Cerita 2 Mahasiswa UMN Ikut KKN Kebangsaan 2024: Ajarkan Ekonomi Bisnis-Pelatihan Multimedia
Agustus 12, 2024UMN Laksanakan Hibah Pengabdian Masyarakat: Bantu UMKM Berkembang Lewat Dunia Digital
Agustus 12, 2024TANGERANG – Tim dosen dan mahasiswa dari Program Studi Teknik Komputer UMN dan Program Studi Magister Ilmu Hama Tanaman UGM berkolaborasi dengan menciptakan sistem pertanian pintar. Kerja sama ini membantu petani salak di Turi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk mendongkrak produksi dan ekspor buah asli Indonesia itu.
Proyek ini merupakan program Pengabdian kepada Masyarakat Internasional yang mendapat pendanaan dari EPICS in IEEE sebesar USD5.300 atau setara Rp85.450.310 (asumsi kurs Rp16.122 per dollar AS), dan bantuan matching fund dari LPPM UMN.
Perubahan suhu, kelembaban, dan curah hujan imbas iklim yang tak menentu telah membuat prediksi serangan hama menjadi sulit. Hal ini disebut menjadi salah satu faktor penurunan produksi salak. Proyek kerja sama antara UMN dan UGM yang sudah dimulai sejak Januari 2024 ini pun menggabungkan teknologi The Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI) untuk memprediksi dan mengendalikan serangan hama.
“Saat ini, program ini masih diimplementasikan untuk Mitra Turindo. Namun, kami sangat berharap dapat memperluas implementasinya ke mitra tani lainnya, baik kelompok tani salak maupun kelompok tani lain [selain salak]. Kami berharap program ini dapat menjadi proyek percontohan yang dapat memotivasi kelompok tani lain untuk memanfaatkan teknologi ini,” jelas pembina sekaligus koordinator proyek sistem pertanian pintar ini, Nabila Husna Shabrina, S.T., M.T..
Kelompok Tani Salak Mitra Turindo merupakan salah satu komunitas yang membudidayakan buah salak di Sleman. Nabila mengaku mitra merasa sangat terbantu melalui program kolaboratif ini antara UMN dan UGM ini.
Dalam proyek ini, tim UMN berkontribusi dalam pengembangan hardware dan software untuk sistem pertanian pintar. Misalnya, mengembangkan prototype IoT yang berisi sensor suhu, kelembapan, curah hujan, dan intensitas cahaya. Nabila mengatakan prototype IoT ini juga dilengkapi panel surya supaya bisa berfungsi tanpa listrik.
Kemudian, tim UMN juga mengembangkan metode AI untuk memprediksi cuaca selama beberapa hari ke depan dan memprediksi kemunculan hama. Terakhir, mereka turut mengembangkan aplikasi pertanian pintar MySalak.
Sementara itu, tim UGM dengan keahlian di bidang hama dan penyakit tumbuhan menyediakan data-data pertanian. Mereka juga melakukan analisis data yang diperoleh dari sistem yang dikembangkan oleh tim UMN.
“Kami sangat antusias terhadap pelaksanaan program ini. Dari sisi akademis, program ini memberikan pengalaman belajar yang berbeda bagi mahasiswa, memungkinkan mereka untuk langsung menerapkan ilmu yang mereka pelajari untuk menyelesaikan masalah nyata di lingkungan sekitar. Kolaborasi dengan Fakultas Pertanian UGM juga membantu memperluas wawasan kami, memperkaya pemahaman kami tentang tantangan di lapangan,” ujar Nabila yang saat ini juga aktif mengajar sebagai dosen di Prodi Teknik Komputer UMN.
Setidaknya, terdapat 11 mahasiswa Teknik Komputer UMN, dua mahasiswa relawan untuk dokumentasi, dan dua mahasiswa Fakultas Pertanian UMN yang terlibat dalam proyek ini. Indah Desri Wahyuni adalah salah satu mahasiswa Teknik Komputer UMN tahun angkatan 2021 yang turut berkontribusi membantu petani salak melalui proyek ini.
Selain memperluas wawasan di dunia pertanian, Indah mengungkapkan proyek kolaborasi bersama UGM ini sangat seru. “Ternyata teknologi memiliki peran besar dalam dunia sosial, dan kami tim teknik komputer dapat membantu mewujudkannya,” kata Indah.
Dalam proses kreatif pengerjaan proyek ini, Indah dan tim UMN turut mengaplikasikan pengetahuan dari sejumlah mata kuliah di Prodi Teknik Komputer UMN. Misalnya, “Microprocessor System” yang mengajarkan soal sistem secara mendasar, “Embedded System” yang mengajarkan soal perancangan hardware, dan “Image Processor System” yang mengajarkan pembuatan machine learning.
Rencananya, Nabila mengatakan pelaksanaan proyek sistem pertanian pintar ini akan selesai pada akhir tahun 2024. Meskipun demikian, ia dan timnya akan membuat sistem monitoring untuk memantau sistem yang diimplementasikan di sana masih berjalan dengan baik. Selain itu, pihak pemberi hibah juga akan melakukan follow up kembali dalam 1-3 tahun ke depan untuk memastikan keberlanjutan dari proyek yang diimplementasikan.
By Melinda Chang | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id