Ekonomi Siap Digerakkan: Masyarakat Dukung Revitalisasi Hutan Dungus Ki Haji
Oktober 29, 2024Dosen DKV UMN Raih Education Award dari International Council of Design
Oktober 30, 2024TANGERANG – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Multimedia Nusantara (UMN) berhasil menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan pendampingan kepada pelaku kelompok Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Dwi Surya Lestari di Panongan, Kabupaten Tangerang
Dalam upaya memperkuat potensi usaha mikro di daerah tersebut, kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk mengedukasi para pelaku UMK Dwi Surya Lestari menghadapi era digitalisasi. Kegiatan yang berlangsung sejak Juni 2024 sampai Desember 2024 ini pun didukung oleh hibah PKM Dikti untuk Tahun Anggaran 2024.
Ketua Tim PKM Ir. Arief Iswariyadi, M.Sc., Ph.D. mengatakan kelompok UMK Dwi Surya Lestari beranggotakan 25 usaha mikro dengan berbagai macam produk. Mulai dari stik ikan, stik mangrove, kripik ikan, peyek, kacang bawang, kacang telur, krupuk ikan, cendol, mie lele, hingga lele asap. Ia mengatakan rata-rata omzet penjualan per pelaku UMK antara Rp1 juta hingga Rp3 juta per bulan. Menurutnya, besaran omzet itu termasuk kecil.
Setidaknya, Arif menyebut tiga masalah utama yang dihadapi UMK Dwi Surya Lestari. Pertama adalah kurang efektifnya praktik manajemen keuangan UMK Dwi Surya Lestari sehingga pelaku UMK tidak mengetahui tingkat kesehatan finansial dari usaha itu. Lalu, manajemen pemasarannya juga dinilai masih tradisional sehingga kurang menjangkau masyarakat secara luas. Arief bahkan menjelaskan kemasan produk yang digunakan masih sangat sederhana, berupa plastik bening ataupun label hasil fotokopi.
“Untuk itu, tim dosen dan mahasiswa akan membantu mendesain logo dan kemasan yang unik dan menarik konsumen. Perbaikan dalam manajemen pemasaran ini diharapkan akan dapat meningkatkan jumlah yang dapat dijual,” kata Arief yang juga mengajar di Prodi Manajemen UMN dan menjabat sebagai Kepala Pusat Inovasi UMN.
Selain perbaikan dan edukasi dari aspek manajemen keuangan dan pemasaran, Arief juga menyebut tim PKM UMN membimbing UMK Dwi Surya Lestari terkait sisi produksi. Dari sisi produksi, Arief menyebut pelaku UMK Dwi Surya Lestari ini belum ada yang menerapkan standar resep. Arief mengatakan tanpa standar resep, kemungkinan besar hasil produknya tidak akan konsisten, baik dari rasa, tekstur, maupun tampilan. Oleh karena itu, tim PKM dari UMN pun turut membantu pelaku UMK Dwi Surya Lestari dalam membuat standar resep hingga Standar Operasional Produk (SOP) proses produksi.
Selama kurang lebih empat bulan pendampingan, Arief mengungkapkan UMK Dwi Surya Lestari telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam berbagai bidang manajemen usaha. Hal ini terutama setelah penerapan teknologi digital dan inovasi pada aspek keuangan, pemasaran, dan produksi.
Keberhasilan program ini tentunya tidak terlepas dari kolaborasi dari berbagai pihak, bahkan lintas ilmu pengetahuan. Arif mengatakan tim PKM ini terdiri dari dosen Informatika UMN, Yaman Khaeruzzaman, M.Sc. dan dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) UMN Andy Mardani, S.S., M.Ikom.. Selain itu, sejumlah mahasiswa juga turut terlibat, seperti Jeffriel Putra Gunawan dan Yonas Kurnia Wijaya dari Prodi Informatika UMN, serta Rendi KJR Ludji dari Prodi Manajemen UMN.
“Rencana pelatihan lebih lanjut akan dilakukan, baik dalam hal manajemen keuangan digital maupun pemasaran online. Evaluasi berkala juga akan diterapkan untuk memastikan setiap inovasi dan teknologi yang diterapkan berjalan sesuai harapan. Peningkatan kompetensi dalam hal inovasi produk dan pengembangan varian produk baru juga akan menjadi fokus utama. Selain itu, kolaborasi dengan pihak eksternal dan pelaku usaha lain akan terus dijajaki untuk memperluas jaringan pemasaran dan meningkatkan kapasitas produksi,” kata Arief.
Pada Kamis (24/10/24), kegiatan sosialisasi ini juga mendapat kehormatan dari kehadiran Assoc. Prof. Muhammad Shahid Khan, Ph.D. selaku akademisi dari Suan Sunandha Rajabhat University, Bangkok, Thailand. Sebagai narasumber utama, Shahid membawakan dua materi utama yang sangat relevan dengan perkembangan UMKM di era globalisasi digital, yaitu.
1. Fundamental Principles of SMEs: Local, yet Global, Self-Reliance, and Creativity, and Human Resource Development
Materi ini menekankan pentingnya menjaga kearifan lokal dalam pengelolaan usaha kecil menengah, meski tetap mengedepankan pemikiran global dalam inovasi dan pengembangan. Shahid juga menyoroti kemandirian usaha serta bagaimana mengelola sumber daya manusia untuk membangun bisnis yang tangguh dan berdaya saing.
2. Strategies for Digital Marketing to Boost SMEs & Value Proposition Canvas
Pada sesi ini, Shahid memberikan wawasan mendalam mengenai pentingnya strategi pemasaran digital yang tepat guna, terutama dalam memaksimalkan potensi UMKM di era digital. Ia juga memperkenalkan konsep Value Proposition Canvas yang membantu para pelaku UMKM merancang nilai unik yang dapat ditawarkan kepada pelanggan sehingga bisnis mereka lebih kompetitif dan berkelanjutan.
Selain Shahid, kegiatan ini juga diisi oleh Janar Gustian Hakim dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tangerang yang membawakan materi tentang Legalitas Usaha Mikro. Dalam presentasinya, Janar menekankan pentingnya legalitas dalam pengelolaan usaha mikro. Hal ini mencakup proses perizinan hingga pengelolaan administrasi yang sesuai dengan regulasi. Janar juga menjelaskan berbagai program dukungan yang dapat diakses oleh UMKM di Kabupaten Tangerang untuk memastikan bahwa usaha mereka berjalan sesuai aturan dan mendapatkan manfaat dari program pemerintah.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mendukung UMKM di daerah agar bisa bertransformasi secara digital sehingga lebih mampu bersaing dan bertahan dalam era yang serba digital ini. Kami berharap pelatihan dan pendampingan ini bisa membantu UMK Dwi Surya Lestari dalam mengelola usahanya dengan lebih baik, terutama dalam hal manajemen keuangan dan pemasaran,” ungkap Arief.
Selain itu, Yaman Khaeruzzaman menambahkan bahwa digitalisasi bukan hanya sekadar tren, tetapi kebutuhan yang harus segera diadaptasi oleh para pelaku UMKM. Sementara itu, Andy Mardani turut menekankan pentingnya branding dan komunikasi visual yang baik dalam menarik perhatian konsumen di platform digital.
Acara ini merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan PKM UMN 2024 yang bertujuan untuk mendorong UMKM di Kabupaten Tangerang bertransformasi secara digital, meningkatkan daya saing, dan menjadi lebih inovatif dalam menghadapi tantangan zaman. Kolaborasi dengan pihak akademisi, pemerintah, dan pelaku usaha diharapkan dapat memperkuat ekosistem UMKM lokal dan mendukung pengembangan ekonomi daerah.
Melinda Chang | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id