Pilihan Jurusan Kuliah Digital dan Kreatif Terbaik di UMN!
Desember 14, 2024Universitas Multimedia Nusantara Gelar Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Rektor Baru
Desember 16, 2024Tangerang – Pada Rabu (11/12/2024), Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara (UMN) menjadi tuan rumah pertemuan Aliansi Jurnalistik Indonesia dan Malaysia. Berbagai perwakilan dari masing-masing pihak hadir dalam pertemuan tersebut untuk membahas cara menarik minat anak muda Indonesia untuk kembali tertarik pada dunia jurnalistik.
Mengawali diskusi, Jim Nollan, seorang pengacara Australia dan penasihat hukum pro bono untuk Federasi Jurnalis Internasional (Asia Pasifik), berbicara mengenai kontroversi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) pada tahun 2023. Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mengkampanyekan penentangan terhadap UU tersebut karena UU tersebut merupakan undang-undang yang menindas dan dapat menimbulkan dampak yang buruk.
“Saya ingat menteri pada saat itu mengatakan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan di sini. UU hanya dirancang untuk menghadapi e-commerce. Kami mengatakan bahwa ini tidak ada hubungannya dengan e-commerce, ini adalah undang-undang yang menindas dan anti-kebebasan berpendapat,” kata Jim. Ia kemudian menceritakan kasus seorang wanita bernama Prita, yang dipenjara karena sebuah postingan blog. AJI pun terlibat dan melakukan kampanye.
Perwakilan lainnya kemudian melanjutkan dengan berbagi tentang apa yang mereka lakukan, pandangan mereka tentang berbagai masalah sosial yang dihadapi negara mereka, dan bagaimana pers memainkan peran penting dalam menginformasikan dan meningkatkan kesadaran akan masalah-masalah tersebut.
Samiaji Bintang Nusantara S.T., M.A., Ketua Program Studi Jurnalistik Digital UMN, kemudian memperkenalkan jurusan Jurnalistik Digital UMN dan masalah yang ia yakini sedang dihadapi oleh industri jurnalistik Indonesia.
“Era digital telah membawa perubahan. Jurusan ini (jurnalistik) dulunya sangat populer, dengan jumlah mahasiswa sekitar 100-200 orang. Namun, jumlah tersebut stagnan dan menurun seiring dengan lanskap media yang juga mengalami penurunan,” ujar Samiaji.
Keberadaan jurnalis sangat penting, dan tanpa adanya penerus, industri jurnalistik Indonesia tidak akan bisa terus berlanjut dan berkembang. Oleh karena itu, untuk menjaring jurnalis muda, Jurusan Jurnalistik Digital UMN mencoba melakukan transformasi kurikulum dan menambah mata kuliah baru dengan mengadopsi unsur teknologi seperti jurnalisme data digital, media sosial, bisnis media digital, dan kecerdasan buatan generatif.
Jurusan Jurnalistik Digital UMN kemudian berdiskusi dengan Aliansi Jurnalistik Indonesia dan Malaysia mengenai upaya untuk menarik jurnalis muda dan masa depan jurnalisme di Indonesia.
Berbagai topik dibahas, mulai dari transformasi media digital, independensi editorial, jurnalisme kampus, pemberdayaan jurnalis perempuan, keamanan dan etika dalam peliputan, serta refleksi pengalaman mahasiswa dalam dunia jurnalistik.
Diskusi dan pertukaran ide antara berbagai praktisi yang sangat berpengalaman dapat memberikan ide-ide berharga tentang bagaimana Jurusan Jurnalistik Digital UMN dapat berkembang.
UMN juga berharap perwakilan yang hadir dalam pertemuan ini dapat menjadi dosen tamu dan mengedukasi mahasiswa Jurnalistik Digital UMN. UMN ingin agar mahasiswa memiliki pola pikir internasional dan selalu update dengan isu-isu dan tren global. Mengundang praktisi di industri jurnalistik dapat membantu mahasiswa untuk selalu update dengan tren jurnalistik global.
By Levina Chrestella Theodora | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id