VIT C 2016: Mengenal Lebih Dekat Masa Depan Teknologi Sensor
September 19, 2016Anglocita: Perjalanan Suara Hati Tujuh Bidadari
September 19, 2016~Karena saudara tidak mengenal kata tetapi~
Anglocita: Perjalanan Suara Hati merupakan pagelaran tari dan musik pertama yang diselenggarakan pertama kalinya oleh Tracce UMN. Acara yang diadakan pada Jumat malam, (16/9) lalu bercerita tentang perjalanan ketujuh bidadari dalam mencari selendang Nawang Wulan yang hilang.
Tak seperti legenda Nawang Wulan dan Jaka Tarub yang menyuguhkan kisah romantis, pagelaran Anglocita memberikan nuansa berbeda dengan lebih mengedepankan keeratan tali persaudaraan di antara ketujuh bidadari. Cerita ini dibalut apik dengan tarian dan musik tradisional Nusantara oleh Tracce UMN dan alunan musik yang dibawakan oleh Ultima Symphony Orchestra. Teater Katak pun turun tangan membantu keberhasilan Anglocita: Perjalanan Suara Hati.
Cerita dimulai saat seorang pemuda gagah dan tampan bernama Jaka Tarub sedang beristirahat di sebuah air terjun seusai ia berdagang. Saat sedang beristirahat tersebut, ia mendengar suara bidadari yang sedang mandi di air terjun tersebut. Kemudian, ia pun memutuskan untuk mengambil selendang seorang bidadari, Nawang Wulan.
Mengetahui selendangnya hilang, Nawang Wulan pun panik sebab ia tak bisa kembali ke Kahyangan tanpa selendang tersebut. Dibantu keenam saudarinya, perjalanan mencari selendang Nawang Wulan pun dimulai. Mereka hanya memiliki waktu 7 hari untuk mendapatkannya kembali sebelum mereka semua berubah menjadi manusia.
Selama perjalanan, berbagai masalah mereka hadapi. Keegoisan dan rasa takut membuat persaudaraan mereka merenggang. Mereka mulai bertengkar dan saling menyalahkan. Namun akhirnya, rasa sayang terhadap sang adik, Nawang Wulan menjadi perekat di antara ketujuh bidadari. Akhirnya mereka bisa menemukan Jaka Tarub dan selendang Nawang Wulan pun bisa kembali. Ketujuh bidadari pun dapat kembali pulang ke Kahyangan.
Sepuluh tarian Nusantara oleh Tracce UMN menemani perjalanan bidadari dalam pagelaran Anglocita: Perjalanan Suara Hati. Kesepuluh tarian tersebut adalah tari Bedhaya Dayang Dewi (Jawa Tengah), Nandak Ganjen (Betawi), Rapa’i Geleng (Aceh), Saman (Aceh), Enggang (Kalimantan Timur), Lenso (Maluku), Mambri (Papua), Tifa (Nusa Tenggara Timur), Kebyar Kipas (Bali), Genjring Party (Jawa dan Sunda).
Christina Andrea, pemimpin produksi Anglocita sekaligus pemeran Adhisti, kakak Nawang Wulan mengatakan bahwa pagelaran ini merupakan gambaran dari komitmen Tracce UMN dalam memperkenalkan dan melestarikan budaya bangsa. “Sebagai kaum muda, kami memiliki tanggung jawab untuk terus melestarikan warisan bduaya yang kini mulai ditinggalkan. Kalau bukan kita lalu siapa lagi?” ungkapnya.
Pagelaran Anglocita dan Tracce UMN juga mendulang pujian dari Kementrian Pariwisata Indonesia. Dalam sambutannya, Vinsensius Jemadu selaku Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementrian Pariwisata mengatakan Tracce UMN telah mengharumkan nama Indonesia sampai ke mancanegara. “Hal ini amatlah membanggakan,” ungkapnya.
Selamat, Tracce UMN! Teruslah menorehkan prestasi dan memberikan karya terbaik bagi almamater, persada, dan sesama.(*)
by Grace Natali – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Teknik Informatika | Sistem Informasi | Sistem Komputer|Akuntansi|Manajemen|Ilmu Komunikasi | Desain Komunikasi Visual, di Universitas Multimedia