“Nyambel Banget” Karya Mahasiswa UMN : Dari Tugas Hingga Bisnis

Stand Nyambel Banget pada kegiatan Wirausaha Merdeka 2024 (Source : Erza)

Tangerang – Program Wirausaha Merdeka (WMK), berhasil lahirkan banyak bisnis baru salah satunya bisnis ‘Nyambel Banget’. Bisnis ini lahir pada program WMK 2024 oleh mahasiswa UMN, Nyambel Banget saat ini sudah mulai laris dipasarkan, dan banyak penyukanya. 

Nyambel Banget merupakan bisnis yang dikembangkan oleh Erza Devarindra Setiawan, salah satu mahasiswa UMN jurusan Management Bisnis angkatan 2022. Bisnis Nyambel Banget hasil bisnis Erza pada Wirausaha Merdeka 2024. Berawal dari kesukaannya dengan sambal, Erza menyalurkan makanannya ke bisnis.

“Awalnya kami memilih ide bisnis ini karena kami sekelompok sangat menyukai sambal dan juga kami menganalisa masalah yang ada di masyarakat yakni menginginkan sambal dengan cita rasa otentik tapi tidak ada waktu untuk membuatnya”, ucap Erza. 

Erza dan timnya melihat trend pasar sambal yang sangat luas di Indonesia, ditambah mayoritas pendudukan Indonesia menyukai masakan yang pedas dan sambal. Mayoritas penduduk di Indonesia selalu makan dengan tambahan sambal. Saat ini Nyambalbanget memiliki berbagai varian rasa Sambal Bawang, Sambal Cumi, Sambal Ayam Suwir, dan Sambal Teri. 

Varian produk Nyambel Banget (Source : Erza)

“Kami saat ini ingin menambahkan varian-varian baru lainnya, dan menambahkan kemasan saset agar memudahkan pelanggan untuk dibawa kemana-mana”, tambah Erza.

Tentu dalam pengembangan Nyambel Banget Erza melewati cukup banyak tantangan, Erza mengatakan tantangan terbesar adalah dari rasa. Erza bercerita batch pertama Nyambel Banget banyak sekali masukan dari konsumen, dan masukan ini dijadikan perkembangan produk untuk Erza.

“Nyambel Banget berbeda dengan produk-produk sambal diluar sana karena, kami ingin memberikan rasa rumahan lebih spesifiknya memberi rasa seperti di rumah nenek. Proses masaknya juga memakan waktu enam jam”, ucap Erza.

Erza menambahkan produk Nyambel Banget menggunakan 100% bahan alami tanpa ada pengawet. Erza juga menjual produknya dibawah harga sambal kemasan lainnya yang ada di pasaran. 

“Bagi saya jika seorang mahasiswa ingin membuat bisnis, kita perlu melihat masalah yang ada di masyarakat, berikan ide bisnis yang sesuai. Bisa juga memberikan sampel dan menjualnya ke orang-orang terdekat dulu dan sedikit demi sedikit mempromosikannya ke media sosial atau e-commerce”, ucap Erza. 

Erza juga menyampaikan pesannya untuk menerapkan ide bisnis yang ada, dan harus berani untuk mencoba. Bagi Erza kita tidak akan tahu rasanya jika kita tidak mencoba, dan yang terpenting adalah menerima masukan serta kritik dari konsumen untuk mengembangkan produk agar lebih baik lagi.

By Rachel Tiffany Tanukusuma | UMN News Service

Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.