Penutupan Wirausaha Merdeka 2024
Desember 11, 2024Pekantara Hari Kedua Edukasi Mahasiswa Tentang Bahaya Narkoba
Desember 12, 2024Tangerang – Universitas Multimedia Nusantara menyelenggarakan Pekantara (Pekan Kreatifitas Nusantara) 2024 pada (9/12/2024). Pekantara tahun ini UMN berkolaborasi dengan Multimedia Nusantara Polytechnic. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dan masyarakat desa bandung yang merupakan desa dibawah naungan LPPM UMN.
Pekantara tahun ini mengangkat tema “Integrating The National Character Into The Sustainability Values: Shaping The Indonesian Golden Generation”. Pekantara ditujukan untuk mengangkat dan mengasah kreativitas mahasiswa, selain itu Pekantara tahun ini mengangkat pilar penting untuk Indonesia yakni keberlanjutan.
“Pekantara ini sangat bagus dan saya harap bisa dilaksanakan secara rutin per tahun agar bisa melestarikan budaya yang ada dan mengintegrasi nilai UMN dan visi misi UMN”, ucap Dr. Friska Natalia, S.Kom., M.T., selaku Wakil Rektor Bidang Akademik.
Friska juga mengatakan bahwa fokus UMN tidak hanya dari akademik saja tapi juga pengembangan karakter mahasiswa, bagi Friska kegiatan ini bisa mendorong kreativitas mahasiswa dan meningkatkan pendidikan di UMN.
“Selama ini UMN sudah sangat membantu desa kami, mulai dari pelatihan batik dan pelatihan Bahasa Inggris. Ini adalah kesempatan yang baik selain bisa membuat batik sendiri, masyarakat kami bisa memproduksi batik sendiri. UMN hadi ditengah kami untuk membantu kami dan saya harap tidak sampai sini saja karena kami butuh dukungan UMN untuk terus berkembang”, ucap Wahyu Kusnadi selaku Kepala Desa.
Bagi Wahyu, UMN melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan sangat baik, hal ini karena Wahyu merasa UMN sudah turut membantu peningkatan taraf ekonomi di Desa Bandung.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan seminar bersama Agus Sunaryanto selaku Indonesia Corruption Watch dan Dr. Drs. J. Johny Natu P, M.M., selaku Dosen UMN. Seminar hari pertama membahas tentang “Anti-Corruption and Poverty Reduction : A Path to Prosperity”. Pembahasan ini berangkat dari Sustainable Development Goals No. 1.
“Salah satu hal yang membuat negara kita miskin adalah permasalahan korupsi, dan hari ini kita harus tahu bagaimana melawan korupsi. Saat ini korupsi menjadi problem utama baik di media atau berita, dan akhirnya mereka bebas. Melawan korupsi tidak hanya orang dan lembaganya saja, tapi dari diri kita sendiri terutama kalian generasi muda”, ucap Simon Petrus selaku Koordinator Studi Humaniora dalam pembukaan seminar.
Dalam kesempatan ini Agus menjelaskan tentang Korupsi di Indonesia “Bersama Rakyat Berantas Korupsi”. Dalam seminar Agus menjelaskan secara singkat bahwa korupsi adalah penyuapan, pemerasan dan nepotisme.
“Penyebab korupsi ini beragam bisa karena kelemahan pemimpin, kelemahan pendidikan agama dan etika, kemiskinan, tidak ada hukuman keras, atau lingkungan yang menormalisasi korupsi. Kemiskinan ini bisa terjadi karena hidup manusia serba kurang, dan jenis kemiskinan juga banyak”, ucap Agus.
Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk memberantas korupsi menurut Agus. Pertama adalah sinergi dengan pendidikan, pencegahan dan pendidikan. Mengikuti pelaku dan juga hartanya atau perampasan aset. Membuka partisipasi dan kolaborasi dengan rakyat, pemerintah dan swasta.
“Saya harap semua mahasiswa disini tahu tentang apa itu korupsi dan terlibat pada anti-korupsi’, semangat anti-korupsi sangat penting terutama bagi generasi muda”, tutup Agus.
Seminar ini dilanjutkan oleh narasumber kedua Johny, Johny membahas mengenai “Anti Corruption Behavior”.
“Ini merupakan pendekatan bagaimana kita membangun perilaku anti-korupsi dilihat dari aspek akademis. Persepsi dan perilaku orang terhadap korupsi, korupsi dibagi menjadi dua active corruption dan passive corruption keduanya ini sama-sama untuk mencari keuntungan”, ucap Johny.
Johny juga menjelaskan beberapa sikap korupsi diantaranya adalah penyalahgunaan otoritas, memberikan atau menjanjikan sesuatu untuk kepentingan sendiri (penyogokan), pencurian uang, dan pemberian atau penerimaan hadiah untuk kepentingan bersama.
“Pendidikan bisa menjadi salah satu jalan untuk pemberantasan korupsi, UMN sendiri sangat mendorong value UMN 5C dan menekankan etika-etika dasar dalam pembelajaran”, tutup Johny.
By Rachel Tiffany Tanukusuma | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id