Kegunaan Machine Learning dalam Startup Melalui VR
November 25, 2022Terapkan Formula Copywriting Berikut, Bikin Jualanmu Makin Banjir Orderan!
November 26, 2022Branding vs Marketing. Sumber Gambar: Photo by Engin Akyurt From Pexels
Siapa disini yang masih mengira kalau branding dan marketing memiliki pemahaman yang sama? Walaupun memang kedua istilah ini sama-sama berkecimpung dalam aspek bisnis, tentu saja dalam prakteknya memiliki perbedaan. Banyak orang yang menyangka bahwa istilah branding dan marketing punya arti yang sama. Namun sayangnya, tidak banyak yang tahu kalau keduanya punya definisi yang berbeda ketika melakukan strategi pemasaran suatu bisnis.
Branding pada dasarnya adalah proses menciptakan citra positif dari perusahaan dengan usaha bagaimana agar produk atau jasa mereka bisa melekat di benak konsumen. Sedangkan marketing lebih mengarah kepada bagaimana membangun hubungan antara perusahaan dengan pelanggan lewat strategi pemasaran yang dilakukan. Entah itu melakukan riset pasar, melakukan jajak pendapat, menciptakan produk berdasarkan permintaan konsumen dan lain-lain.
Meski branding dan marketing berjalan beriringan, terkadang dalam implementasi di lapangan perlu usaha yang tidak instan. Apalagi jika perusahaan sudah menciptakan branding yang kuat, besar kemungkinan produk atau jasa yang ditawarkan banyak dikenal luas oleh masyarakat. Dengan begitu, proses marketing juga semakin mudah untuk diaplikasikan di berbagai media yang ingin kita optimalkan.
Memang tidak dapat dipungkiri, jika suatu bisnis pasti butuh marketing agar produk bisa sampai kepada konsumen langsung. Tapi jangan disepelekan juga bahwa perusahaan juga perlu branding agar produk selalu teringat di mata konsumen ketika melakukan aktivitas pembelian bahkan bisa repeat order.
Kira-kira apa yang menjadi perbedaan antara branding vs marketing? Simak penjelasan langsung dari UMN berikut ini yuk!
1. Definisi
Buat kalian yang masih merasa keduanya ini sama, ada baiknya untuk mencermati kedua definisi berikut. Branding berasal dari kata “brand” yang berarti merek. Mengutip Hubspot, branding adalah bagaimana cara mengkomunikasikan siapa kita (produk atau jasa yang kita tawarkan), value apa yang kita yakini dan berikan, dan apa yang membuat brand kita terlihat berbeda dengan yang lainnya.
Sedangkan Marketing adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau bisnis untuk mempromosikan barang atau jasa yang mereka produksi. Tujuan utama marketing adalah memancing ketertarikan target pasar terhadap produk ataupun jasa yang dipromosikan. Perusahaan nantinya akan menawarkan keuntungan atau manfaat (benefit) untuk menarik konsumen. Adapun bentuk marketing bisa bermacam-macam termasuk salah satunya media sosial pada penerapan digital marketing.
Mengacu konsep push and pull, branding diibaratkan sebagai strategi menarik sedangkan marketing adalah strategi pendorongnya. Kenali dirimu dengan branding, dan perkenalkan dirimu dengan marketing. Branding bersifat jangka panjang sedangkan marketing bersifat jangka pendek.
Baca Juga: Kenali Jurusan Kuliah Bisnis dan Prospek Kerjanya
2. Contoh Aplikasi
Sederhananya, branding adalah “nama” dari produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Nama tidak hanya sekedar nama, ada logo, brand, tagline, slogan dan hal-hal yang mendukung produk atau jasa. Sedangkan Marketing lebih berfokus pada bagaimana cara membangun brand tersebut.
Misalnya kalau orang bicara minuman boba, maka kita langsung terfokus dengan brand Chatime, Street Boba dan lain-lain. Kalau orang ditanya soal air mineral sudah pasti arahnya adalah AQUA. Ada juga orang-orang yang mengenalinya dari tagline yang dibawa dari brand tersebut. Contoh “minum air yang ada manis-manisnya” “life is never flat” dan lain-lain. Jadi, sudah kebayang kira-kira branding itu bentuknya seperti apa?
Sedangkan Marketing adalah proses membangun brand tersebut. Strategi marketing sendiri berpusat pada penggunaan sumber daya yang tersedia untuk mempromosikan produk atau jasa yang kita tawarkan. Contoh dari kegiatan marketing adalah melakukan kegiatan penciptaan produk berdasarkan permintaan pasar, promosi penjualan melalui media sosial, mengoptimalkan strategi digital marketing, melakukan pemasaran produk ataupun layanan dan lain-lain.
3. Jangka Waktu Ketertarikan
Hal yang membedakan antara branding dan marketing adalah jangka waktu ketertarikan konsumen. Strategi marketing hanya mampu menarik perhatian konsumen dalam jangka pendek. Namun branding bisa membangun atensi pelanggan dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan dengan branding yang kuat bakal tetap terekam dalam benak konsumen.
Kita tidak hanya memiliki target pasar lewat kegiatan pemasaran yang dijalankan, tapi konsumen yang mau melakukan repeat order karena adanya citra yang dibangun bahan lewat layanan yang kita berikan.
4. Prioritas Kegiatan yang Dijalankan
Sebelum memasarkan produk atau jasa, pikirkan dahulu apakah branding produk ataupun jasa yang kita lakukan sudah tepat? Tanyakan apakah ada value yang ingin kita hadirkan kepada konsumen dan sejenisnya. Kalau sudah jelas semuanya tentu kita bisa langsung mulai memasarkan barang atau jasa yang kita miliki melalui kegiatan marketing.
Jadi, prioritas yang didahulukan adalah membangun citra dulu melalui branding baru melakukan kegiatan marketing. Alasannya karena kita tidak bisa memasarkan produk tanpa adanya proses branding yang telah disusun sedemikian rupa oleh pebisnis.
5. Branding vs Marketing: Mana yang Lebih Diprioritaskan?
Bisnis yang berjalan dengan baik tentu saja memperhatikan kedua aspek baik branding maupun marketing yang sudah dijalankan. Tujuan branding dan marketing juga berbeda sehingga perlu dipahami juga terkait batasan-batasan yang ada di dalam branding maupun marketing. Kalau ditanya, lebih penting manakah antara branding dan marketing maka dua-duanya sangat penting. Tapi, dari keduanya mana yang didahulukan jawabannya adalah branding.
Bukannya marketing tidak penting ya. Cuman, branding menjadi salah satu pijakan awal dalam menjalankan seluruh kegiatan bisnis termasuk marketing. Marketing bisa berjalan dengan baik jika didukung dengan branding yang sudah dibangun. Maka dari itu, branding perlu dimasukkan dalam prioritas utama karena brand merupakan akarnya sebuah bisnis.
Cara membangunnya gimana? Mulailah dengan pendekatan media pemasaran yang kamu optimalkan. Mulai dari WhatsApp, Instagram, Facebook dan lain-lain. Pakai logo ataupun identitas brand yang kuat agar mudah dikenali konsumen.
Baca Juga: Mengenal Jurusan dan Biaya Kuliah DKV di UMN
Jadi, mulai sekarang jangan bingung-bingung lagi ya membedakan antara branding dan marketing. Keduanya sama-sama saling dibutuhkan dalam membangun sebuah bisnis. Bisnis harus memperhatikan kedua hal ini agar dapat mencapai keuntungan yang diharapkan perusahaan.
Marketing dapat lebih mudah untuk dijalankan apabila bisnis kita sudah memiliki branding yang kokoh dalam bisnis kita. Begitu juga dengan branding, citra yang ingin dibangun perusahaan bisa disampaikan dengan baik lewat strategi pemasaran yang sudah dibangun.
Sumber:
By Reyvan Maulid | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id