AI Makin Berkembang, Gimana Landscape Pekerjaan Saat Ini Berubah?
November 10, 2024Peluang Kerja Gen Z dengan Artificial Intelligence
November 11, 2024(Ilustrasi penggunaan AI dalam kehidupan. Image by Pavel Danilyuk on Pexels)
Teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan saat ini udah nggak lagi asing di telinga kita. AI emang udah punya “predikat” positif dalam membantu pekerjaan kita saat ini, mulai dari menyusun kalimat, mencari berbagai informasi, bahkan untuk desain.
Menurut survei Adobe Analytics, ternyata pekerja gen Z saat ini merupakan golongan yang paling banyak mengetahui soal AI dan lebih sering menggunakan AI dalam pekerjaan mereka. Berikut sebaran pengguna AI generatif menurut data survei tersebut, yang dikutip dari Fast Company:
- 75%: Generasi Z yang menggunakan AI generatif.
- 59%: Generasi Milenial yang menggunakan AI generatif.
- 49%: Generasi X yang menggunakan AI generatif.
- 39%: Generasi Baby Boomers yang menggunakan AI generatif.
Baca berita lainnya soal AI di sini!
Baca Juga : Peluncuran Game Terbaru dari UMN Pictures : FLICK!
Salah satu AI yang saat ini bisa dibilang “populer” digunakan saat ini adalah ChatGPT. Teknologi ini punya fitur yang bisa membantu kita buat nemuin beragam informasi dengan lebih mudah dan cepat. Bahkan, beberapa orang lebih milih menggunakan ChatGPT untuk menemukan informasi ketimbang Google.
Kalau buat Gen Z, alasan mereka menggunakan ChatGPT yakni buat ngeriset suatu hal, mencari berbagai ide dan brainstorming, menulis dan mengembangkan konten, juga membantu mereka mengembangkan resume agar bisa lebih “menonjol” kala melamar pekerjaan, dikutip dari Forbes.
Apa Plus Minus Menggunakan AI Selama Bekerja?
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh EduBirdie yang kemudian dikutip di Forbes, diketahui ternyata penggunaan AI dalam dunia kerja menuai respons positif dan negatif buat generasi Z. Studi ini melibatkan 2.000 responden generasi Z di Amerika Serikat buat tau lebih lanjut soal kebiasaan Gen Z menggunakan ChatGPT di dunia kerja.
Dari penelitian ini, diketahui Kalau setengah dari responden Gen Z merasa AI membantu mereka menjadi lebih kreatif dan meningkatkan pendapatan. Temuan ini juga nunjukkin kalau AI berpeluang buat meningkatkan kreativitas dan produktivitas Gen Z.
Namun, nggak selamanya penggunaan AI membawa dampak positif. Sebanyak 36% responden merasa bersalah karena menggunakan AI buat membantu mereka mengerjakan pekerjaan.
Selain itu, 1 dari 3 Gen Z yang terlibat dalam penelitian ini juga khawatir tentang dampak terlalu banyak bergantung pada AI untuk menyelesaikan pekerjaan, termasuk khawatir AI bisa menumpulkan kemampuan mereka untuk berpikir kritis.
Cek informasi soal pembelajaran AI di sini!
Nyatanya, penggunaan AI buat generasi Z saat ini masih menuai plus minus. Di satu sisi, AI bisa membuat pekerjaan kita menjadi lebih mudah dan meningkatkan produktivitas, bahkan membantu kita dapat perspektif baru.
Namun di sisi lain, dampak AI yang bisa membantu pekerjaan ini rentan bikin kita “males” buat menggunakan otak kita dalam menyelesaikan pekerjaan ataupun mencari inspirasi baru.
Meski begitu, kemunculan AI di dunia saat ini nggak selamanya berkonotasi negatif. Dalam pengembangan teknologi kesehatan misalnya, AI (mungkin) bakal bisa membantu dokter dalam membaca X-Ray ataupun deteksi lewat teknologi radiologi lainnya, yang kemudian meningkatkan peluang pasien mendapatkan diagnosis yang tepat, dikutip dari Cleveland Clinic.
Baca juga: Kontroversi Penggunaan Artificial Intelligence Untuk Menulis Skripsi
Buat kalian yang tertarik mempelajari soal AI, mulai dari perkembangannya hingga gimana manfaatnya buat kehidupan manusia, kalian bisa coba mendaftarkan diri ke Fakultas Teknik dan Informatika Universitas Multimedia Nusantara. Cek info soal fakultas tersebut dan berbagai fakta menarik lainnya di website UMN!
Sumber:
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id