuan untuk menyeimbangkan antara tuntutan akademis dan kehidupan pribadi menjadi sangat penting agar tidak terjebak dalam kelelahan mental dan fisik. Kondisi ini dapat dicapai dengan prinsip study-life balance.
Study-life balance adalah prinsip yang menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara tuntutan akademis dan aspek-aspek kehidupan pribadi. Konsep ini mencakup pengelolaan waktu yang efektif, pemenuhan kebutuhan pribadi, serta menjaga kesehatan fisik dan mental. Dengan menerapkan prinsip study-life balance, mahasiswa dapat menghindari stres berlebihan, mengurangi burnout selama masa studi, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Lalu bagaimana cara mencapai study-life balance bagi mahasiswa? Berikut adalah beberapa cara untuk mencapai study-life balance agar mahasiswa tidak stres dan kuliah pasti beres!
1. Buat Jadwal yang Realistis
Cara mencapai study-life balance bagi mahasiswa yang pertama adalah membuat jadwal yang realistis. Dengan menyusun jadwal yang memperhitungkan semua aktivitas sehari-hari, termasuk waktu untuk kuliah, belajar, berorganisasi ataupun mengikuti kepanitiaan, serta waktu untuk diri sendiri dan bersosialisasi, mahasiswa dapat mengatur waktu mereka dengan lebih baik.
Jadwal yang baik harus mencakup waktu yang cukup untuk istirahat dan rekreasi, sehingga tidak hanya fokus pada tugas akademik, tetapi juga memperhatikan kebutuhan pribadi dan sosial. Pastikan jadwal yang dibuat bisa diikuti dan fleksibel untuk menyesuaikan dengan perubahan yang mungkin terjadi. Dengan cara ini, mahasiswa dapat menghindari stres yang berlebihan dan mencapai keseimbangan yang sehat antara studi dan kehidupan pribadi.
Baca juga: 12 Tips Memilih Kampus yang Tepat untuk Mendapatkan Pekerjaan Sebelum Lulus.
2. Tetapkan Prioritas
Sebagai seorang mahasiswa, menetapkan prioritas adalah hal yang tidak boleh diabaikan. Selalu catat dan identifikasi tugas-tugas yang paling penting. Lakukan pemetaan tugas dengan mengurutkan berdasarkan deadline dan tingkat urgensinya. Ini membantu kamu untuk fokus pada hal-hal yang paling mendesak dan segera didahulukan untuk dikerjakan terlebih dahulu.
Sementara tugas-tugas yang kurang mendesak dapat dijadwalkan di lain waktu. Dengan cara ini, kamu dapat menghindari kebingungan dan keterlambatan, serta memastikan bahwa semua tugas dikerjakan dengan baik. Selain itu, gunakan aplikasi atau alat bantu manajemen tugas untuk mempermudah pemantauan dan penyelesaian tugas-tugas kuliahmu.
3. Gunakan Teknik Manajemen Waktu seperti Pomodoro
Belajar untuk memanfaatkan waktu dengan efisien sangat penting bagi mahasiswa yang sibuk. Meskipun semua mahasiswa memiliki jumlah waktu yang sama, cara mereka mengelola waktu tersebut dapat berbeda secara signifikan. Bagi mahasiswa yang mulai disibukkan dengan aktivitas perkuliahan, memprioritaskan tugas, membuat jadwal yang terstruktur, dan menghindari penundaan adalah langkah-langkah penting untuk memastikan bahwa waktu yang tersedia digunakan secara produktif.
Gunakan teknik manajemen waktu seperti Pomodoro Technique untuk meningkatkan produktivitas selama sesi belajar. Selain itu, hindari procrastination atau menunda-nunda pekerjaan, karena hal ini bisa membuat kamu jadi terburu-buru dan meningkatkan tingkat stres. Dengan pendekatan yang tepat, mereka dapat menyeimbangkan tuntutan akademik dengan kebutuhan pribadi, menjaga kesehatan, dan menikmati kehidupan kampus secara optimal.
4. Jaga Kesehatan Fisik dan Mental
Study-life balance tidak akan tercapai dengan baik bila mahasiswa mengesampingkan kesehatan fisik dan mental. Di tengah hiruk-pikuk aktivitas kampus dan tugas-tugas yang menumpuk setiap harinya, mahasiswa perlu mendapatkan istirahat yang cukup untuk menjaga kebugaran tubuh dan pikiran. Kurang tidur, pola makan yang tidak sehat, dan stres yang berkepanjangan dapat mengganggu kinerja akademis dan kesejahteraan individu mahasiswa.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menyisihkan waktu untuk tidur yang berkualitas, makan dengan gizi seimbang, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur. Kesehatan mental juga perlu diperhatikan; mahasiswa harus mencari dukungan jika merasa tertekan atau cemas, dan berlatih teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga untuk menjaga keseimbangan emosional. Dengan menjaga kesehatan fisik dan mental, mahasiswa dapat lebih baik menghadapi tantangan akademis dan menikmati pengalaman kuliah secara keseluruhan.
5. Sediakan Waktu untuk Diri Sendiri
Selalu luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang bisa kamu nikmati di luar aktivitas akademis. Ini bisa berupa hobi, menghabiskan waktu bersama teman atau keluarga, atau sekadar menikmati waktu sendirian untuk refleksi diri. Mengambil waktu untuk diri sendiri adalah bagian penting dari menjaga keseimbangan, karena dapat membantumu untuk melepaskan diri dari tekanan akademik dan mengisi ulang energi (recharge energi).
6. Jangan Ragu Memanfaatkan Sumber Daya Kampus
Banyak universitas menawarkan berbagai sumber daya yang dapat membantu mahasiswa mencapai keseimbangan antara studi dan kehidupan. Ini termasuk layanan konseling yang menyediakan dukungan mental dan emosional, pusat kesehatan yang menawarkan layanan medis dan kesehatan, serta program pengembangan keterampilan yang dapat meningkatkan kemampuan manajemen waktu dan stres.
Selain itu, berbagai klub dan organisasi mahasiswa dapat menjadi tempat untuk bersosialisasi dan mengeksplorasi minat di luar akademik, sementara bimbingan akademik dan tutoring membantu mahasiswa dalam meraih kesuksesan akademis. Dengan memanfaatkan semua sumber daya ini, mahasiswa dapat lebih mudah mengelola tanggung jawab akademis dan tetap menjaga kualitas hidup yang seimbang.
7. Kelola Ekspektasi Diri
Cara terakhir adalah selalu mengelola ekspektasi apapun yang datang terhadap diri sendiri. Memang dalam menempuh studi di perguruan tinggi dibutuhkan ambisi. Tetapi ingat, jika ambisi yang berlebihan tapi tidak diiringi dengan pengelolaan stres yang baik membuat mahasiswa rentan mengalami kelelahan secara akademik (academic burnout). Cobalah untuk menetapkan tujuan yang realistis dengan tetap merayakan sekecil apapun pencapaian yang sudah kamu raih. Mengelola ekspektasi tentunya sangat membantu mahasiswa dalam menjaga keseimbangan antara mencapai kesuksesan studi dan selalu menaruh perhatian pada kesehatan fisik dan mental sepanjang menjalani proses perkuliahan.
Baca juga: Hindarin 7 Kesalahan Ini, Saat Menentukan PTS.
Mencapai keseimbangan antara studi dan kehidupan pribadi bagi mahasiswa jelas memerlukan usaha yang tidak instan. Proses ini membutuhkan perencanaan yang matang dan kemampuan untuk memprioritaskan apa yang paling penting, baik untuk saat ini maupun untuk masa depan. Penting untuk diingat bahwa keseimbangan ini tidak berarti membagi waktu secara merata antara studi dan kehidupan pribadi. Sebaliknya, ini lebih kepada menemukan proporsi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu dan situasi yang mereka hadapi. Artinya, keseimbangan yang dicapai bisa berbeda-beda untuk setiap mahasiswa, tergantung pada tujuan, tanggung jawab, dan preferensi pribadi mereka.
Kadang-kadang, mungkin perlu lebih fokus pada studi selama masa ujian atau mengerjakan proyek besar. Sementara di lain waktu, memberikan prioritas pada kesejahteraan pribadi dan hubungan sosial menjadi lebih penting. Kunci dari keseimbangan antara studi dan kehidupan pribadi adalah fleksibilitas dan penyesuaian yang berkelanjutan, sambil tetap menjaga tujuan jangka panjang serta kesehatan dan kebahagiaan diri. Dengan pendekatan yang tepat, mahasiswa dapat menemukan ritme yang efektif dan memuaskan dalam menjalani kehidupan akademis dan pribadi mereka. Semangat untuk kamu yang sedang mempersiapkan diri menjadi mahasiswa atau yang sebentar lagi akan memulai kuliah!
By Reyvan Maulid | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id