UMN dan PWI Kabupaten Tangerang Mengadakan Diskusi Publik
Mei 9, 2022UMN Bekerja Sama Dengan British Council Indonesia
Mei 12, 2022TANGERANG – Universitas Multimedia Nusantara (UMN) mendapat kunjungan dari perwakilan Danish Energy Agency dan Green Building Council Indonesia. Kunjungan ini dilakukan atas dasar kerja sama antara Danish Energy Agency dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Indonesia serta untuk saling bertukar pengetahuan dan pengalaman mengenai energy efficiency dan renewable energy, Rabu (27/04/2022).
Sejumlah pimpinan Universitas Multimedia Nusantara seperti Dr.Ninok Leksono Rektor UMN, Ir. Andrey Andoko Wakil Rektor Bid. Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. Friska Natalia Wakil Rektor Bid. Akademik dan Dr. Eng Niki Prastomo Dekan Fakultas Teknik dan Informatika mengadakan pertemuan bersama dengan Anna Svendsen, Renata Adrianieras perwakilan Danish Energy Agency dan Toto Sulistiyanto selaku founder dari Green Building Consul Indonesia.
Pada sambutannya Ninok menjelaskan, bahwa UMN terkadang belajar banyak dari Denmark mengenai renewable energy karena masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk membuat banyak orang semakin peduli dengan lingkungan dan untuk membuat kampus UMN lebih hijau.
Pertemuan ini lebih merujuk kepada visit ke kampus UMN, tujuannya untuk bertukar pengetahuan, pemikiran, informasi, dan pengalaman antar kedua belah pihak. Hal ini juga ditegaskan ulang oleh Anna dalam sambutannya yang mengatakan “Kami (Danish Energy Agency) memiliki kerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Indonesia, dimana kita berusaha untuk bertukar informasi dan memberikan beberapa pengalaman praktis yang sudah kami miliki di Denmark selama lebih dari 40 tahun di energy efficiency dan penggunaan renewable energy.”
Anne melanjutkan dengan menjelaskan secara singkat informasi mengenai kondisi renewable energy di Denmark. Saat ini 50% dari sistem listrik di Denmark sudah menggunakan renewable energy 40% dari tenaga angin windmill dan 5% dari tenaga solar panel. Kedepannya bersama dengan pemerintahan Denmark yang juga sudah mendukung dari sisi kebijakan politik, target mereka di tahun 2050 sudah 100% semuanya menggunakan renewable energy.
Anne juga memberitahukan mengenai latar belakang pekerjaannya, bahwa ia seorang energy building auditor dan sudah bekerja selama 30 tahun dalam berbagai projek energy efficiency building. “Saya sudah melihat banyak gedung dan saya terkagum dan ingin mendengar lebih banyak mengenai rencana dan projek-projek UMN kedepan mengenai sustainability.”
Anne menambahkan sedikit mengenai mindset pemikirannya, “Sustainability itu sangat penting diajarkan dalam universitas karena di universitas-lah generasi masa depan akan berada, akan dilatih, dan kalau mereka belajar di tempat yang sustainable, dan mereka melihat sendiri apa itu sustainability. Maka itu akan menjadi sesuatu yang mereka pedulikan”.
Menurut Anne di masa depan mungkin kerja sama dengan UMN bisa menjadi ide yang sangat bagus, ia pernah juga bekerja di energy building di Copenhagen University.
“Aku mungkin bisa connect UMN dengan Copenhagen University untuk kerja sama di masa depan,” lanjutnya.
Pada presentasinya tentang program sustainability UMN, Niki menjelaskan bahwa sejak awal mula UMN dibangun atas dasar kampus yang eco friendly. Maka dari itu program sustainability seperti water conservation, waste management, eco friendly transportation, dan academic research support tersedia dan berjalan dengan baik di UMN. Salah satu program sustainable UMN yang unik adalah passive design-nya seperti, double skin façade, roof garden, sky light, ventilasi dan pencahayaan alami, serta kehadiran tanaman di sekitar gedung.
Also read Keren! UMN Raih Peringkat ke-146 Dunia di UI GreenMetric dengan Nilai Tertinggi di Pengolahan Air
“Oleh karena program-program sustainable itu, UMN berhasil dua kali menjadi pemenang di Asian Energy Building 2014 untuk gedung New Media Tower dan di tahun 2017 untuk gedung P.K. Ojong – Jakob Oetama New Tower,”lanjutnya.
Selain itu Niki juga menekankan, bahwa salah satu alasan mengapa UMN dapat menang di Asian Energy Building, karena UMN dapat mengurangi 50% pemakaian listrik melalui energy efficiency building-nya.
Andrey menjelaskan beberapa tantangan lain yang perlu UMN hadapi untuk meneruskan perkembangan program sustainability seperti, UMN memang masih perlu menambahkan lebih lagi solar panel yang memang biayanya cukup mahal. Selain itu, dari UMN sendiri masih memiliki tantangan ruang untuk penempatan solar panel-nya karena kurangnya flat area surfaces di Gedung New Media Tower dan P.K. Ojong – Jakob Oetama New Tower.
Tantangan dari segi regenerasi minat program studi energy and sustainability building juga masih muncul. UMN masih kesulitan untuk mengajak murid-murid dari SMA atau SMK untuk mempelajari dan mendalami pendidikan program studi tersebut.
Bapak Toto Sulistiyanto, juga di akhir sesi pertemuan menanyakan pertanyaan menarik, “Apakah ada alasan dibalik Gedung UMN yang berbentuk seperti telur,” tanya Bapak Toto memecah suasana ruangan.
Menjawab pertanyaan tersebut, Andrey memberikan dua jawaban. “Pertama dari filosofinya, UMN seperti kepompong kupu-kupu. Mahasiswa diajari hingga matang disini. Jadi, ketika ulatnya siap untuk keluar kepompong, mereka sudah menjadi kupu-kupu yang siap terbang. Kedua, karena pertimbangan lintasan sinar matahari, dengan bentuk gedung ini, tidak akan ada sisi gedung yang sepanjang hari disinari matahari,” ungkap Andrey.
Acara pertemuan kemudian ditutup dengan sesi foto bersama dan dilanjutkan dengan campus tour singkat, mengenalkan kampus UMN ke perwakilan Danish Energy Agency dan Green Building Council Indonesia.
By Iglo Montana | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id