Skystar Ventures UMN Bersama NYP dan MMU Kembali Hadirkan Kompetisi Inovasi untuk Lingkungan
September 23, 2024CDC UMN Bahas Work Life Balance Bersama Orang Tua Group
September 25, 2024Tangerang – Pada Kamis, (19/10) LPPM UMN mengadakan pelatihan dan workshop untuk para pelaku UMKM yang bergerak dibidang food and beverage, bersama dengan perhotelan UMN. Pertemuan ini juga mendorong para pelaku UMKM untuk berinovasi bersama-sama.
“Saya senang atas kehadiran Bapak dan Ibu pada hari ini, saya harap pelatihan ini bisa semakin membantu UMKM nantinya lebih berkembang dan lebih banyak Ilmu yang bisa didapatkan. Dua hal ini sangat penting untuk dibahas dalam pertemuan ini, sehingga para pelaku UMKM bisa berinovasi semakin banyak produk, namun tetap mengikuti SOP yang berlaku”, tutur Adestya Ayu Armelia, S.ST.M.Si.Par selaku Sekprodi Perhotelan UMN.
Sesi pertama workshop Ades menjelaskan mengenai bentuk-bentuk inovasi dalam industri kuliner. Inovasi dengan arti membuat hal baru, dan bisa berkolaborasi dengan UMKM lain, sehingga bisa ada pengembangan makanan baru, minuman baru, modifikasi resep atau dengan cara penyajian yang unik.
“Sudah banyak sekali inovasi produk yang unik-unik seperti keripik kentang dengan bumbu mie instan di pasaran, menurut saya hal tersebut inovasi produk yang bagus. Inovasi ini bisa membantu untuk memperluas perspektif dan mendorong eksperimen baru. Dari inovasi juga bisa menghasilkan pemasaran dan target pasar yang baru”, tutur Ades.
Menurut Ades hal penting untuk membuat inovasi baru adalah dengan merancang strategi yang yang benar, diantaranya dengan mengetahui trend pasar dan preferensi konsumen. Bisa dengan berinvestasi dalam teknologi, kolaborasi dengan pihak lain, membangun kehadiran digital yang luas, dan masih banyak lagi.
Tidak hanya membahas tentang inovasi produk industri kuliner saja, tetapi LPPM UMN turut memberikan bimbingan pada pelaku UMKM mengenai SOP produksi kuliner yang benar.
“Pengadaan bahan sangat penting, kita juga harus tahu asal bahan pangan, tingkat higienis dan bagaimana bahan dikelola. Tidak hanya sekedar bersih saja tapi kita melihat dari penyimpanan bahan pangan juga penting dan harus sesuai dengan bahannya, seperti suhu penyimpanan”, lanjut Ades
Tujuan dari pemaparan materi SOP Produksi Kuliner UMKM ini agar para peserta UMKM mengerti bagaimana menyusun SOP produksi, sehingga para pelaku UMKM dapat membuat kualitas, higienitas, dan rasa yang konsisten dari setiap produksi.
“Bagi saya kegiatan ini sangat baik karena kami para pelaku UMKM semakin tahu bagaimana cara inovasi produk yang baik dan menjaga SOP untuk produksi, karena jarang sekali diadakan pelatihan seperti ini. Saya harap UMN bisa terus membuat kegiatan seperti ini dan kami para pelaku UMKM bisa semakin berkembang”, tutur Rosa salah satu peserta pelatihan dan workshop.
By Rachel Tiffany Tanukusuma | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id