
Rahasia Sukses Jadi Content Creator Terungkap di UMN
April 30, 2025
Head of PR Sinar Mas Land Quinta Binar (keempat dari kiri) bersama jajaran dosen Fikom UMN dalam kuliah umum Strategic Communication di Lecture Theatre UMN, Rabu (23/4). (Dok. UMN)
TANGERANG- Program studi Strategic Communication (Stracomm) Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara (UMN) menggelar kuliah umum strategic media relation yang mendatangkan Head of Public Relations Sinar Mas Land, Quinta Binar, di Lecture Theatre UMN pada Rabu (23/4).
Untuk diketahui, sebelum bergabung sebagai Head of PR Departement Sinar Mas Land pada 2024, Quinta juga pernah menjabat sebagai Account Director dan Account Manager di Burson Cohn & Wolfe Southeast Asia (BCW Sea), serta PR Consultant di PT Fortune PR.
Sebagai seorang praktisi yang lama berkecimpung di dunia public relations, Quinta membagikan pengalamannya mulai dari bagaimana seorang corporate communication (corcomm) bekerja hingga apa yang dibutuhkan untuk menjadi seorang corcomm yang adaptif.
Menurut Quinta, corcomm memegang peran penting mengelola bagaimana informasi di perusahaan bisa disampaikan ke pihak eksternal. Fungsi ini adalah sebagai bagian dari membangun imej perusahaan. Corcomm bertugas menyerap informasi dari tim lain yang memegang proyek perusahaan dan menyiapkan materi informasinya untuk media.
Oleh karena itu, kemampuan membangun relasi dengan media, mulai dari media konvensional maupun media daring menjadi sangat penting bagi seorang corcomm.
Hal ini bisa dilakukan lewat berbagai cara, mulai dari media engagement sampai ke kegiatan di luar pekerjaan profesional yang membangun kedekatan. Di Sinar Mas Land misalnya, salah satu kegiatannya seperti aktivitas olahraga bersama dan forum pemimpin redaksi.
“Dengan adanya engagement seperti ini, kita jadi bisa bertukar informasi atas apa yang sedang terjadi. Kalau sumbernya dari jurnalis apalagi pemimpin redaksi, menjadi insight yang sangat penting untuk tim corcomm,” papar Quinta.

Head of PR Sinar Mas Land Quinta Binar menyampaikan materi kuliah umum media relations. (Dok. UMN)
Sedangkan via media engagement, tim corcomm perusahaan pengembang properti ini merawat relasi mulai dari lewat jejaring media lokal agar media-media lokal mendapat informasi terbaru dari proyek Sinar Mas Land, hingga gelaran ‘Sinar Mas Land Property Outlook’ yang mengundang jajaran direktur perusahaan hingga pengamat properti untuk diliput media.
“Membangun relasi tidak bisa dilakukan sekali dua kali. Maka dari itu ada berbagai kegiatan media network, mengundang media ke acara, dan sebagainya. Harus dilakukan effort untuk membangun relasi dan understanding,” kata Quinta.
Pentingnya Kemampuan Menulis dan Pemahaman Industri Media
Untuk menyampaikan materi informasi perusahaan secara efektif, Quinta menyebut seorang corcomm harus terus mengikuti dan memahami situasi industri media. Termasuk isu-isu terkini hingga political stance tiap media.
“Semakin paham situasi kondisi industri media, akan membantu mengambil keputusan nantinya, termasuk semakin bisa membuat konten yang relevan dan memilih mana saluran yang tepat untuk mencapai targeted audience.” kata Quinta.
Tidak hanya untuk pemilihan saluran media yang tepat, pengetahuan akan industri media ini juga berguna dalam menentukan bentuk penyampaian informasi, apakah cukup lewat rilis saja, atau diperlukan konferensi pers, atau mungkin lebih cocok lewat focus group discussion.
Beberapa tips dari Quinta termasuk mencari tahu konglomerasi industri media di Indonesia, rutin memeriksa media-media yang terdaftar di Dewan Pers, sampai menggunakan platform database media, Telum Media, untuk memantau pergerakan jurnalis dan media di Indonesia.
Pemahaman ini nantinya akan tercermin dalam press release maupun standby statement yang ditulis seorang corcomm. Dibanding public speaking, Quinta menyebutkan lebih penting untuk seorang corcomm memiliki kemampuan menulis.
“Bisa menulis besar kemungkinan bisa jadi corporate communicators. Membuat rilis yang newsworthy, relevan, dan based on public interest,” kata Quinta.
Quinta juga membeberkan tips menulis press release mulai dari mencari sudut pandang atau angle yang relevan dengan banyak melakukan riset, memastikan penulisan 5W+1H dan nilai berita, hingga penulisan yang padat dan tidak lebih dari dua halaman.
Selain kemampuan menulis, seorang corcomm perlu kemampuan adaptasi teknologi dalam mengikuti semakin banyaknya saluran penyampaian informasi, termasuk juga untuk melakukan media monitoring. Hal ini diperlukan untuk mengukur berapa berita-berita perusahaan yang dinaikkan oleh media dan seberapa besar nilai publikasi berita tersebut.
“Corcomm perlu adaptif dan mengikuti perkembangan untuk membuat media-media selalu ada di loop informasi perusahaan, tetapi dengan tidak meninggalkan pendekatan kaidah jurnalistik yang sudah ada. Pendekatan media relation secara old school way juga masih perlu dilakukan karena tidak semua pemangku kepentingan bergantung pada satu saluran saja,” tutup Quinta.

Kuliah umum media relations prodi Strategic Communication bersama Head of PR Sinar Mas Land Quinta Binar di Lecture Theatre UMN, Rabu (23/4). (Dok. UMN)
By LAS | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.