CSIC: Tantang Mahasiswa Wujudkan Inovasi Kreatif
November 25, 2019Kenali Masalah Insomnia dan Parasomnia
November 25, 2019TANGERANG – Berkembangnya kemajuan dan kecepatan teknologi tidak dipungkiri dapat mengubah cara masyarakat dalam mengkonsumsi berita dalam media. Berubahnya pola konsumsi media membuat banyak perusahaan media konvensional maupun online mencari solusi serta peluang untuk memproduksi konten yang berkualitas.
Hal tersebut disampaikan Manager Director Vice Indonesia Ardyan M. Erlangga dalam kuliah tamu bertajuk ‘Transformasi Media Massa Dalam Industri 4.0’ di Lecture Theater UMN pada Rabu (20/11).
Pada kesempatan tersebut, Ardyan mengatakan bahwa dunia jurnalistik terkadang mendapati kesulitan dalam memproduksi konten yang berkualitas. Mengingat apa yang terkadang mudah dikonsumsi pasar berbenturan dengan idealisme dari sebuah karya.
“Sekarang ini bukan lagi jamannya kita sebagai konsumen mengkonsumsi konten informasi yang bisa kita nikmati dengan cara membayar. Berdasarkan fakta akan kebiasaan dan tren konsumen sekarang, sejujurnya membuat konten menjadi cukup sulit, karena mayoritas media akan lebih fokus kepada traffic pengunjung maupun views,” kata Ardyan.
Hal tersebut juga bisa diperparah dengan format logaritma dari masing-masing platform media. Sebagai contoh, Youtube, jika dilihat dari perspektif jurnalistik, terkadang arus dan mayoritas kontennya dianggap tidak memenuhi kualitas.
“Kalau kita lihat di Youtube, konten-konten yang dianggap berkualitas dan mempunyai kepentingan informasi bagi khalayak sering kali tidak memilki daya saing yang tinggi secara views maupun traffic-nya. Sehingga faktanya sering kalah dengan konten yang lebih fokus kepada segi sensasionalitas akibat banyaknya demand dari masyarakat,” kata Ardyan.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Komisaris Kumparan Budiono Darsono menyatakan bahwa kondisi informasi online sekarang bisa dibilang masih rusak. Karena masih banyak persepsi dari media online Indonesia terkait pendapatan tinggi jika konten yang dihasilkan sesuai dengan traffic.
“Masih banyak media yang sekarang ini terus menuliskan konten-konten bersifat clickbait, karena berpikiran bahwa dengan daya klik dan page views yang tinggi bisa menghasilkan penghasilan yang tinggi juga. Tetapi nyatanya persoalan itu tidak ada korelasinya, karena tanpa disadari sekarang ini pelajar-pelajar di kota besar mengiginkan isi berita dan informasi yang padat, tidak hanya dari judulnya, karena biasanya konsumen yang tertarik dan termakan dengan clickbait itu biasanya datang dari daerah-daerah yang jauh dari kota besar,” ujar Budiono.
Untuk itu, ia mempraktikkan di medianya melalui sebuah cara untuk menopang tujuan dan cita-cita dari banyak instansi media untuk bisa mewujudkan konten yang ideal.
“Dengan teknologi dan juga inovasi konten yang baik, media online manapun yang mengusahakan hal tersebut, bisa sangat menunjang untuk bisa menguatkan calon konsumen yang dianggap akan mempunyai loyalitas kepada informasi dari media terkait,” tutur Budiono. (YSP/CRA)
*by Yoga S.Putra – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id