Sky Garden, Wujud Totalitas UMN Dalam Lomba Urban Farming KG 2023
Juni 22, 2023Wisuda XXIV UMN: Ajak Wisudawan Menelisik Peran AI dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja
Juni 26, 2023(Dok. Marketing Communications UMN)
TANGERANG – Program Studi (Prodi) Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Multimedia Nusantara (UMN) adakan kuliah tamu terkait Asset Prototyping secara offline di kampus UMN pada Selasa (30/05/23). Kuliah tamu ini mengundang tiga pembicara utama yaitu Andhika Yudo Prasetya (Public Relation (PR) Commuication Lead), Leonardo Tukiman (Head of Corporation Strategy), dan Tamyiz (Game Producer).
Pembuatan prototipe (prototyping) terhubung dengan hampir semua upaya pengembangan produk, layanan, dan sistem. Kali ini, kuliah tamu yang diadakan oleh Prodi DKV UMN membahas prototyping dalam pengembangan game.
Pembuatan prototipe game adalah komponen penting dalam proses pengembangan game. Mengutip Pingles Studio, selama pembuatan prototipe pengembangan video game, tim pada dasarnya akan menilai tidak hanya apakah mekanisme inti berfungsi dengan benar, tetapi juga menilai apakah mekanisme tersebut dapat dimodifikasi/ditambahkan untuk membuat konten game menjadi lebih menyenangkan.
Ketiga pembicara kuliah tamu ini menceritakan proses dan pentingnya game prototyping dari berbagai perspektif (perspektif PR, strategi korporasi, dan produksi game). Ketiga pembicara menekankan riset (riset pasar dan suvei dengan user) dan komunikasi yang baik bersama tim.
(Dok. Marketing Communications UMN)
“Kamu tidak boleh menaruh dirimu untuk sebuah kegagalan sampai kamu menemukan apa yang menjadi keunggulan kompetitifmu,” kata Leonardo. Ia juga membagikan bahwa seorang produsen game tidak boleh hanya membuat game yang mereka sukai, tapi apa yang pasar minati.
Leonardo juga menekankan pentingnya untuk menjadi realistis– apakah ada orang yang akan ingin membayar untuk game ini dan apakah game ini layak untuk dimodali? Tidak ada game yang unik. Agar game yang kamu buat bisa diberikan kepada penerbit dan temukan seseorang yang ingin memasarkan game tersebut, kamu harus bisa menyakinkan mereka kenapa mereka harus melakukan hal itu.
“Apakah ada tim atau seni yang unik di game tersebut? Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat game ini dan sumber daya apa saja yang diperlukan? Banyak yang perlu dipikirkan di tahap awal,” ucap Leonardo. Semua hal detail perlu dipikirkan dan disampaikan.
(Dok. Marketing Communications UMN)
Hal yang sama juga disampaikan oleh Tamyiz dan Andhika. Selain riset pasar, penting juga untuk melakukan riset kompetitor. Tamyiz mengatakan bahwa saat riset kompetitor, kita harus mencari tahu apa yang kompetitor punya dan apa yang mereka tidak punya.
“Misalkan, kompetitor (gamenya) tidak memiliki izin. Nah, kita ambil dari situ (membuat game yang berizin),” ucap Tamyiz.
Selain riset pasar dan kompetitor, pengembangkan game tidak akan lengkap tanpa melakukan game testing (pengujian game). Pengujian ini dilakukan oleh para profesional penjamin kualitas (Quality Assurance (QA)) dan kelompok gamer luar tertentu untuk mendeteksi kesalahan, cacat, atau bug dalam game.
(Dok. Marketing Communications UMN)
Andhika membahas prototyping dari sisi yang sedikit berbeda, yaitu sisi PR. Andhika menjelaskan bahwa tugas seorang PR adalah membuat strategi komunikasi untuk korporat dan produk. Seorang PR harus bisa melihat bagaimana korporat dilihat oleh audiens dan orang luar dan strategi mempromosikan produk.
Salah satu strategi yang dilakukan adalah menjalankan community dan media relations. Cukup penting bagi seorang PR untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang dalam komunitas dan dengan media massa.
“Untuk bisa berkomunikasi dengan media atau influencer itu tidak melulu tentang pekerjaan,” ucap Andhika. Walau baik untuk memiliki hubungan yang profesional dengan media atau influencer, akan lebih baik jika bisa memiliki hubungan yang personal– sebagai teman. Semakin dekat hubungan, semakin tinggi tingkat kepercayaan dan efektifitas komunikasi.
Andhika juga menyebutkan pentingnya melakukan survei. Tidak hanya riset pasar, penting bagi brand untuk mencari dan menerima feedback dari pengguna. Survei ini dapat mencari tahu kelebihan dan kekurangan brand yang dapat dimanfaatkan untuk strategi pengembangan game selanjutnya.
“Dari mana mereka tahu brand produk kita? Kemudian apa yang membuat mereka mempertimbangkan untuk men-download game kita? Setelah download, apa sih yang memperkuat alasan mereka untuk tetap men-download dan akhirnya bermain game kita?,” ucap Andhika.
Komunikasi dan hubungan yang baik dengan komunitas juga tidak kalah penting. Membangun komunitas yang baik dan aktif dapat membantu brand menumbuhkan loyalitas serta mendapatkan feedback berharga yang dapat digunakan untuk meningkatkan produk mereka.
Tidak hanya melalui survei, community managers (orang-orang yang mengelola komunitas) menjaga komunitas melalui berbagai cara lain seperti mengadakan event, menulis buletin, mengatur media sosial, menyiapkan streaming langsung, dan juga menemukan cara terbaik untuk menangani kritik. Mereka adalah orang-orang yang paling mengenal para penggemar.
(Dok. Marketing Communications UMN)
Mengutip CekIndo, pasar game Indonesia berada di peringkat ke-17 di dunia, dan peringkat pertama di Asia Tenggara, dengan perkiraan penjualan sebesar USD 1,1 miliar pada Januari 2019. Menurut Asosiasi Game Indonesia (AGI), sektor game lokal tumbuh sebesar 37% per tahun, lebih tinggi dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Melihat pertubuhan industri gaming di Indonesia, UMN terus membekali mahasiswa, salah satunya melalui kuliah tamu ini, untuk bisa menjadi SDM yang berkualitas dan turut berkontribusi di industri game yang terus berkembang!
By Levina Chrestella Theodora
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id