UMN Capai Daur Ulang Air Hampir 45%: Tonggak Sejarah Keberlanjutan Kampus
November 26, 2024Tetap Terhidrasi. Bawalah Botol Minum Anda Sendiri.
November 26, 2024Air limbah sedang diolah di Sewage Treatment Plant (STP) (Dok. Building Management)
Tangerang – Sejak tahun 2009, UMN telah menerapkan sistem pengolahan air limbah yang canggih untuk mengelola dan mendaur ulang air secara efisien di seluruh kampusnya. Air limbah yang dihasilkan dari toilet, urinal, wastafel, dan dapur diolah melalui Sewage Treatment Plant (STP) dengan menggunakan bakteri aerobik. Bakteri ini berfungsi sebagai agen utama dalam mengurai dan menguraikan sampah organik. Setelah diolah di STP, air mengalami pemurnian lebih lanjut di Water Treatment Plant (WTP) di mana air melewati saringan pasir dan saringan karbon untuk memastikan air cukup bersih untuk digunakan kembali.
Setelah diolah, 100% dari air ini didaur ulang dan digunakan kembali untuk fungsi-fungsi penting kampus. Air daur ulang digunakan untuk irigasi, pembilasan toilet, dan sebagai air make-up untuk menara pendingin di sistem pendingin udara kampus. Dengan menggunakan kembali air di area-area tersebut, UMN secara signifikan mengurangi ketergantungannya pada air tawar, yang hemat biaya dan bermanfaat bagi lingkungan. Pendekatan daur ulang yang komprehensif ini merupakan aspek kunci dari komitmen UMN terhadap keberlanjutan, membantu melestarikan sumber daya alam dan meminimalkan jejak lingkungan kampus.
Proses Daur Ulang Air UMN (Dok. Building Management)
Selain itu, STP memainkan peran penting dalam mencegah air yang tercemar masuk ke dalam sistem air setempat. Dengan mengolah air limbah secara menyeluruh sebelum air limbah tersebut masuk kembali ke sistem air alami, UMN membantu mencegah pencemaran air. Inisiatif ini tidak hanya melindungi badan air di sekitarnya, tetapi juga berkontribusi pada ekosistem yang lebih bersih dan sehat, memperkuat dedikasi UMN terhadap pengelolaan lingkungan.
Sistem Pemanenan Air Hujan (Dok. Manajemen Gedung)
UMN juga mendukung konservasi air melalui pemanenan air hujan. Gedung-gedung kampus dilengkapi dengan sistem yang mengumpulkan air hujan dan menyalurkannya ke sekitar 80 sumur resapan yang ditempatkan secara strategis. Air hujan yang dipanen ini membantu mengisi ulang permukaan air tanah setempat, yang berkontribusi pada siklus air alami. Bersama-sama, upaya-upaya dalam pengolahan air limbah dan pemanenan air hujan ini menggambarkan komitmen berkelanjutan UMN dalam pengelolaan air yang berkelanjutan, memastikan universitas meminimalkan dampaknya terhadap lingkungan sambil mempromosikan penggunaan sumber daya yang bertanggung jawab.
By Melinda Chang | UMN News Service
Bahasa Indonesia translation by Levina Chrestella Theodora
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id