Sederetan 8 Jenis Beasiswa Paling Diminati Mahasiswa, Mau Coba?
November 25, 2022Lengkap! 25 Istilah Digital Marketing, Marketer Perlu Catat
November 25, 2022Ilustrasi Mahasiswa. Sumber Gambar: Photo by Anastasiya Gepp From Pexels.
Satu pertanyaan yang seringkali ditanyakan oleh mahasiswa baru menjelang perkuliahan adalah ada berapa semester sih dalam kuliah S1? Kalau dalam SMA, mungkin kita cuma tahu semester ganjil sama genap aja. Bahkan tidak jarang pastinya kamu mendengar bisikan cerita dari kakak tingkat, kalau mereka lulusnya justru lebih cepat dari waktu normalnya.
Memangnya dalam menempuh pendidikan S1 harus melewati berapa semester sih? Apakah bisa lebih cepat dari yang seharusnya? Usut punya usut, setiap jenjang pendidikan punya durasi belajar yang berbeda. Setiap orang juga punya waktu lulus yang berbeda-beda pula.
Faktor penentunya bermacam-macam kawan. Mulai dari jumlah SKS yang diambil mahasiswa, IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) yang diraih, keseluruhan total mata kuliah wajib beserta pilihan dan apakah mahasiswa pernah cuti atau terminal kuliah selama perkuliahan hingga mahasiswa resmi dinyatakan lulus oleh Universitas.
Serba-serbi soal semester wajib banget dipahami dan diketahui oleh mahasiswa baru. Hal ini dilakukan agar mahasiswa baru bisa menyusun strateginya saat menempuh kuliah untuk mencapai goals yang diinginkan. Entah itu ingin lulus tepat waktu ataupun lulus lebih cepat dari waktu normalnya.
Jangan sampai kamu tidak paham dan salah strategi dalam menjalani perkuliahan ya. Biasanya aturan terkait semester sudah tertuang dalam buku pedoman akademik yang dikeluarkan oleh masing-masing universitas.
Jadi informasi soal semester dalam perkuliahan S1 jangan sampai kamu lewatkan. Khusus buat kamu yang kepo soal semester, UMN bakalan spill buat kalian semuanya nih. Cek informasi lengkapnya yuk!
1. Durasi Perkuliahan S1 Secara Umum
Jenjang perkuliahan S1 (Program Sarjana) umumnya memiliki beban studi sebanyak 144 SKS. Dimana mahasiswa normalnya dapat menempuh pendidikan sarjana selama 8 semester atau ditempuh selama 4 tahun. Durasi ini juga berlaku pada program Diploma Empat (D4) atau Sarjana Terapan.
Pembagian semester 1-8 ini diatur sesuai dengan buku pedoman perkuliahan akademik yang ada pada masing-masing universitas, institusi, fakultas, program studi maupun jurusan kamu berkuliah. Nantinya mahasiswa akan mendapatkan mata kuliah dan bobot sks yang berbeda-beda di setiap semesternya.
Baca Juga: Kegiatan Non-Akademik Bermanfaat Untuk Mahasiswa Berkuliah
2. Istilah Cuti Akademik
Selain mahasiswa nantinya akan menjalani perkuliahan normal, mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk mengajukan cuti akademik. Beberapa istilah ada yang menyebutnya sebagai cuti kuliah, cuti semester, terminal kuliah ataupun cuti akademik.
Cuti akademik adalah periode dimana mahasiswa tidak mengikuti kegiatan akademik ataupun kegiatan perkuliahan untuk satu semester. Jadi ketika mahasiswa mengajukan cuti akademik berarti tidak diperkenankan untuk mengikuti kegiatan perkuliahan selama satu semester berjalan
Pengajuan cuti akademik dapat dilakukan oleh mahasiswa saat masa pembayaran UKT maupun pengambilan mata kuliah pada tiap pembukaan semester baik ganjil maupun genap.
Adapun syarat mengajukan cuti akademik adalah mahasiswa sudah menyelesaikan minimal dua semester semenjak terdaftar di perguruan tinggi.
Permohonan cuti akademik mahasiswa dapat diajukan kepada pimpinan administrasi kampus, akademik ataupun pimpinan program studi/jurusan sebelum pelaksanaan registrasi administrasi semester selanjutnya.
3. Semester Pendek
Selain cuti akademik, mahasiswa juga diberikan keleluasaan untuk mengikuti semester pendek (SP). Ada yang menyebutnya semester pendek atau semester antara. Semester pendek adalah semester yang diadakan diantara semester genap menuju peralihan semester ganjil pada tiap tahun ajaran baru universitas. Semester pendek hadir untuk mempersingkat durasi masa kuliah per semesternya.
Biasanya kalau dalam satu semester hitungannya sekitar 6 bulan. Tapi dalam semester pendek waktunya jadi lebih singkat yaitu 1-2 bulan saja. Semester pendek dilaksanakan dalam masa liburan semester.
Apabila kampus kalian mengadakan semester pendek maka sangat beruntung sehingga bisa untuk melakukan perbakan nilai dengan mengulang pada mata kuliah yang sekiranya mendapatkan nilai kurang memuaskan. Namun sayangnya tidak semua kampus mengadakan program ini jadi bergantung pada kebijakan kampus masing-masing.
4. Istilah SKS
Pernahkah kalian mengamati ada istilah SKS dalam semester? Sebenarnya SKS itu apa sih? Berdasarkan Permenristekdikti No 44 Tahun 2015, sks (Satuan Kredit Semester) merupakan takaran waktu kegiatan belajar berdasarkan proses pembelajaran maupun pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler.
Namun ternyata, ada dasar hukum terbaru terkait perubahan definisi sks yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Proses pelaksanaan penghitungan sks akan dibebaskan kepada setiap perguruan tinggi.
Perguruan tinggi wajib memberikan hak kepada mahasiswanya untuk secara sukarela mengambil sks diluar program studi dan diluar perguruan tingginya.
SKS dibagi menjadi dua teman-teman. Sks adalah satuan kredit semester yang merupakan beban studi yang dibebankan pada setiap mata kuliah.
Terkadang dalam satu semester, mahasiswa akan mendapatkan variasi sks yang berbeda-beda. Ada yang 2 sks, ada yang 3 sks, 4 sks bahkan ada yang 6 sks. Adapun sks tertinggi biasanya dibebankan oleh mahasiswa adalah mata kuliah Skripsi sebesar 6 sks.
Selanjutnya SKS menjadi salah satu syarat kelulusan mahasiswa. Secara normatif, mahasiswa jenjang S1 wajib menempuh 144 SKS selama masa studi berjalan. Untuk pembagiannya sepenuhnya dikembalikan kepada Universitas, Fakultas maupun program studi.
5. Ciri Khas di Tiap Semester
Selama menjalani perkuliahan, mahasiswa akan mendapatkan variasi mata kuliah dan tiap semesternya punya ciri khas masing-masing. Misalnya pada semester 1, mahasiswa diberikan mata kuliah dasar sehingga masih dekat dengan ilmu yang dipelajari saat SMA.
Menginjak pada semester 3, masuk pada mata kuliah yang menjurus pada jurusan/program studi yang kamu ambil. Berselang satu tahun kemudian, antara semester 5-6 mahasiswa akan mendapatkan mata kuliah penunjang skripsi misalnya mata kuliah Metode Penelitian dan Statistika.
Kemudian pada semester 4-5-6, mahasiswa juga mulai diberikan keleluasaan untuk mulai mengambil mata kuliah pilihan di samping mengambil mata kuliah wajib. Mata kuliah pilihan bisa diambil oleh mahasiswa sesuai dengan konsentrasi maupun peminatan yang dipilih sebagai bahan untuk mengerjakan tugas akhir.
Kemudian, pada semester 7, mahasiswa diberikan kesempatan untuk menjalani magang ataupun KKN. Tentu kembali lagi pada kebijakan masing-masing kampus apakah ingin magang di industri atau KKN di suatu wilayah.
Terakhir ditutup di semester 8 yaitu mahasiswa akan mengambil mata kuliah skripsi sebagai mata kuliah terakhir yang harus diambil mahasiswa. Mahasiswa akan diberikan sebuah challenge untuk menentukan topik yang lebih lanjut akan dianalisis oleh mahasiswa dan disajikan dalam bentuk skripsi cetak.
6. Apakah Mahasiswa Bisa Lulus Lebih Cepat?
Pertanyaan sejuta umat yang seringkali ditanyakan adalah apakah mahasiswa bisa lulus lebih cepat daripada yang seharusnya? Jawabannya bisa teman-teman. Alasannya karena paling tidak mahasiswa wajib menyelesaikan maksimal 24 SKS tiap semester agar lulus tepat waktu. Semakin cepat kamu menghabiskan jatah SKS maka semakin cepat lulusnya.
Hal ini bisa kamu lakukan apabila IP minimum semester sebelumnya diatas 3,00. Jika mahasiswa mendapatkan IP semester kurang dari 3,00 maka tidak bisa mengambil 24 SKS penuh. Kamu hanya bisa mengambil dibawahnya. Entah itu 18 SKS, 20 SKS ataupun 22 SKS saja.
Faktor penentu mahasiswa bisa lulus lebih cepat juga dilihat dari lama studinya. Apabila mahasiswa bisa lulus lebih cepat daripada waktu normalnya ditambah dengan IPK diatas 3,5 maka dinyatakan sebagai lulusan terbaik.
7. Apakah Masa Studi Bisa Diperpanjang?
Secara normal, mahasiswa S1 dapat menempuh perkuliahan selama 8 semester atau dalam kurun waktu 4 tahun dengan beban studi 144 SKS. Tapi pertanyaannya apakah masa studi bisa diperpanjang? Jawabannya bisa.
Apabila dalam waktu 8 semester kamu belum selesai tanggungannya, pihak kampus akan memberikan kesempatan hingga 14 semester atau 7 tahun. Ingat pada tahun ke-7 adalah batas terakhir yang ditempuh mahasiswa termasuk menyelesaikan skripsi.
Apabila belum selesai, mohon maaf pihak kampus akan memberikan warning kepada mahasiswa dan terancam D.O. alias DropOut.
Baca Juga: Kenali Program Film & Animasi UMN
Jadi gimana nih, sudah paham ya terkait aturan main dan serba-serbi semester dalam perkuliahan S1. Simpan baik-baik informasinya dan mulailah untuk memikirkan durasi perkuliahan kamu hingga lulus S1 kelak.
Apakah kamu ingin lulus S1 dan selesai dalam waktu tepat 4 tahun? Atau lulus dalam waktu yang lebih cepat yakni 3,5 tahun? Atau lulusnya lebih lama yaitu lebih dari 4 tahun? Semuanya balik lagi ke pilihan kalian masing-masing ya. Semangat kuliahnya kawan!
By Reyvan Maulid | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id