Apa Kabar Jurnalisme Investigasi di Abad 21
September 22, 2016Media di Bawah Cengkraman Konglomerat Media
September 22, 2016Liputan investigasi kian hari kian banyak diminati oleh para jurnalis dunia. Kasus Panama Papers dengan gaya investigasi kolaborasinya memberi dampak yang sangat besar di seluruh dunia termasuk Indonesia. Namun, tak dapat disangkal banyak hal yang dihadapi oleh para jurnalis investigasi dan hal ini masih menjadi isu yang besar dalam dunia jurnalisme investigasi.
Jurnalisme investigasi memang tengah menjadi sorotan banyak pihak di dalam maupun luar negeri. Itulah sebabnya Jakarta World Forum of Media Development (JWFMD)mengadakan sebuah forum yang mengetengahkan topik mengenai jurnalisme investigasi di abad 21 di Function Hall UMN pada Rabu (20/9) kemarin.
Salah satu investigasi yang membuat gempar seluruh dunia adalah kasus Panama Papers. Kasus ini membuat International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) mengajak banyak jurnalis profesional dari seluruh dunia termasuk dari Tempo untuk berkolaborasi dalam investigasi ini.
Munculnya investigasi kolaborasi seperti ini dimungkinkan karena adanya kemajuan dari sektor teknologi. Koneksi internet membuat semua hal menjadi mudah untuk melakukan investigasi kolaborasi. Hal ini diungkapkan pula oleh Hamish Boland Rudder dari ICIJ.
“Investigsi kolaborasi seperti ini membawa banyak kemudahan dan keuntungan salah satunya adalah memberi dampak yang besar. banyaknya jurnalis professional yang bergabung dalam investigasi ini memungkinkan berita-berita hasil investigasi bersama dari berbagai belahan dunia untuk dipublikasikan secara serempak,” tuturnya.
Kemudahan-kemudahan yang didapat dari investigasi kolaborasi ini juga disampaikan oleh Wahyu Dyathmika, Editor Tempo. “Akses ke informasi-informasi yang awalnya susah untuk dijangkau, menjadi lebih mudah dengan adanya investigasi semacam ini. Salah satunya adalah investigasi yang Tempo lakukan terhadap beberapa nama besar politisi Indonesia yang masuk dalam Panama Papers,” ungkap Wahyu.
Kolaborasi semacam ini memberikan bentuk baru bagi juralisme investigasi di masa yang akan datang. Tak hanya itu, menurut Miranda Patrucci, Regional Editor dari Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) bentuk baru dari jurnalisme investigasi ini membantu juga dari segi keamanan jurnalisnya.
Terlepas dari kemajuan yang diberikan investigasi kolaborasi, ada beberapa hal yang masih tetap menjadi isu bagi para jurnalis investigasi di berbagai belahan dunia. Pertama adalah keamanan baik digital maupun diri sang jurnalis dari berbagai ancaman. Kedua adalah akses terhadap informasi yang masih sangat sulit di beberapa belahan.(*)
by Elma Adisya – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Teknik Informatika | Sistem Informasi | Sistem Komputer|Akuntansi|Manajemen|Ilmu Komunikasi | Desain Komunikasi Visual, di Universitas Multimedia