Cerita Mahasiswa FTI UMN Jadi Satu-Satunya Perwakilan RI ke Jepang
Agustus 14, 2023Menilik Sosok: Suster Angela, Mahasiswa Cumlaude Digital Journalism yang Berhasil Terbitkan Buku Hasil Tugas Akhirnya
Agustus 21, 2023Octavienlly Handoko dan Ridho Arfilliando berhasil lolos skema insentif Program Kreativitas Mahasiswa-Artikel Ilmiah tahun 2023.
TANGERANG – Kabar prestasi terus didengar di kampus Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Kali ini, mahasiswa aktif dan alumni UMN dikabarkan lolos skema insentif Program Kreativitas Mahasiswa-Artikel Ilmiah (AI) (PKM-AI) tahun 2023. Dengan dukungan dosen dan kampus, mahasiswa UMN terus aktif berprestasi dan lolos skema insentif PKM setiap tahunnya.
Tahun ini, dua mahasiswa UMN (mahasiswa aktif dan alumni UMN) berhasil lolos PKM AI. Berikut nama dan juga judul artikel ilmiah yang dibawa:
- Octavienlly Handoko (Mahasiswa Aktif Teknik Informatika Angkatan 2020) – “Implementasi Convolutional Neural Network Dalam Klasifikasi Wajah Bermasker.” Dosen Pembimbing: Moeljono Widjaja, B.Sc., M.Sc., Ph.D.
- Ridho Arfilliando (Alumni Arsitektur Angkatan 2019) – “Pengaruh Perluasan Aktivitas Kebayoran Lama Sirkulasi Pedestrian Jalan Kebayoran Lama.” Dosen Pembimbing: Apriani Kurnia Sarashayu,S.Ars., M.Ars.
Baca juga: Mharlinda, Mahasiswa Arsitektur UMN Mendapatkan Insentif dari Program Kreativitas Mahasiswa.
“Saya merasa senang dan bersyukur karena artikel ilmiah kelompok kami diberikan kesempatan untuk bisa lolos PKM-AI,” ucap Octavienlly saat berbincang dengan tim UMN. Octavienlly mengatakan bahwa ia dan tim memutuskan untuk mengikuti PKM atas rekomendasi dosen pembimbing juga dosen mata kuliah Machine Learning, Moeljono Widjaja.
Kelompok tim Octavienlly mengajukan topik “Implementasi Convolutional Neural Network Dalam Klasifikasi Wajah Bermasker.” Octavienlly menjelaskan bahwa topik ini membahas mengenai penggunaan algoritma Convolutional Neural Network (CNN) dalam mengklasifikasi penggunaan masker pada wajah manusia sebagai upaya untuk mencegah penularan COVID-19 dan memastikan semua orang mengikuti protokol kesehatan.
“Hal yang mendorong kami untuk mengangkat topik tersebut adalah tugas proyek mata kuliah Machine Learning yang memberikan kesempatan kepada kami untuk berdiskusi terkait penanganan dan mitigasi yang dilakukan pasca COVID-19. Melalui diskusi ini, kami pun tertarik untuk mengangkat topik terkait klasifikasi penggunaan masker pada wajah dengan menggunakan algoritma CNN,” cerita Octavienlly.
Riset kelompok Octavienlly menemukan bahwa algoritma CNN dapat digunakan untuk melakukan klasifikasi terhadap wajah yang bermasker dan tidak bermasker dengan tingkat akurasi lebih dari 90%. Walaupun begitu, terdapat tantangan dalam mengklasifikasi untuk kasus wajah yang posisinya tidak langsung menghadap ke kamera.
Ia berharap bahwa dengan keberhasilan ini, ia bisa menggunakan hal yang sudah dipelajari sebagai persiapan skripsi dan juga mendalami pengetahuan tentang machine learning dengan menggunakan algoritma CNN dalam ruang lingkup lain atau meneliti pada ide-ide baru.
Alumni Arsitektur UMN, Ridho, juga menceritakan pengalamannya mengerjakan hingga berhasil lolos PKM-AI ini. Ia secara antusias menceritakan kepada tim UMN mengenai topik penelitiannya dan rencana selanjutnya sudah lulus dari UMN.
Sama seperti Octavienlly, Ridho juga terdorong untuk mengikuti PKM AI berkat dorongan dan bimbingan dari dosen mereka. Ridho sendiri diajak oleh dosen Arsitektur, Irma Desiyana, S.Ars., M.Arch. Ia bercerita bahwa ia belum pernah mendengar mengenai PKM-AI sebelumnya dan sempat ragu untuk menerima ajakan Irma.
Testimoni Octavienlly dan Ridho menunjukkan pentingnya peran dosen untuk terus membagikan informasi dan mendorong mahasiswa-mahasiswanya untuk berprestasi di program seperti PKM-AI. Dosen-dosen UMN tiada henti terus mendorong dan membimbing mahasiswa-mahasiswanya untuk terus berkarya dan berprestasi dengan program seperti PKM-AI.
Baca juga: Menjadi Pertama Kali, Mahasiswa Arsitektur UMN Raih Dana Hibah Kemendikbud.
“Awalnya aku ragu karena persiapan PKM bertepatan dengan kegiatan tugas akhirku di semester 8. Tapi setelah kupertimbangkan, tidak ada ruginya juga buat ikutan PKM ini. Soalnya prinsipku dari dulu ‘Lebih nyesel tidak ngelakuin daripada nyesel nyelakuin. Toh, at the end of the day aku pasti survive, jadi lakuin aja apapun itu yang lagi diragukan,’” cerita Ridho.
Judul artikel ilmiah yang dibawa Ridho “Pengaruh Perluasan Aktivitas Kebayoran Lama Sirkulasi Pedestrian Jalan Kebayoran Lama,” merupakan topik yang dia ambil dari judul penelitian Ridho di mata kuliah “Seminar.” Secara keseluruhan, penelitian Ridho membahas mengenai kenyamanan pedestrian (pejalan kaki) di sana setelah adanya kegiatan berdagang (pasar di jalan) di daerah sekitar Stasiun Kebayoran, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Topik ini terinspirasi dari pengalamannya sendiri sering melewati daerah itu.
“Dulu aku sering bolak-balik Jaksel – Gading Serpong naik KRL dan pasti melewati Jalan Kebayoran Lama. Jalannya tuh sebenarnya lebar, cuman karena ada banyak sekali pedagang di sana, jalan kendaraan semakin padat dan jadi macet– membuat orang jalan kaki tidak nyaman,” jelas Ridho.
Ridho juga secara langsung melewati jalan tersebut untuk merasakan dan melihat sendiri aspek apa saja yang perlu diperbaiki agar jalanan bisa menjadi semakin nyaman dan pedestrian friendly. Selain itu, Ridho juga menyediakan kuesioner untuk 40 orang di sana terkait pendapat dan harapan mereka terkait kondisi pedestrian di Jalan Kebayoran lama. Ia menyayangkan Stasiun Kebayoran Lama yang sudah berdiri sejak lama dan memiliki sejarah yang tertutup oleh citra “padat kendaraan” yang selama ini ada di masyarakat.
Penelitian Ridho menemukan bahwa 3 jawaban paling banyak yang diberikan responden kuesioner adalah keinginan dari mereka untuk diadakan pelebaran jalan, pemisahan lahan pedagang dan pedestrian, dan kebersihan. Pasar Kebayoran Lama juga dianggap tidak masalah untuk terus diadakan. Temuan Ridho bisa digunakan sebagai masukan untuk pengolah kawasan Kebayoran Lama untuk memperbaiki aspek-aspek yang berdampak pada penurunan kenyamanan pedestrian tanpa menghilangkan kegiatan perdagangan di sana.
Saat ditanya perasaannya mendengar kabar lolos PKM-AI, Ridho mengatakan bahwa ia merasa bingung tapi senang. Karena pengumpulan PKM-AI yang sudah cukup lama, ia sempat lupa mengenai pengumpulan PKM-AI. Tapi suatu hari, ia tiba-tiba menerima banyak ucapan selamat dari teman-temannya karena sudah lolos PKM-AI.
“Awalnya bingung tapi seneng banget karena penelitianku ada hasilnya dan bisa menjadi berguna bagi pengelola kawasan di sana. Seneng banget juga aku dapet insentif dan bisa membanggakan pencapaian baru ke mama papa, mereka ikutan seneng juga saat aku ceritain ini– juga dosen pembimbing aku Ibu Apriani Sarashayu. Mereka yang selalu nyemangatin dan support kegiatanku dalam penelitian ini,” ucap Ridho saat ditanya mengenai perasaannya saat dikabarkan lolos PKM-AI.
Sudah lulus dari UMN, Ridho sendiri saat ini berfokus menyempurnakan CV dan portofolionya dan sedang mencari pekerjaan di Jakarta atau Tangerang. Ia berharap bisa bekerja di bidang Arsitektur walau tidak menutup kemungkinan untuk bekerja di bidang yang lain.
“Kalau ada Biro Arsi mau rekrut aku, boleh sih,” ucap Ridho.
Baca juga: Tim Mahasiswa Arsitektur UMN Berhasil Lolos Program Kreatifitas Mahasiswa 2022.
Menutup perbincangan dengan kedua mahasiswa yang berprestasi ini. Mereka juga memberikan pesan kepada mahasiswa UMN untuk menyemangati mereka dan mendorong mereka untuk jangan takut berprestasi.
“Beranilah menghadapi tantangan sebagai peluang untuk bertumbuh dan bersemangat dalam menuju kesuksesan. Ingatlah bahwa kesulitan itu wajar, tapi dengan tekad dan ketekunan, kita dapat mencapai prestasi. Percayalah pada diri sendiri dan terus dorong batasan diri, maka kerja keras hari ini dapat membuka jalan untuk hari esok yang lebih cerah,” pesan Octavienlly.
“Terutama buat teman-teman jurusan Arsitektur, aku tahu kuliah Arsi itu berat dan stres banget– tapi dijalanin aja. Suatu hari nanti cerita kalian selama perkuliahan bisa jadi bahan cerita dan ketawa. Kalau ada tawaran dari dosen atau grup jurusan mengenai kegiatan, dicoba aja! Mereka membagikan itu pasti bukan asal mengajak, tapi mereka percaya kalau kalian mampu untuk ikut. Siapa tahu malah berhasil dan bisa berguna bagi kamu. Kayak aku contohnya, soalnya aku juga iseng nyoba ikut, eh, ternyata lolos,” pesan Ridho.
Sekali lagi, keluarga besar UMN mengucapkan selamat dan sukses kepada Octavienlly dan Ridho atas pencapaian mereka. Salam UMN!
By Levina Chrestella Theodora
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id